END

2.4K 231 13
                                    

Jungkook sudah kembali masuk sekolah, dan diluar dugaan ternyata kejadian kemarin malah menjadikan cowok itu lebih populer lagi. Puluhan hadiah selalu memenuhi mejanya, membuat Lisa selalu mendengus ketika lagi-lagi dirinya harus ikut sibuk memindahkan hadiah-hadiah itu—karena memang mejanya menjadi tak bisa ditempati sama sekali.

“Cepetan,” Jungkook merengek kala netranya menangkap presensi Lisa yang masih saja sibuk melahap satu bungkus besar snack di belakang sana.

“Buruan, Lalisaa..” rengeknya lagi. Karena sepertinya rengekan pertamanya tadi tak dihiraukan sama sekali oleh cewek ber tag nama Lalisa Manoban itu.

“Emang mereka udah sampe mana?”

“Mereka udah nungguin dari tadi,” jawabnya seraya bergegas menyeret cewek cantik itu agar bisa berjalan lebih cepat.

Lisa sungguh sulit sekali kalau sudah digabungkan dengan snack, puluhan snack dan makanan lain yang selalu berada di meja nya baru-baru ini selalu saja di embat habis oleh cewek itu.

Jungkook bukan melarang atau tidak suka karena Lisa memakan snack—yang dihadiahkan untukya, hanya saja ia tak habis pikir bagaimana bisa cewek kecil itu selalu makan dengan porsi besar tapi badannya masih saja kecil. Tak bertambah sedikit pun.

“Zuu kayaknya suka sama Shanee ya?”

Jungkook mengedikkan bahunya, menandakan bahwa ia tak tau tapi ada kemungkinan pernyataan Lisa barusan benar.

Melihat bagaimana sekarang Zuu begitu berbeda dari biasanya.

Contohnya sekarang, cowok dengan jaket kulit berwarna hitam itu tengah menikmai satu mangkuk besar es krim. Iya, es krim. Dessert yang sangat dibenci cowok itu.

“Bukannya lo gak suka es krim ya?” Jungkook mengagetkan Zuu yang berujung mendapatkan pelototan dari cowok itu.

“Eh? Lo gak suka ya? Kenapa gak bilang dari awal?” Shanee yang panik langsung bergerak hendak menyeret mangkuk besar yang tengah dinikmati Zuu.

Namun sepertinya Zuu tak mau menyerah akan es krim nya. Cowok itu kembali menarik mangkuk nya lebih kuat dari genggaman Shanee.

“Baru-baru ini gue suka es krim kok, dia aja yang sok tau,” ujarnya seraya menginjak ujung sepatu Jungkook yang baru saja duduk di sebelahnya.

Lisa terkekeh, lalu menyusul duduk di samping Jungkook.

“Sekolahnya gimana, Shan?” Lisa bertanya. Tak menghiraukan Zuu dan Jungkook yang masih saja senggol-senggolan sambil saling melotot.

“Lebih nyaman di rumah,” jawabnya jujur.

Apalagi sekarang ada Zuu. Cowok itu cukup banyak membantu dirinya agar sembuh. Zuu selalu ke rumah Shanee—nyaris setiap hari, cowok itu menemani Shanee belajar, mengajaknya bermain ke berbagai tempat, bahkan tak jarang juga mereka bermain ke tempat Zuu. Memberikan teman dan lingkungan baru bagi Shanee.

“Zuu baik ya?”

Shanee mengangguk setuju.

“Tapi pas awal aku ketemu, dia kayak galak gitu loh.”

“Setuju,” timpal Shanee seraya tertawa renyah.

“Tapi dia baik kok,” tambahnya.

Lisa mengangguk, “Iya, gue percaya.”

“Lisa, lo gak kesel sama dia apa?!” Zuu tiba-tiba merengek, nyaris berteriak sebetulnya.

“Jangan deket-deket lagi sama si Jungkook, dia jelek,” ujarnya kemudian dengan wajah yang penuh amarah.

LOVE MAZE ✓Where stories live. Discover now