Love Maze - 2

3.4K 404 9
                                    

Jungkook. Lisa tau cowok itu. Tak kenal, apalagi akrab, hanya sekedar tau saja. Karena pada dasarnya sangat mustahil bagi seluruh siswa di sini jika salah satu dari mereka tak mengenali sosok cowok galak bernama Jungkook itu.

Dan sangat berbeda dengan Jungkook yang selalu saja membuat sensasi dengan berbagai macam pertunjukan aneh nan tak masuk akal, Lisa justru kembalikannya. Dia bukanlah tipe cewek yang suka dengan banyaknya perhatian. Tapi entah kenapa perhatian malah selalu saja mengerumungi kehidupannya. Ia tak pernah berusaha sedikitpun untuk menjadi sorotan, tak pernah ingin menjadi sosok perempuan yang selalu menjadi buah bibir di mana-mana. Namun Tuhan justru berkata lain, Tuhan berikan kepopuleran luar biasa pada gadis itu disaat sang ciptaannya itu tak menginginkannya sama sekali.

Sampai akhirnya saat di mana Lisa dipertemukan dengan salah satu biang onar di sekolahnya yang datang menghampiri lalu dengan tiba-tiba memberikan satu deret penuh minuman susu fermentasi kesukaannya, di depan puluhan siswa pula.

Entah dengan tujuan apa, tapi Lisa tak menyukainya. Kecuali minuman fermentasi, Lisa tak menyukai semuanya.

Jadi pusat perhatian, jadi bahan gosip, dan Jungkook. Lisa lebih tak menyukai cowok itu.

Bukan karena image nya yang terlampau bar bar dan buruk, namun tanpa alasan apapun, Lisa hanya tak menyukainya.

Dan sekarang, sudah tepat dua minggu sejak hari itu dan cowok jangkung ber-name tag Jeon Jungkook masih saja mengikutinya kemana pun ia pergi.

Yang mulanya hanya sekedar mengikuti dan berdiam diri di meja yang berada di seberang tempat Lisa biasa membaca buku, lalu cowok itu meningkatkan keberaniannya dengan mulai mengikuti Lisa saat cewek itu tengah makan di kantin, dan berlanjut sampai cowok itu sering nongkrong saat kelas Lisa sedang melakukan pembelajaran olahraga di lapangan. Bahkan cowok itu sering sekali meneriakkan nama Lisa dengan lantang, sampai membuat gosip tak benar bertebaran di mana-mana.

Dan mungkin kemarin juga merupakan sebuah 'peningkatan' yang tengah Jungkook buat. Yang mana dengan tidak sopannya ia merangkul, menyeret, bahkan sok sok an mengklaim Lisa sebagai miliknya di depan umum seperti tadi. Membuat Lisa semakin risih dan membuat cewek itu melakukan peningkatan juga atas rasa tidak sukanya terhadap Jungkook.

"Li, gue pulang duluan, gak papa kan? Bokap gue nyuruh pulang cepet soalnya," Shanee berucap saat dirinya telah selesai memasukkan semua alat tulis berwarna serba pastel itu ke dalam tasnya.

Lisa mengangguk mengiyakan, lalu tak lupa ia juga mengucapkan kata hati-hati pada cewek cantik itu.

"Besok gue kasih toast kesukaan lo deh," ujarnya. Seakan dirinya harus membayar karena hari ini ia tak bisa pulang bersama Lisa. Membuat Lisa terkekeh geli lalu dengan sok kasar ia mengusir Shanee agar segera keluar dari kelas.

Shanee ikut terkekeh juga lalu ia melambaikan tangannya sebelum ia hilang dibalik ujung pintu.

Dan sepeninggalan Shanee, suasana kelas menjadi tak nyaman. Banyak bisikan terdengar di sana sini, bahkan beberapa umpatan juga bisa Lisa dengar dengan jelas. Namun ia tak peduli. Karena memang dari awal Lisa tak pernah suka jika dirinya  selalu saja disebut sebut sebagai salah satu dari para siswi famous di sekolahnya, karena ia memang tak tertarik sama sekali dengan hal-hal seperti itu. Banyak sekali yang menyayangkan, melihat bagaimana paras Lisa yang begitu cantik, dengan otak cemerlang juga, menurut mereka Lisa sangat bisa jika ia berusaha sedikit saja untuk semakin memantaskan diri atas gelar itu. Namun menurut Lisa berbeda, dengan ia bergabung dengan kelompok tak jelas begitu, maka waktu yang ia punya hanya akan terbuang sia-sia.

Itulah alasannya mengapa Lisa hanya memiliki Shanee, satu satunya manusia yang bisa memaklumi semua sifat Lisa. Sifat kasar dan dinginnya, sifat gampang marah dan gampang tertawanya, dan jangan lupakan sifat penyayang dan manis yang sering Lisa sembunyikan rapat-rapat. Itu yang menjadi alasan kuat mengapa Lisa sangat menyayangi Shanee seperti saudaranya sendiri, dan itu juga alasan kenapa ia mau mau saja terjun ke arena pertandingan tak bermanfaat yang diciptakan Jungkook kemarin siang.

Sangat tak masuk akal.

"Lisa di mana?"

Tadaa~ sangat panjang umur sekali si abang jago ini.

"Hei, belom pulang?" tanya nya setelah ia berhasil mengusir seluruh penghuni kelas yang padahal sebagian besar dari mereka masih sibuk merapikan alat tulisnya tadi.

Jungkook duduk di atas meja yang berada paling depan sekaligus paling dekat dengan pintu keluar.

"Gue liat si Shanee udah pulang, dia pulang duluan ya?"

Tak ada jawaban. Yang artinya Jungkook harus bertanya lagi.

"Gue anterin aja gimana? Rumah kita kan searah."

"Gue gak bego, rumah lo beda arah," tutur Lisa dingin.

"Anjir! Anjir! Gue bangga banget tauu sama diri gue sendiri, lo tau arah ke rumah gue? Serius? Lo suka perhatiin gue, Li?" cerocos Jungkook bersemangat.

"Ya gimana gak tau, wong tiap hari motor lo berisik dari arah sana," gumam Lisa tak peduli sambil terus saja merapikan tumpukan buku di mejanya.

Satu langkah Lisa beranjak dari mejanya, maka satu langkah pula Jungkook beranjak dari duduknya. Kini tubuh tingginya itu sudah hampir menutupi sebelah pintu kelas saat ia berdiri di sana.

"Gue anterin aja yaa."

Mata Lisa menggerling kesal, dilihat beberapa kali pun Jungkook tetap menyebalkan. Apalagi dengan penampilannya yang acak acakan begini, plester di mana mana, lebam memenuhi sebagian besar wajahnya, bahkan beberapa buah goresan masih terlihat jelas karena darah yang keluar sudah mengering di sana.

"Gak - usah, gue - bisa - pulang - sendiri," tekan Lisa pada tiap kata yang keluar dari bibirnya. Yang malah membuat Jungkook semakin mantap untuk memblokir jalan keluar bagi Lisa dengan merentangkan kedua tangan dan kakinya. Membuat pintu kelasnya benar-benar tertutup sempurna oleh badannya.

Ini cowok tiang banget, heran.

"Lo gak akan bisa lewat sebelum lo bilang kalo lo mau pulang bareng gue."

Lisa bergeming, namun matanya turun ke bawah. "Lo minggir, atau gue tendang masa depan lo," ujar Lisa dengan tenang.

"Anjir kasarr.. Ini masa depan lo juga kali."

"Gila lo. "

"Gue sehat walafiat loh ini," ujar cowok berhoodie hitam itu dengan tenang.

Lisa mendelik, "Minggir!"

"Lah terus kalo gue minggir, kapan lo mau pulang bareng gue?" Jungkook merajuk.

Lisa menengadah, "Nanti, kalo lo udah mau mati!"





















Tbc.

Selamat malam🥳🥰💜

LOVE MAZE ✓Where stories live. Discover now