🎀DUAPULUHSEMBILAN : FLASHBACK | PERJUANGAN AWAL UNTUK MENDAPATKAN DIA 🎀

Comenzar desde el principio
                                    

NGINGGG.........

Semua anak – anak yang sedang senam kompak menutup telinga nya mendengar suara nyaring dari arah speaker. Gendang telinga mereka seketika kesakitan mendengar suara nyaringan tersebut. Pelaku yang membuat suara nyaring itu siapa lagi kalau bukan Naura Alkanaya Agistasoro.

Kanaya menekan tombol "ON" pada mic sehingga menimbulkan suara yang nyaring dan rasa sakit pada gendang telinga.

"Tes, tes, tes, satu, dua, tiga, satu, dua, tiga, uhuukk."

"Kanaya!" Tiba - tiba seorang guru menegur Kanaya karena telah menggangu jam pelajarannya.

"Bapak maaf kalau saya menggangu waktu mata pelajaran Bapak. Tapi ada yang mau saya sampaikan ke salah satu anak Bapak hari ini karena ini penting banget Pak, sangat – sangat penting."

Kanaya mematikan musik senam kemudian naik ke atas speaker berbentuk kotak dengan ukuran yang sangat besar.

"Dengan izin Allah dan juga restu Mama Papa, izinkan saya menyampaikan ini

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Dengan izin Allah dan juga restu Mama Papa, izinkan saya menyampaikan ini. Bismillahirahmannirahim. TERUNTUK YUDHISTIRA GALUH MAHENDRA, GUE SUKA SAMA LO! GUE GAK PEDULI LO MAU NGOMONG APAAN TENTANG GUE, HINA GUE, BILANG GUE BODOH, JELEK, GAK ADA TATA KRAMA, GUE TETAP GAK PEDULI!! GUE TETAP SUKA SAMA LO!!".

Cynthia yang masih di lantai atas melihat aksi Kanaya barusan mengangakan mulut nya selebar – lebarnya. Dia gak menyangka kalau tujuan Kanaya suruh pasang telinga baik – baik hanya untuk mendengar pengakuan gila ini.

"Anjir, Nay, harga diri lo emang gak ada harganya."

Tak sampai disitu, Kanaya melanjutkan kalimat pengakuannya. "GUE AKAN BUAT RASA BENCI LO ITU JADI RASA SUKA SAMA GUE! LO HARUS DENGAR ITU, GALUH!!!"

Teriakan Kanaya terdengar ke semua penjuru kelas. Orang – orang yang sebelumnya berada di dalam kelas kini semuanya kompak keluar melihat aksi Kanaya yang luar biasa itu.

Setelah selesai menyampaikan pengakuannya, Kanaya turun dari speaker kemudian menekan tombol "OFF" pada mic setelah itu meletakkan kembali posisi semula.

"Sudah Pak, cuma itu saja yang mau saya sampaikan, terima kasih atas waktunya, Bapak boleh kembali melanjutkan senamnya, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu." Setelah itu Kanaya lari menuju kelasnya.

Jam istirahat sekolah, Galuh menghampiri ruangan kelas Kanaya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Jam istirahat sekolah, Galuh menghampiri ruangan kelas Kanaya. Galuh berjalan dengan langkah kaki cepat sambil emosi yang menggebu – gebu di dalam kepalanya. Kesabarannya benar – benar hilang gara – gara Kanaya.

BRAKKK!!

Laki – laki itu memukul pintu ruangan kelas Kanaya membuat semua anak – anak IPA 5 tergelonjak kaget.

"Yang namanya Kanaya ikut gue sekarang!" teriak Galuh dengan penuh emosi namun sayangnya yang ia dapatkan hanya keheningan dari teman – teman kelas Kanaya.

Matanya menelusuri satu per satu tiap meja mencari keberadaan gadis yang sudah mempermalukannya tadi pagi. Dilihatnya kalau orang yang dicarinya itu memang tidak ada. Pantas saja teman – teman kelasnya tidak merespon dirinya.

Sampai satu ketika Galuh melihat ada sosok kepala di pintu membuat Galuh terkejut.

"Cilukba!" ucap seseorang tersebut dengan riang.

Melihat kalau orang itu adalah orang yang dicarinya, Galuh langsung menariknya secara paksa dan membawanya ke suatu tempat.

"Ehh.. gue mau dibawa kemana?" Kaget Kanaya karena Galuh tiba – tiba menarik nya dan entah mau dibawanya kemana.

Galuh membawa Kanaya ke lantai empat tepat kolam renang berada.

"Hari ini gue gak ada pelajaran renang, ngapain lo bawa gue kemari?"

"Maksud lo apa ngomong kayak tadi pagi di depan banyak anak – anak, hah? Lo mau mempermalukan gue lagi setelah aksi gila yang semalam lo lakuin itu di ruangan OSIS?!" Galuh langsung to the point memarahi Kanaya.

"Lo emang yah jadi perempuan gak ada harga dirinya."

"Perjuangan lo akan sia – sia karena sampai kapan pun gue gak akan suka sama lo!!!".

"Gak ada yang namanya perjuangan itu sia – sia. Semua perjuangan pasti ada hasilnya. Lo lihat gak para pahlawan dulu memperjuangan Kemerdekaan Indonesia gimana? Hasil nya sia – sia gak? Gak kan, buktinya mereka ada hasilnya." Celah Kanaya cepat kalimat Galuh.

"Tapi mereka semua pintar, gak kayak lo, bodoh. Ditambah lagi lo jelek," potong Galuh cepat.

Kanaya terdiam lalu menelan ludahnya.

"Kenapa? Lo gak terima kalimat gue?" sarkas Galuh.

"Lo dengar kan yang tadi pagi gue ngomong apa? Dengan apa yang barusan gue bilang di depan semua anak – anak tadi pagi gue tetap gak peduli lo mau ngomong apa tentang gue. Gue bakalan tetap usaha biar lo suka sama gue."

"Kalau lo emang mau berjuang dapatin gue silahkan, tapi tanggung resiko nya sendiri. Karena sampai kapan pun gue gak akan pernah lirik lo, sama sekali!".

"Kita lihat aja nanti siapa yang akan jilat ludahnya sendiri." Tantang Kanaya mengunci pupil mata Galuh.

Galuh mengepalkan kedua tangannya hingga terlihat urat – urat nadinya. Dia pergi dari kolam renang tersebut meninggalkan Kanaya yang seorang diri disana. Kanaya menatap punggung Galuh yang menuju keluar.

"Lo lihat aja Luh, gue bakalan berusaha buat dapatin lo," sinis Kanaya menaikkan sudut bibirnya sebelah.

# TO BE CONTINUE #

SEE YOU NEXT PART BESTIE BESTIE ❤️

________________________________

________________________________

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


- YUDHISTIRA GALUH MAHENDRA -

- YUDHISTIRA GALUH MAHENDRA -

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
5 TAHUN UNTUK GALUHDonde viven las historias. Descúbrelo ahora