ᴄʜᴀᴏs

966 156 2
                                    

"Kenneth, sebenernya apa yang terjadi? Kakak kamu kenapa? Siapa cowok tadi?" tanya Ken beruntun pada putranya saat mereka sedang di perjalanan menuju markas Anaconda.

"gak ada waktu buat jelasin pa, kita harus sampe ke markas Anaconda sebelum semuanya terlambat" ucap Kenneth yang duduk di samping kursi kemudi.

Sedangkan Ansel hanya diam di kursi belakang, tenggelam di dalam pikirannya. 'gak salah lagi, cowok tadi itu reinkarnasi raja. Tapi gue gak inget kalo raja punya kekuatan sebesar itu. Apa ada hal lain?'.

Pria yang usianya hampir menginjak kepala tiga itu menghela nafas seraya menyandarkan punggungnya, kemudian melanjutkan menggigit kukunya sendiri.

'pasti ada hal lain'.

>>>//<<<

BRUUUKKK

Langit-langit bangunan itu seketika runtuh bagai tertembak oleh meriam api.

"uhuk uhuk" Kahliya terbatuk seraya menutupi mulut dan hidungnya karena asap dan debu tebal yang mengganggu pernapasannya.

fwoosh

Debu tebal itu seketika hilang terhempas angin yang berasal entah darimana, namun bayangan besar dari atas sana menjawab semuanya.

Sepasang sayap besar yang membentang seraya pemiliknya menatap tajam ke arah mereka, Raziel.

Tatapan Raziel berpindah pada Alea yang terbujur lemas di lantai setelah terjatuh dari brankar karena ledakan tadi.

Secepat kilat Raziel melesat membawa tubuh Alea, namun Astaroth berhasil menghalanginya dengan menyerang Raziel menggunakan kekuatannya. Membuat Raziel yang hanya terfokus pada Alea pun terpental menghancurkan dinding lab yang sebelumnya tidak hancur.

"gue bakal hadapin dia, lo urus Alea!" seru Astaroth pada Kahliya.

Kahliya pun segera melakukan yang Astaroth perintahkan, "yang bos disini siapa sih?" gerutunya seraya menggendong tubuh Alea dan pergi dari sana bersama Anna.

"kita mau bawa Alea kemana?" tanya Anna yang nampak tidak sanggup menyamai lari Kahliya yang merupakan anak basket. Ingat? Tubuh Anna sekarang berusia 70an.

"gudang bawah tanah" ucap Kahliya cepat seraya mereka bertiga memasukki lift.

Sedangkan di tempat lain, kedua makhluk yang bukan manusia itu saling menghadap seraya mengudara.

"mari kita buat sederhana, lo nyerah dan Alea bakal selamat" ucap Astaroth dengan ratusan belati tajam yang muncul di sekelilingnya.

"dan lo kira gue bakal percaya sama lo?" jawab Raziel dengan pedang dan perisai yang muncul di kedua tangannya.

Astaroth tidak menjawab, ia hanya tersenyum remeh seraya mengendikkan bahunya cuek. Dan sekian detik kemudian,

Fwoosh

Ribuan belati merah kehitaman itu melesat dengan Raziel sebagai sasarannya.

Sringg crash

Satu kali ayunan pedang Raziel berhasil menghalau ribuan belati itu, hingga serangan itu masih mampu untuk menyerang Astaroth.

Karena tidak siaga, Astaroth pun terlambat mengelak dan serangan Raziel berhasil melukai lengannya.

"khehehe sialan, aku belum mengeluarkan semua kekuatan. Jadi jangan sombong dulu!"

Duaarrr

Raziel menggunakan perisainya untuk menghalau serangan Astaroth, 'kenapa dia malah semakin kuat?' batin Raziel kesulitan untuk menahan serangan itu.

ARISEWo Geschichten leben. Entdecke jetzt