ᴅᴜᴋᴇ ᴠᴏʀxᴏɴ

1.7K 290 13
                                    

"ck ayah kenapa kita tiba-tiba mengunjungi bibi?" tanya Ansel kesal.

Ia dan ayahnya tengah berada di dalam kereta menuju istana, entah kenapa sang ayah tiba-tiba ingin mengunjungi bibinya.

"apa salahnya?" tanya sang ayah.

Ansel menatap datar ayahnya, "aku kan ada kencan bersama Ely!" ucapnya kesal.

Sang duke hanya terdiam, sebenarnya ia juga tidak tahu kenapa ia begini. Tiba-tiba saja ia ingin melihat wajah sang kakak. Ia merasa, bahwa mereka tidak akan bertemu lagi.

"sudah ikut saja" ucapnya dengan ekspresi rumit.

Apapun yang terjadi, 'semoga kakak baik-baik saja'

Kereta itu berjalan membawa mereka menuju istana kerajaan Ethereal. Namun,

Fwoosshhh

Angin kencang berhembus dari arah istana, membuat kereta yang mereka tumpangi terpaksa berhenti karena si kuda yang tidak kuat menahan kekuatan angin.

"Yang Mulia, mohon maaf tapi sepertinya kereta kuda ini tidak bisa berjalan lebih jauh lagi" ucap si kusir.

Ansel dan ayahnya saling menatap dengan ekspresi rumit mereka, rasanya mereka tahu angin ini berasal darimana. Hingga kemudian sang ayah mengangguk sebagai kode, "kami akan berjalan kaki" ucap Ansel pada sang kusir.

"tapi, apa tidak berbahaya Yang Mulia?" tanya kusir itu khawatir.

Ansel dan ayahnya yang sudah turun dari kereta pun menatap kusir itu tajam, "apa kau meremehkan Vorxon?" tanya Ansel seram.

Kusir itu sontak menggeleng, "t-tidak Yang Mulia, saya mana berani" ucapnya gemetar ketakutan.

"kalau begitu bawa pulang kereta ini, dan katakan pada ibu untuk memerintahkan pasukan Wolverines untuk mengevakuasi para penduduk di sekitar istana. Katakan ini perintah dariku" ucap Ansel tegas.

Kusir itu mengangguk cepat, "b-baik Yang Mulia" ucapnya.

Ansel pun langsung berlari menembus angin kencang itu bersama ayahnya. Jarak mereka dari istana sekitar 3 kilometer lagi, tapi anginnya sudah sekencang ini. Sebenarnya apa yang terjadi?

>>//<<

Beberapa saat sebelumnya,

CRASH

Alea membelalak kaget, ia tidak sengaja membunuh salah satu dari penjaga yang menyeretnya keluar istana.

"lihat! Ratu sudah gila! Dia membunuh rakyatnya sendiri!" seru Marchioness Anna seraya menunjuk Alea.

Alea, masih dengan wajah terkejutnya, menoleh ke sekitarnya. Para pekerja istana dan bangsawan yang tengah berada di istana menyaksikan kejadian itu. Mereka memandang Alea dengan tatapan merendahkan, seolah ia adalah seorang kriminal. 

cih lihat itu, sudah juduga cepat atau lambat Vorxon akan membuat kesialan.
haha kau benar, betapa memalukannya ratu kita sendiri
heh aku tidak sudi memiliki ratu sepertinya, Marchioness lebih pantas bersanding dengan raja
kau benar, aku setuju denganmu
hukum ratu Alea! Hukum ratu Alea! Hukum ratu Alea!

Seru mereka yang berada disana seraya mengangkat tangan ke langit, "penjaga, tunggu apa lagi? cepat tangkap pembunuh itu!" seru Anna para penjaga yang sudah berkumpul untuk memeriksa keributan apa yang terjadi.

Melihat keraguan di wajah para prajurit itu, Anna pun membisikkan sesuatu di telinga Raziel. Membuat sang empu kini memerintah mereka sesuai dengan instruksi yang Anna berikan, "tangkap dia!" perintah Raziel.

ARISEWhere stories live. Discover now