ᴡʜɪᴛᴇ ʜᴀɪʀᴇᴅ ʙᴏʏ

2.9K 370 4
                                    

Setahun kemudian,

"hati-hati ya mainnya"

"iya ma~" ucap Alea pada ibunya.

Banyak hal yang berubah selama satu tahun belakangan, namun tidak dengan satu hal ini. Pertemuan Kenneth dengan pairnya, Rafa.

Sama seperti di masa lalu, keluarga Alea saat ini tengah berlibur di Swiss saat musim salju. Dan sekarang, Alea sedang bermain ice-skating sendirian, karena Kenneth pasti sedang bertemu dengan pairnya saat ini.

Alea menelusuri danau beku nan luas itu sampai ke arah pinggiran hutan, dan beruntung Jessie dan Ken tidak menyadarinya.

"hutannya cantik, tapi serem" ucap Alea entah pada siapa saat melihat pemandangan hutan pinus yang tertutupi salju itu. "lah kalo serem kan berarti gak cantik, au ah gelap" Alea berdebat dengan dirinya sendiri.

Pandangan Alea beralih pada salah satu pohon yang nampak tidak memiliki daun, berbeda dengan pohon lainnya. "wah kasihan banget yang itu" ucap Alea iba pada si pohon.

Namun sekian detik kemudian ia membelalak terkejut saat pohon yang tadinya gundul tiba-tiba menjadi rindang seketika, seperti sihir. "what in the bibity bobity boo is just happened?" ucap Alea terpukau sekaligus tak menyangka.

Kretek

Pandangan Alea menurun ke arah batang pohon itu saat mendengar suara ranting patah, nampak seorang anak lelaki bersurai putih seusianya yang kini juga tengah menatap Alea terkejut. Seolah telah ketahuan melakukan sesuatu.

"w-who are you?!" tanya Alea berseru.

Si anak lelaki tidak menjawab, dan malah berbalik dan berlari dengan kencang memasukki hutan gelap itu. Hingga bayangannya menghilang karena kabut yang tebal.

"hei! Tunggu-"

"Alea"

Seruan Alea terhenti saat seseorang menyebut namanya, ia berbalik mendapati ayahnya yang tengah menatap Alea khawatir. "kamu di sini ternyata, mama sama papa khawatir banget kamu tiba-tiba ngilang" ucap Ken.

Alea tersenyum lebar dengan watadosnya, "hehe Alea ngejer kelinci tadi" ucapnya beralasan. Tapi bocah tadi memang terlihat seperti kelinci, rambutnya seputih salju.

Ken mendengus sembari menggeleng, "yaudah nanti kalo udah pulang ke Indo papa beliin kelinci, sekarang kita balik dulu ya. Mama sama Kenneth pasti juga udah pulang" ucap Ken berjongkok untuk menggendong puterinya.

"gak usah deh pa, kan Kenneth dapet peliharaan baru hari ini" ucap Alea sembari mengalungkan tangannya di leher Ken.

Ken bangkit berdiri dengan Alea di gendongannya seraya menatap puterinya bingung, "kok Alea tau?" tanya Ken.

Alea hanya menyengir tak menjawab kemudian menenggelamkan wajahnya di bahu lebar Ken, menyisakan pertanyaan besar di benak pria yang masih tampan meski usianya hampir memasukki kepala tiga itu

"bagaimana bisa Alea tau?"

>>//<<

Di sisi lain hutan,

"huff huff huff gilak, kok bisa aku gak sadar kalo ada orang huff huff" ucap anak lelaki bersurai putih yang tengah membungkuk dengan tangan yang menumpu di lututnya. Uap panas keluar seraya ia bernafas dengan cepat karena ia baru habis berlari.

"aku kira mansion itu gak ada penunggunya huff huff" ucapnya lagi. Ya, mansion milik Ken di Swiss memang terlihat tua dari luar. Para pekerja yang bertugas membersihkan mansion itu pun tidak akan terlihat dari jauh karena pagar tinggi.

ARISEWhere stories live. Discover now