49. Ending 2

482 39 16
                                    

[Di Kamar Mayat]

Seseorang dengan seragam Kepolisian memasuki ruangan. Langkahnya tegas, menuju langsung ke deretan mayat baru. Berhenti tepat didepan mayat ketiga dan tersenyum misterius.

"Tidakkah kau ingin bangun dan membuka matamu?"

Masih tidak ada pergerakan. Entah dia yang gila karena berbicara dengan mayat, atau memang ada sesuatu hal yang tersembunyi disini.

"Baiklah jika ini maumu." Pistol yang biasanya menjadi aksesoris dan hanya dikeluarkan dalam tugas, ia acungkan ke mayat itu.

"Dimana sopan santunmu. Mengganggu orang yang sedang tidur tenang. Bahkan sampai aku menjadi mayat pun masih kau kejar." Suara lain menanggapi setelah pelipisnya ditodong oleh pistol.

Sang polisi hanya terkekeh.

"Tipuanmu tidak akan berlaku untukku, Lee Seungmin-ssi."

"Kau memang cerdas dan layak untuk menempati posisi sekarang, Shin Jaeyoung-ssi."

Belum sempat membalas, Mr.Lee melanjutkan.

"Atau akan ku panggil Mr.Shin, Kepala Kepolisian Gangnam yang terhormat."

Mr.Shin memutar bola matanya malas.

"Bagaimana kau bisa membaca pergerakanku? Bahkan Suho dan Seojun pun tertipu dan masuk ke dalam permainanku."

"Tidakkah kau malu menyebut nama mereka dengan mulut kotormu?"

Mr.Lee menaikkan sebelah alisnya.

"Sudahlah. Ada keperluan apa kau sampai mengunjungiku di kamar mayat? Apa kau ingin membongkar semuanya?"

"Tidak ada untungnya dan ku rasa skenario yang kau buat adalah yang terbaik untuk semuanya." Hela Mr.Shin

"Lantas apa yang membawamu kemari? Membunuhku?"

"Itu terlalu mudah untukku sekarang. Mengingat kau sedang dalam kondisi terluka... Kau bodoh melukai lehermu untuk membuat jalan baru."

"Hanya itu yang bisa ku lakukan. Dan hei, kenapa kau mengataiku bodoh?! Kau dulu memujaku seperti dewa."

"Dewa pantatmu!"

Mr. Lee terkekeh setelah menikmati percakapan santai ini. mimik wajahnya kembali menunjukkan keseriusan setelah lama menatap.

"Apa yang ingin kau tau?"

Mr. Shin terbelalak. Kalah telak karena pertanyaan to the point yang diajukan.

"Jelaskan semua, Seungmin-ah. Jangan ada kebohongan lagi."

Tatapan sendu Mr.Shin tertangkap netra Mr.Lee.

"Bukankah kau yang seharusnya menjelaskan kepadaku kenapa kau berbalik menjadi musuhku?"

"Aku mengajukan pertenyaan terlebih dahulu!!"

"Tapi pertanyaanku lebih penting!" Mr.Lee mengeras.

Mr. Shin membuang napas lelah. Sepertinya ia harus mengalah.

"Karena aku benci ambisimu! Benci dengan tatapan yang kau lemparkan ke Han Myungoh! Aku kekasihmu saat itu, tapi kenapa aku merasa seperti dimanfaatkan olehmu!! Bahkan aku hampir membunuh dongsaengku sendiri, Eomma Seojun!!"

Mr.Lee mencerna kalimat yang terlontar. Memang benar mereka sepasang kekasih dulu, tapi ini kebalikan dari semua hal yang terjadi. Memang benar ia haus kekuasaan, tapi dia tidak pernah menduakan siapapun dalam suatu hubungan. Ia hanya gila kekuasaan, bukan pemain.

"Kenapa kau diam?! Kau terkejut aku mengetahui semuanya?!"

Mr. Lee memutar bola matanya. Mengingat masa lalu, memang seperti inilah Shin Jaeyoung. Lucu juga kenapa dia dulu bisa berhubungan serius dengan orang seperti ini. ah jadi ingat pasangan Suho. Seojun juga seperti ini bukan.

MisunderstandingWhere stories live. Discover now