09. Comeback Home

1.2K 181 10
                                    

Tembakan terdengar dan suara anggota polisi lain ikut menimpali.

"Maju dan menyerang polisi sekali lagi, timah panas ini akan menembus jantungmu" Kata salah satu anggota Seojun.

"Wah anak didikku tegas sekali. Lanjutkan Nak! Ayah bangga padamu." Timpal Seojun memecah situasi tegang.

"Yak! Han Seojun!! Bukan saatnya kau berceloteh. Kau hampir kehilangan nyawamu." Sahut teman satunya.

"Taekyung-ah. Please, jangan marah. Aku hanya mau mencairkan suasana" Seojun dengan sikap sengklek nya menjawab.

"Terserah!!" Marah Taekyung, teman se-genk Seojun yang ternyata terjun menjadi polisi juga.

"Oke, Dojoon. Kau sudah terkepung. Segera serahkan dirimu. Kita selesaikan secara cepat si ruang introgasi. Panggil orang yang akan melindungimu dari jeratan hukum nanti. Biar aku lebih mudah meringkus semuanya" ucap Seojun kembali.

"Sial!!" Umpat Dojoon setelah salah satu bawahan Seojun memborgolnya.

"Bawa mereka semua ke kantor. Besok kita introgasi dan selesaikan semuanya. Kalian boleh kembali ke markas setelahnya." Seojun dengan perintahnya.

"Siap kapten!" Setelah mendapat mandat, semua bawahannya mengangguk dan segera pergi kecuali Taekyung.

"Monitor. Tim 3 telah meringkus buronan. Case closed. Bubarkan semua dan kembali ke markas untuk istirahat" Seojun mengabari anggota tim lain karena memang ini operasi gabungan.

Zrt zrt, alat komunikasi kembali bersuara. Ketua tim 1 dan 2 membalas Seojun.

"Oke. Bubarkan!" Sahut Ketua Tim 2.

"Asha!! Akhirnya aku bisa pulang ke rumah dan mandi." Sahut Ketua Tim 1 yang sama sengkleknya dengan Seojun.

Sepertinya memang Kepolisian Gangnam berisi orang-orang sengklek yang terlalu santai. Taekyung hanya bisa menggeleng mendengar interaksi semua ketua tim di depannya.

Alat komunikasi dimatikan. Seojun yang melihat Taekyung segera berceloteh. "Hei kenapa kau tak ikut yang lain pulang ke markas? Kau butuh istirahat, Bung."

"Dan meninggalkanmu disini saat kondisimu terluka seperti itu?! Gila apa!! Bisa-bisa Baram menangis dan Johyun mengulitiku dengan tatapan tajamnya!!" Gas Taekyung melihat Seojun yang mengusirnya.

Masih baik ia menunggu Seojun. Teman terbaik kan dia, walau menjadi bawahan ia masih memperhatikan Han Seojun.

Seojun memutar kedua bola matanya. Ia selalu kalah berargumen saat Taekyung menyebutkan nama kedua teman lainnya. Perlu diingat, mereka terlalu posesif ke Seojun karena 10 tahun yang lalu Seojun meninggalkan mereka.

Seojun dengan tidak ada akhlaknya tanpa memberi tau semuanya kembali di tahun ke 5 nya untuk melaksanakan wamil. Ia juga disuruh kembali di usia 22 tahun karena ia mengambil Sekolah Kepolisian dan harus melaksanakan tugas akhirnya langsung di pusat.

Selama ini ia mengikuti program pelatihan bersama gabungan antara Pemerintah Jepang, China, dan Korea. Hanya orang pilihan yang bisa ikut pelatihan tersebut.

Ya bisa dibilang Seojun itu sebenarnya berotak cerdas. Tapi kemalasannya mengalahkan dirinya. Dia yang masih muda belum bisa berpikir jernih dan hanya bersenang-senang. Tapi setelah tragedi yang menimpa Seyoon, ia jadi memiliki semangat dan lebih serius menjalani hidup. Ia memiliki tujuan untuk melakukan hal yang lebih serius dan mengubah segalanya

Selain Seojun yang menyelesaikan studinya tepat diusia 23 tahun, teman se-geng nya semasa SMA mengikuti jejaknya. Semuanya lulus selang 2 tahun setelah Seojun karena mereka gap year dan wamil di tengah studi. Taekyung menjadi polisi, Baram yang memilih menjadi tentara, dan Johyun yang menjadi jaksa.

Lucu memang jika melihat track record mereka semasa SMA. Orang-orang yang sering berbuat onar malah memilih menjadi pelindung negara dengan berbagai profesi.

Lucu juga saat mereka bertemu bersama dan mengolok-olok Baram. Orang semanja Baram yang hanya mendengar Seojun menjadi seorang tentara yang didalamnya terkenal dengan peraturan ketat.

Setiap geng Seojun berkumpul, mereka selalu mengancam Seojun jika ia kembali meninggalkan mereka secara mendadak. Apalagi kembali tanpa mengabari dengan dalih surprise. Mereka masih sayang jantung. Ia tidak ingin kelakuan Seojun membuat mereka mati muda.

Mereka tau Seojun sudah di Korea saat tanpa sengaja mereka tengah minum bersama dan menabrak Seojun. Tanpa rasa bersalah, Seojun menyapa mereka dengan santai dan bilang sudah kembali 1 tahun yang lalu.

Bangsat memang. Taekyung sampai memukul Seojun hingga berdarah. Baram yang menangis dan baru bisa ditenangkan setelah diajak pulang ke apartemen Seojun. Johyun, jangan ditanya. Dia terlalu kaget dan membiarkan Taekyung memukuli Seojun hingga puas. Emosinya sudah tersalurkan melalui Taekyung.

Sudah cukup untuk flashback nya.

Kembali ke gang, Seojun dipapah oleh Taekyung karena sudah lemah. Hanya Taekyung yang sadar akan kondisi Ketua Tim nya. Ia mengamati Seojun yang terlalu fokus dalam operasi pengejaran ini.

Bahkan kalau tidak dibawakan makanan oleh Taekyung dan diancam akan disuapinya, Seojun tidak akan sadar kalau perutnya belum diisi seharian.

Mereka berdua meninggal kan tempat itu tanpa sadar ada mata lain yang mengawasi gerak gerik mereka selama ini. Orang berjas yang mengikuti Seojun tadi adalah Suho. Keinginan dan tekad Suho membawanya ke sini.

Sebenarnya ia akan menolong Seojun yang terpojok tadi. Tapi ia memantau keadaan dan melihat Seojun yang ternyata pandai berkelahi melebihi saat SMA. Malah lebih terorganisir dengan teknik-teknik martial yang ia gunakan.

Ada rasa kaget juga saat Seojun dipukul. Darahnya mendidih mendadak. Hatinya masih lemah jika melihat Seojun yang menahan sakit. Selama perkelahian yang diikuti Seojun saat SMA, Suho selalu menjadi back up an yang muncul tiba-tiba.

Geng Seojun selalu heran kenapa Suho selalu bisa mengetahui tempat Seojun berada dan datang tepat waktu. Martial arts Suho juga tidak main-main. Bisa dibilang selama ini Suho ikut mem-brandal dengan geng Seojun. Hanya mereka menutup rapat demi menjaga image baik Suho dan hubungan pertemanan Suho Seojun yang dianggap impossible oleh orang lain.

.
.
.

Suho masa sekarang siap akan membunuh orang yang menyakiti Seojun. Akan tetapi Suho harus menunda dan bersembunyi saat mendengar derap langkah beberapa orang. Gang dengan sudut yang gelap menjadi tempat persembunyian Suho. Syukur juga hari ini ia berpakaian all black.

Teman-teman Seojun datang tak terkecuali Taekyung. Menahan amarah dan merasa terhianati, Suho berdiam diri dan memantau. Ia juga melihat Seojun yang pergi meninggalkan tempat kejadian dengan dipapah Taekyung.

Suho keluar dari tempat persembunyiannya. Ia segera mengambil telepon di sakunya. Suho men-dial nomor orang yang selama ini men-track segala hal.

To the point sifat Suho. Ia segera menyampaikan maksud setelah terhubung

"Cari informasi seluruh anggota tim 3 Kepolisian Gangnam. Temukan nama Han Seojun dan Jun Taekyung. Beri informasi lengkap selama 10 tahun terakhir. Segera!" Suho menutup teleponnya setelah menyampaikan keinginannya tanpa memperdulikan orang yang dia ajak bicara.

Setelah itu, Suho pergi meninggalkan tempat itu dan masuk ke dalam mobil dengan asisten yang sudah menunggunya sejak tadi. Gang membali sepi dan mobil Suho melaju ditengah keramaian Gangnam.

Suho dalam pikirannya bercakap "Dia kembali. Aku menemukanmu sayang. Jangan harap kau bisa lepas dariku lagi"

Suho ber-smirk seperti psikopat dan membuat takut sopirnya yang tak sengaja mengawasi kaca spion. Biarlah Suho berkutat dengan otak randomnya.

MisunderstandingМесто, где живут истории. Откройте их для себя