43. Revealing

360 47 16
                                    

"Lee Suho... Sekarang jelaskan apa maksud kau menerima semua tuduhan itu?"

"Nuna, bisakah kau membiarkanku mengunyah makananku terlebih dahulu?"

Selena menatap nyalang Suho yang terkesan tak terusik dengan semua hal yang terjadi pada dirinya. Suho hanya meneruskan kunyahannya menikmati makanan yang terhidang.

Selena jenuh dengan suasana penuh keterdiaman ini. Makanan didepannya ia jadikan sasaran penghapus kebosanan. Kepalanya mendongak setelah mendengar alat makan diletakkan di tempatnya, pertanda telah selesai sesi ini.

Matanya tak lepas dari semua gerakan yang dilakukan  Dongsaeng nya.

"Okay Nuna. Apa yang ingin kau tanyakan? Kau bertanya aku menjawab."

"Apakah selama ini kau hanya bermain-main?"

"Maksud Nuna?"

"Kau hanya bermain-main dengan Han Seojun?"

"Aku tak pernah mempermainkannya! Dan hal itu tak akan pernah terjadi selama aku hidup!"

"Okay. Relax!! Jelaskan tentang keterlibatanmu terhadap semua kasus pembunuhan yang melibatkan sahabat kalian, orang sekitar Appa, dan orang yang selalu menyudutkanmu."

"Aku tak pernah menyangkal jika aku tak terlibat. Tapi aku hanya ikut andil dalam membagi temuanku. Demi membantu Han Seojun lebih tepatnya."

"Maksudmu?"

"Aku yang mengirimkan tangan dan cincin Park Dojoon bersama dengan berkas yang telah lama disimpan Appa. Tapi aku tak membunuhnya."

"Apa alibi mu saat itu?"

"Aku menjadi stalker Han Seojun dan selalu mengikutinya kemanapun. Tak ada waktu untukku mengurusi atau membunuh bajingan itu."

"Hal apa yang bisa membuktikan alibimu itu Lee Suho!!" Selena naik pitam melihat Suho menjawabnya santai.

"Aku bertemu dengan Mr. Shin Jae Young. Kepala Kepolisian sekaligus teman ayah Seojun. Kau juga bisa memeriksa CCTV rumah dan jalan yang ku lewati hari itu untuk mengikuti Seojun. Aku masih punya backup an nya untuk jaga-jaga."

"Lalu kenapa kau pasrah saja saat semua menuduhmu, Lee Suho!!!!!!"

"Hanya ingin bermain, seperti yang ku katakan tadi."

"Lalu hubunganmu dengan Jun Taekyung? Ku dengar Seojun hampir membunuhmu karena tau kau bersekongkol dengan temannya."

"Dia yang menawarkan bantuan secara cuma-cuma. Aku hanya memanfaatkan kebodohannya. Dan sebagai bentuk balas dendamku."

"Kenapa?"

Suho menatap keluar kaca besar yang menampakkan pemandangan kota Seoul di malam hari. Pikirannya menerawang mengingat masa lalu.

"Dia yang membuat Seyoon terlibat dengan Appa. Yang secara tak langsung membuat Seojun terpuruk dan harus kehilangan orang tuanya."

"Bagaimana bisa?"

"Gunakan otak dan imajinasimu, Nuna." Katanya memutar bola matanya.

"Aku hanya mengikuti saranmu. Kau akan menjawab semua pertanyaanku." Selena menopang kepala dengan kedua tangannya.

"Berkas yang ku berikan ke Kepolisian untuk bukti itu berkas yang sama dengan yang digunakan untuk mengancam Appa oleh Seyoon. Tanpa sengaja ditemukan Taekyung dan jadi salah satu hal yang membuatnya berguna bagi Appa."

"Ah cuma berkas kelakuan Appa dan korupsi yang ia lakukan. Apa pentingnya? Bukankah sudah menjadi rahasia umum?"

"Masalahnya saat itu banyak yang terlibat dan menyangkut rahasia besar negara. Pembangunan dan semua list orang yang terlibat ada di sana. Appa Seojun akan menyerahkan diri ke Kepolisian, tapi malah ia dihadapkan dengan kematian."

MisunderstandingWhere stories live. Discover now