33. Guardian

740 98 16
                                    

Seojun membuka matanya. Kerongkongannya terasa kering. Hari pun masih terlalu pagi dan matahari belum menampakkan cahayanya. Kamarnya gelap dan ia pastikan ia sendirian sekarang.

Huft... sepertinya memang tak ada yang memperhatikannya. Sedikit gerakan Seojun membangunkan Suho yang bersandar di sofa. Dengan langkah pelan ia menghampiri Seojun yang mencoba bergerak meraih gelas.

Sentuhan tangan Suho membuat Seojun berjengkit kaget.

"Siapa?!!"

Ruangan yang gelap membuatnya hanya bisa melihat siluet saja. Badannya masih terlalu remuk untuk reflek bergerak.

"Aku. Lee Suho."

Seojun mengendorkan penjagaan dan menghela napas. Tubuh Suho condong kedepan membuat Seojun kembali tegang dan menahan napas.

Ruangan menjadi terang sekarang. Ternyata tangan Suho meraih saklar diatas kepala Seojun. Ia kikuk sekarang, sedangkan Suho hanya bisa menahan senyumannya.

"Kau mau minum?"

"Iya, tolong. Kerongkonganku sakit sekarang."

Suho cekatan menuangkan air ke gelas yang tersedia. Oh ia lupa kalau Seojun tak bisa menekuk perutnya untuk minum langsung dari gelas.

Mereka juga lupa membelikan sedotan ataupun sendok. Suho juga tak bisa mengoleskan cotton bud seperti kemarin karena melihat Seojun yang benar-benar kehausan.

Hanya cara ini yang terpikirkan sekarang.

Suho meneguk air didalam gelas membuat Seojun ingin marah karena merasa dipermainkan. Belum sempat suaranya keluar, mulutnya dibungkam dan air mengalir dari sana.

Seojun reflek menegak air yang disalurkan Suho melalui mulutnya. Sebagian air menetes keluar. Setelah dirasa selesai, Suho menjauhkan kepalanya. Diusapnya bibir Seojun dan sisa air yang menetes.

Seojun masih shock dan blank. Suho menepuk puncak kepalanya tanpa merasa bersalah. Suho merapikan semuanya dan melangkah keluar. Ia harus segera mencari sedotan dan peralatan lain yang mungkin Seojun butuhkan. Ia melihat toko 24 jam dibawah.

Seojun tersadar setelah mendengar suara pintu.

"Lee Suho!!!!" Seojun berteriak kencang.

Syukurlah ruangan ini khusus untuknya dan ia sendirian sekarang. Bisa dipastikan juga tempat ini tempat kedap suara.

.
.
.

Di Markas Kepolisian

Bahu Mr. Bae ditepuk oleh Mr. Do. Sambil menyodorkan makanan dan kopi, netranya tak lepas dari pemandangan di depan.

Mr. Bae memakan makanannya dengan semangat. Mr. Do menyepak kaki Seolhyun untuk memanggilnya.

"Apakah Sunbae tak bisa memanggilku dengan mulut? Kenapa harus menyepakku?"

"Diamlah. Bagaimana catatan orang itu?" Sambil menunjuk didepan kaca yang menampakkan Kim Yoonchul.

Introgasi dilakukan semalaman oleh Taekyung. Sepertinya orang itu melampiaskan kekesalan pada tersangka didepannya.

Seolhyun mem-print-kan tepat didepan meja kerja Mr. Do. Ia kembali berkutat di depan layar komputer memainkan game yang masih setengah jalan.

Mr. Do dan Mr. Bae berunding.

"Bagaimana menurutmu, Hyung?"

"Ini kasus tersulit yang pernah ku tangani selama menjadi anggota polisi. Han Seojun. Ck. Bocah itu selalu tepat sasaran mencari hal bagus."

MisunderstandingWhere stories live. Discover now