12. Enemy

1.1K 149 9
                                    

Kepergian Mr. Lee dari Kepolisian Gangnam membuat gempar tempat tersebut.

Semua orang saling bersahutan membicarakan kedatangan Mr. Lee dan Mr. Park, serta hubungan Mr. Lee dengan Han Seojun. Kepolisian menjadi ramai oleh media setelah Mr. Lee pulang. Entah bagaimana media mendapatkan informasi itu.

Di dalam ruangan ramai begitupun di luar. Lain pula dengan Seojun dan Taekyung yang santai. Mereka malah membicarakan hal absurd yang membuat anggota lain bertanya-tanya.

"Hei baumu menyengat sekali!!" Taekyung mengolok Seojun.

"Salahmu menelponku saat aku tidur, Brengsek! Aku tak sempat mandi dan ganti pakaian. Semua karena ulahmu!!" Seojun menyalahkan Taekyung.

"Yak kenapa jadi aku yang salah!! Kau yang bodoh sampai membuat masalah besar seperti ini!!" Taekyung tak mau disalahkan.

"Sudahlah. Percuma bicara denganmu. Kau batu dan tak mau salah!" Seojun tak terima lagi.

"Heh kau kira kau tak batu juga. Bagaimana sekarang?! Lebih baik kau segera melarikan diri sebelum Kepala Kepolisian mencincangmu." Saran dari Taekyung.

"Ah benar!! Aku harus segera pergi sebelum rubah tua itu mengomeliku" Seojun bersiap pergi tapi ternyata nasib buruk menghampiri.

Anggota tim lain mengabari Seojun untuk segera menghadap. Seojun hanya bisa pasrah dan meminta dukungan anggotanya.

"Doakan aku teman-teman!! Kalau aku mati, kalian orang pertama yang aku hantui." Ancam Seojun kekanakan.

"Fighting Hyung!!" Maknae tim menyemangati.

"Jangan kembali ya. Biar hidupku tenang." Rekan lain berbicara.

"Matilah sana. Biar aku bisa menggantikanmu!" Taekyung menyumpahi Seojun.

"Dasar anggota tak guna semua!! Serahkan aku pada rubah tua itu. Percuma aku meminta bantuan kalian." Ujar Seojun gondok.

Anggota lain hanya acuh dan kembali ke aktivitas masing-masing. Omongan Seojun selama ini tak ada yang serius. Ia hanya dalam mode serius saat memecahkan cases.

Seojun segera berjalan menuju ruang Kepala Kepolisian. Dengan attitude seadanya ia masih ingat untuk mengetuk pintu.

Suara didalam menyuruhnya masuk.
"Masuk!!"

Seojun pun mengikuti intruksi tersebut. Ia membuka pintu sedikit karena instingnya mengatakan untuk berhati-hati. Dan benar saja, baru membuka sedikit lemparan berbagai benda telah tertuju disana.

Suara benda jatuh terdengar sampai keluar. Orang dalam markas menatap iba dan kasihan membayangkan Seojun akan menerima amarah Kepala Kepolisian. Ada juga yang bersyukur bahwa mereka tidak terlibat dalam masalah itu.

Seojun menunggu suara lemparan benda berhenti baru akan masuk. Setelah menunggu, akhirnya suara benda didalam sudah tak ada. Ia memberanikan diri membuka pintu. Ternyata ada sambutan buku melayang dan tepat mengenai kepalanya. Sakit woy!!

Sambil mengelus kepala yang kena timpuk, Seojun memberi hormat ke Kepala Kepolisian aka Mr. Shin Jae Young.

"Han Seojun menghadap! Ada apa Samcheon?"

"Siapa bilang kau boleh memanggilku Samcheon saat disini?!" Marah Mr. Shin.

"Baik Kepala! Ada apa anda memanggil saya?" Balas Seojun.

"Masih bertanya ada apa?!" Marah Mr. Shin dengan asbak yang siap melayang.

"Wow, Samcheon!! Tahan sebentar. Jangan melempar asbak itu. Kita bicarakan baik-baik." Seojun dengan ekspresi ketakutan.

MisunderstandingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang