40. New Game

668 73 21
                                    

"Hei, Seojun. Bagaimana bulan madumu? ㅋㅋㅋ" sapa Mr. Do di kursinya.

"Sunbae-nim, Apakah Lee Suho-ssi memuaskanmu?" Timpal Seolhyun.

"Hyung-ah. Aku rindu Hyung. Mereka mem-bully ku saat Seojun Hyung nggak ada." Dowoon masih menjadi bayi Seojun.

Seojun menepuk puncak kepala Dowoon. Setelah itu kembali men-death glare orang yang ada di ruangan.

Saat akan melempar botol di mejanya, gerakannya terhenti. Pintu terbuka lebar menampakkan Mr. Shin.

"Hallo, Samchun. Ada apa?"

"Ada apa apanya?! Aku hanya mau lihat bocah nakalku kembali dengan selamat. Bagaimana liburanmu?"

"Not bad. Apakah Samchun iri?😌"

"Iri apanya. Akan ku pastikan kau menangani kasus sulit untuk membalas hari libur panjangmu."

"Kepala!!" Serempak anggota Seojun menimpali.

"Aku hanya bercanda. Sekarang kembali ke tugas kalian masing-masing."

"Siap laksanakan!"

Rutinitas seperti biasa kembali dimulai.

.
.
.

"Hyung, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu." Tepuk Seojun ke pundak Mr. Bae.

Semua masih fokus pada pekerjaannya, kecuali satu orang yang mencuri pandang memantau keluarnya Mr. Bae dan Seojun. Tangannya mengetikkan sesuatu dan mengirimkannya ke Perdana Menteri Lee.

Dilain tempat, Mr. Bae terheran dengan tingkah Seojun.

"Ada perlu apa kau menyuruhku mengikutimu?"

"Hyung, aku perlu bantuanmu. Kau yang terpandai dalam mengorek informasi kasus lama."

Mr. Bae memandang dengan rasa ingin tau tinggi. Alisnya naik sebelah mendengarkan hal janggal yang keluar dari mulut Seojun.

"Ini berkas yang ku temukan dari sumber lain setelah kasus Mr. Lee ditutup. Aku merasa janggal dengan penangkapan semua bawahan Mr. Lee. Aku juga heran dengan kematian mendadak beberapa napi."

"Yak! Han Seojun! Jika Mr. Shin tau kau masih menyelidiki kasus ini, kau bisa diberhentikan mendadak dari tugasmu! Kau tak paham kah?!"

"Tapi, Hyung... Aku tak terima dengan akhir seperti itu."

"Apa maumu Han Seojun?! Kau sekarang menjalani hubungan dengan anak Mr. Lee. Kalau pun hasil yang didapat berbeda, apa yang bisa kau ubah? Apa kau siap menerima konsekuensinya? Apa kau berani menanggung beban jika kebenaran lain kau dapatkan? Bagai mana jika hal itu melibatkan Appa dari kekasihmu?! Apa kau masih bisa menghadapinya? Jangan gila kau!"

Mr. Bae yang terkenal kalem menjadi geregetan dengan tingkah Seojun. Ia ingin mengeplak kepala kosong Han Seojun yang terlalu terobsesi dengan kasus yang sudah ditutup.

"Percuma kau bilang seperti itu ke Anak Bebal ini. Dia sudah gila. Jadi kata apapun akan ditolak oleh otaknya." Timpal orang yang keluar dari tempat persembunyiannya.

Mata Seojun bertemu pandang dengan Mr. Do. Helaan nafas terdengar. Sepertinya Seojun tak bisa menyembunyikan hal ini dari Hyung-nya ini.

"Bagaimana kau tau kami ada disini?"

"Aku melihat kalian keluar dengan tingkah misterius Seojun. Insting ku mengatakan jika kalian akan bersekongkol melakukan suatu hal besar. Jadi aku sekarang berada disini. Di depan kalian."

"Hyung-nim pun sudah tau. Sepertinya sudah bukan rahasia lagi. Jadi tolong bantu aku, Hyung. Aku tau kalian bisa." Mohon Seojun.

"Hah~ Kalaupun aku menolak, kau akan memaksaku dan memintaku untuk menutup mulut. Baiklah. Mana berkasnya?"

MisunderstandingWhere stories live. Discover now