100:Ha(ura)&(Yo)Ga

382 65 1
                                    

Happy reading all -!! Jangan lupa vote dan komen:)

.

Kini, Yoga dan Haura sedang dalam perjalanan pulang, Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kini, Yoga dan Haura sedang dalam perjalanan pulang, Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Handphone yang berada di tas kecil Haura dari tadi berdering. Kesabaran Haura mulai habis, dengan terpaksa dia mengangkat telepon itu.

"Haura kamu di mana? Ini udah jam 9, mau aku jemput? Cewek gak boleh pulang tengah malam, kamu kenapa? Kalau lagi sedih jangan menyendiri kayak gini."

Baru saja mengangkat telepon, Jenan sudah melontarkan banyak pertanyaan padanya. Terdengar suara Jenan sangat khawatir pada Haura.

Yoga yang sedang fokus mengemudi sesekali melirik Haura yang duduk di samping nya.

"Dari siapa?." Tanya Yoga.

"Haura?." Panggil Jenan dari telepon.

"Je, gue lagi di jalan, nanti aja yaa telepon nya."

"Ohh, lagi sama Yoga." Lirih Jenan.

"Iya." Balas Haura singkat.

"Ra, tolong nyalain speaker nya." Pinta Jenan.

"Hah? Untuk apa?."

"Nyalain aja."

Haura mendengus. "Iya, Iya." Kemudian dia menuruti perkataan Jenan barusan.

"Yoga? Lo dengar suara gue kan?."

Pupil mata Yoga melebar. Dia menoleh ke arah Haura. "Jenan?." Tanya nya Pada Haura dengan suara berbisik.

"Iya." Jawab Haura.

Yoga ber-oh-ria. "Ehhh.. Iya, gue dengar." Yoga membalas pertanyaan Jenan dari saluran telepon.

"Jagain Haura, antar dia sampai rumah dengan selamat."

"Tentu saja." Balas Yoga.

"Oh iya, awas aja pas sampai rumah mata Haura sembab, habis lo di tangan gue." Geram Jenan.

Secara bersamaan Yoga dan Haura terkekeh. "Iyaaa Jenan, tenang aja." Kekeh Yoga.

Setelah itu, Haura mematikan telepon dari Jenan. Gadis cantik itu mulai menguap karena kelelahan.

Melihatnya, Yoga langsung tertawa kecil.


"Ngantuk?." Tanya Yoga.

Haura menoleh pada Yoga, "Bangetttt." Keluhnya.

"Sini." Ucap Yoga sambil menarik kepala Haura untuk menyandar di bahu nya.

100 Days [Tahap Revisi]Where stories live. Discover now