Happy Reading All!.
Yoga dan Angkasa baru saja memasuki kelas, hampir saja kedua kakak beradik itu terlambat karena Senja merengek mau ikut sekolah dengan mereka. Bagaimana bisa mereka membawa anak umur 5 tahun ke SMA. Untung saja Mama berhasil membujuk Senja.
Setelah menaruh tas nya Yoga berjalan menghampiri Haura yang sedang duduk manis berbicara dengan Wina.
"Ra," Panggil Yoga.
Haura dan Wina secara bersamaan menoleh pada lelaki itu.
"Gue balik ke kelas gue dulu, byee." Pamit Wina.
"Kenapa?." Tanya Haura pada Yoga.
"Gue udah janji bakal traktir lo."
"Nanti aja, jangan di sekolah." Ucap Haura.
"Bisa di ganti gak?."
Haura mengerutkan keningnya tidak paham.
"Ganti, Kita pergi jalan-jalan bareng Senja." Tutur Yoga.
Haura berpikir sejenak. Dia agak ragu-ragu.
"Mau yahh." Bujuk Yoga.
Haura hanya membalasnya dengan deheman, Yoga langsung tersenyum lebar.
"Gue jemput lo sebentar jam 5 sore." Final Yoga lalu dia berjalan kembali ke bangku nya.
**
Bel istirahat berbunyi, Yoga dan Angkasa menghampiri Shaka yang sedang duduk manis sambil bermain gitar.
"Ka," Panggil Angkasa sambil menepuk bahu Shaka membuat Shaka terkejut.
"Datang-datang bikin kaget aja, Kalau datang itu beri salam dulu!." Saut Shaka.
"Shalom, Shaka." Ucap Angkasa dan Yoga serentak. Kemudian mereka berdua duduk di samping Shaka.
"Ajun mana?." Tanya Yoga.
"Di mesjid." Jawab Shaka.
Angkasa dan Yoga ber-oh-ria.
"Gimana cuci darah lo kemarin? Lancar kan?." Tanya Shaka pada Yoga.
"Iya, Lancar." Jawab Yoga.
YOU ARE READING
100 Days [Tahap Revisi]
FanfictionIni hanya coretan kisah sepasang insan selama 100 hari. Mereka adalah Yoga dan Haura. ❝Good night, Haura Katarina❞ ________________________ ⚠️FANFICTION ⚠️Idol hanya visualisasi ⚠️Sebelum baca pastikan follow Cane ⚠️Vote dan komen di tiap chapter...