100:I Like You Because It's You

398 51 6
                                    

Happy reading all-!

"Papa gue di penjara karena kasus pembunuhan

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

"Papa gue di penjara karena kasus pembunuhan." Potong Yoga sambil menatap manik Haura dengan serius.

"Tapi itu salah dia, itu bukan salah—."

"Lo tahu siapa yang dia bunuh?." Lagi-lagi Yoga memotong ucapan Haura.

"Papi lo." Lanjut Yoga.

"H-huh?." Haura terkejut, sangat terkejut, kedua kaki nya seketika melemas, rasanya dia ingin jatuh.

Setelah mengatakan itu, Yoga tertunduk. Ribuan bahkan jutaan kata 'Maaf' tidak akan bisa mengembalikan nyawa seseorang.

Yoga sungguh tidak punya nyali mencintai gadis di depan nya ini. Dia sangat tidak pantas mencintai seorang Haura.

Haura melangkahkan kaki nya untuk mendekat pada Yoga. Menyadari hal itu, Yoga memundurkan langkah nya, dia mencoba menjauh dari Haura.

Namun semakin dia menjauh, Haura semakin mendekat pada nya.

Karena muak Yoga terus menghindari nya, Haura menarik tangan lelaki itu hingga dia terjatuh dalam dekapan Yoga.

"Gue mau meluk lo sebentar aja." Lirih Haura.

Yoga membatu, dia tidak membalas pelukan Haura.

"Hangat." Ucap Haura yang masih di dekapan nya.

Baju Yoga mulai basah, seperti nya Haura menangis. Yoga menurunkan pandangan nya, dia melihat Haura yang lebih pendek darinya menangis di dekapan nya.

Yoga mencoba melepaskan pelukan Haura tapi Haura bersih keras untuk terus memeluk nya.

"Ra.." Panggil Yoga.

Yoga melepaskan pelukan Haura perlahan-lahan. Ia menekuk lutut nya untuk menyejajarkan tinggi Haura, di tatap nya wajah gadis yang sembab itu dengan dalam sambil berkata.

"Ra.., lo bisa nemu cowok yang lebih baik dari gue."

Haura mendongak sambil menyeka air mata nya.

"Gak, jatuh cinta itu cuma sekali, dan gue udah memilih untuk jatuh cinta sama lo, Ga." Tegas Haura.

"Lo masih mau cinta sama gue?, setelah mengetahui fakta kalau papa gue adalah orang yang membunuh papi lo?." Tanya Yoga.

Haura mengangguk dengan yakin. "Gue cinta sama lo gak memandang lo siapa, status lo apa, kasta lo apa, tapi gue cinta sama lo karena.."

Haura memajukan langkah nya,ia menunjuk dada Yoga. Tepat dimana jantung Yoga berada.

"Benda yang berdetak itu, karena lo Yoga Jaiden, lo pantas di cintai, dan lo pantas dapat cinta dari gue." Jelas Haura.

Yoga memperbaiki posisi nya, dia berdiri tegap sambil memalingkan wajah nya dari Haura, "Maaf Ra, gue gak bisa, gue bahkan gak berani jatuh cinta sama lo." Jawab Yoga.

100 Days [Tahap Revisi]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें