100:Perang

440 70 0
                                    


Happy reading all <3

Happy reading all <3

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.


"Ra, gue cuma mau bilang jangan bohong sama perasaan lo sendiri."

Haura mendengus kasar. Saat berbaring di tempat tidur, lagi dan lagi perkataan Wina terngiang-ngiang di telinga nya. Rasanya dia ingin menyumbat mulut Wina.

Haura bangkit dari tempat tidur dan pergi berjalan menuju meja rias. Haura bercermin sambil memakai skincare nya, kemudian pandangan nya tiba-tiba teralihkan pada jaket jeans Yoga yang terpantulkan oleh cermin.

Haura berjalan mengambil jaket itu, jaket jeans ini lebih besar darinya membuat nya hampir di telan jaket saat memakainya.Aroma parfum vanila Yoga membuat pikiran nya menjadi lebih tenang.

"Gue ngapain sih?." Haura tersadar sedari tadi dia mencium aroma parfum dari jaket Yoga.

Haura seperti nya lo suka sama Yoga. Hal mustahil itu,kau membuatnya menjadi mungkin.

"Gak mungkin!." Batin Haura sambil melemparkan jaket Yoga ke kasurnya.

Hening. Yup! Kamarnya sekarang hening, dia sedang berdiskusi dengan dirinya sendiri, Haura mempertanyakan perasaan nya.

Benar kata Wina, dia tidak boleh membohongi perasaan nya sendiri. Apa yang harus dia lakukan?!.

"Okay gue kalah, gue suka sama Yoga." Akhirnya setelah beberapa lama berdiskusi dengan dirinya sendiri, Haura mengakui bahwa ia menyukai Yoga.

Lalu setelah ini, dia harus apa?.


🌃—19:30—🌃

Haura sedang berbaring sambil memainkan handphone nya, tiba-tiba notifikasi dari Yoga muncul sontak Haura langsung bangkit dari kasur nya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
100 Days [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang