"Apa kamu melihat mang Icing?"

"Di belakang lo Zel." Maclo menunjuk kebelakang Zizel.

"Dimana? Aku tidak bisa mendengarnya coba sekali lagi." pinta Zizel dengan berpegangan pada bahu Maclo dan kakinya berlari seperti di mesin treadmill.

"Itu mang Icing setinggi kulkas gitu ya kali lo nggak lihat puter kebelakang makanya." Maclo menyuruh Zizel melihat ke belakang.

"Dimana aku tidak bisa menemukannya?" Zizel masih saja memperagai film kartun tadi pagi.

Belvi memukul jidat dan tak mau ikutan karena ia tak kuat hati melihat kekurangan Zizel.

"Dah nggak ketolong nih anak." cicit Zayyan.

"Oke puter balik."

Semuanya lega karena Zizel berputar kebelakang namun gadis itu berputar 360° dan kembali berhenti dengan posisi awal.

Ternyata drama per-prikan ini belum selesai. pikir mereka.

"GUA ANGKAT TANGAN." Zayyan nyerah.

"Allhamdulilah akhirnya Zizel cuman jadi istri kita berdua Al. Zayyan udah undur diri dikarenakan depresot." Nathan bertos tangan dengan Algis.

"Nggak kawan lagi kita anjing." ngegas Zayyan merasa ditikung.

"Apa kalian tidak mau membantu ku?" tanya Zizel.

"NGGAK!" jawab mereka serempak.

Zizel mencibir dengan wajah tengil. "Masa ngasih petunjuk buat nyari mang Icing aja nggak bisa. Orang tinggal bilang dibelakang kamu Zizel gitu aja juga. LEMAH." Zizel langsung berjalan ke mang Icing yang tertawa.

Mereka semua mati-matian menahan emosi yang ingin menjedotkan Zizel ke tembok lalu mencaci maki. Namun tak tega mengasari cewek semanis itu.

"Maklumin bocah bimba." lerai Mahesa.

"Mang Icing udah nggak jadi boyband lagi?" masih saja bercanda.

"Nggak neng soalnya mau jadi wiraswasta aja udah encok kalau kebanyakan goyang."

Zizel mengambil es krim, pilus, pocky, kripik pedas namun suara Maclo menghentikan gerakannya.

"Jangan makan kripik-kripik dulu Zel." larang Maclo.

"Satu doang Mac-"

"Sekali gua bilang nggak ya nggak. Mau semaleman nggak tidur?" potong Maclo.

Zizel menghentakkan kaki dan mengambil es krim menjadi dua. "Zel satu aja. Bukannya pelit tapi lo baru sembuh demam masa iya minum es?"

"Tau ah lo ngapain sih ke kantin? Ngerecokin aja." Zizel akhirnya hanya mengambil susu 5 dan pocky 5 karena kesal.

"Maclo bayar. Gua nggak bawa uang." Zizel hanya membawa uang sebanyak sepuluh ribu karena biar Maclo ada gunanya.

Maclo berjalan membayar semua total belanja Zizel. Gadis itu duluan jalan menenteng plastik dan duduk sebelah Belvi.

"Belvi mau pocky?" tawarnya.

"Mau mumpung gratis." Belvi mengambil satu.

"Zizel demam gara-gara apa sih sayang?" Algis menggoda Zizel.

"Gak tau kayaknya gara-gara demam." jawab Zizel memberikan 2 pocky untuk empat cowok disana.

"Sumpah gapapa, meskipun ngeselin gitu tapi Zizel tetap istri gua." sabar Zayyan mencondongkan badan mengusap rambut Zizel.

"Zizelkan satu untuk berempat." celetuk Algis menepis tangan Zayyan yang berani tampil solo.

"HEH! BERANI NYENTUH DIA LO PILIH MAU RUMAH SAKIT ATAU KUBURAN." Maclo menggeplak kepala Zayyan dengan dompet.

MACLO [ SEGERA TERBIT ]Where stories live. Discover now