19. JALAN-JALAN

24.4K 4K 2.3K
                                    

— Sebelum membaca SPAM "GERALD" dulu di sini yaa

Jam berapa kamu membaca part ini

Username/nama mana aja yang baca part ini

Berapa rate moodmu kali ini dari 1-100

Mulai dari sekarang nama Lucas jadi Leo Arga Baruna untuk lebih lengkapnya cek di bagian AN part ini yaa

Challenge kali ini isi tiap in-line paragrafnya dengan komenanmu gimana?? Bisaa?

19. JALAN-JALAN

"Memulai dan menata kembali." — GeraldMarsya

Weekend atau hari libur adalah hari yang paling ditunggu semua orang. Gerald mengajaknya pergi membuat Marsya yang duduk di depan berdiri saat melihat Gerald keluar dari rumahnya dengan kacamata hitam. Gerald punya selera style yang bagus—dengan baju kaus putih, celana panjang dan jaket kulit hitam. Sangat menarik untuk dilihat.

"Sorry gak lama kan nunggunya?" tanya Gerald.

Marsya menggeleng. "Sebenarnya kita mau ke mana Rald?"

Gerald hanya mengerling. "Yang jelas bikin seneng."

"Jauh enggak Rald?"

"Jauh gak kerasa kalau pergi sama orang yang kita mau."

Marsya hanya terpaku mendengarnya. Sebelah tangan Gerald lalu menariknya mendekat dan mengajaknya turun. Marsya melihat Gerald melempar kunci mobilnya dengan enteng lalu memilih mobil yang ingin ia pakai. Marsya yang melihatnya pun bingung karena ada banyak mobil di garasi Gerald.

"Kamu kayanya lagi berseri-seri gitu atau perasaan aku aja?" tanya Marsya.

"Lagi," jawab Gerald membukakan pintu untuk Marsya membuat Marsya masuk lalu Gerald menutup pintunya dan mengintari mobilnya untuk masuk di kursi kemudi membuat Marsya terus memperhatikan wajahnya yang berseri-seri. Gerald bahkan bersiul-siul saat memundurkan mobilnya.

"Kayanya kamu seneng banget ya?"

"Seneng kan jalan-jalan," Gerald membalas.

Selama diperjalanan sangat menyenangkan. Tidak pernah Marsya merasa sangat senang seperti ini. Marsya lalu melirik Gerald. Sesekali mereka mengobrol tentang arah jalan, beberapa tempat-tempat bagus, juga orang-orang yang berjualan di pinggir jalan.

"Sekecil mereka udah harus kerja," Marsya melihat ke arah jendela.

"Kalau gak habis dagangannya pasti diomelin," Gerald menimpali.

Saat lampu merah mendera Gerald mendekat pada Marsya untuk melihat dari jendela yang sama namun perlakuan itu membuat Marsya refleks menoleh terkejut. Kedua matanya tak berhenti memandang wajah Gerald karena sangat dekat. Perasaan dejavu, hangat dan membingungkan ini kembali muncul dari dalam diri Marsya.

"Rald," Marsya mendorong Gerald pelan dengan kedua tangannya membuat Gerald mengerti dan duduk dengan benar lagi di sebelahnya.

Gerald mengusap kepala Marsya. "Muka lo merah."

Marsya berusaha untuk tidak menghiraukannya sementara Gerald kembali fokus ke jalanan lalu mereka sampai di sebuah tempat yang membuat Marsya terdiam cukup lama padahal Gerald sudah membukakan pintu mobil untuknya. Tempat ini. Kenapa Gerald bisa tahu?

"Enggak mau masuk ke dalem?"

"Tau dari mana tempat ini Rald?"

"Molly bilang lo suka ke sini."

GERALDMARSYA [SUDAH TERBIT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt