17. TEMPAT RAHASIA

28K 4.6K 3.7K
                                    

hi guys hi! bertemu lagi sama PoppiPertiwi masih setia kan? :p

sebelum membaca yuk tekan vote dan komen dulu! sudah?

nanya dong pada jam berapa bacanya?

sama satu lagi kalian dom mana?

gak sabar baca lanjutannya karena bagus banget! apa kamu salah satunya yang nunggu-nunggu cerita ini?

gak sabar baca lanjutannya karena bagus banget! apa kamu salah satunya yang nunggu-nunggu cerita ini?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

okay-okay kayanya udah gak sabar banget bacanya ini. Inget untuk isi tiap in line-nya dengan komentar ya?

17. TEMPAT RAHASIA

"Kamu tau kenapa kaca depan mobil lebih besar daripada kaca yang menghadap ke belakang? Karena masa depan lebih penting daripada masa lalu," — GeraldMarsya

Markas besar Tavagos sebenarnya diisi beragam orang-orang. Mereka tidak hanya datang dari anak-anak SMA Liberty. Lebih dari itu. Ada banyak nama yang bernaung di bawahnya. Gerald melempar senjata panjang berwarna hitam itu membuat Jerry tiba-tiba menangkapnya dengan gelagapan.

"BANGKE LU RALD!" amuk Jerry langsung berdiri dari kursi. "Kira-kira kalau mau bercanda Rald nih kalau jatuh ke bawah trus pecah gue harus ganti Raldddd!! Ganti!!" Jerry panik membuat teman-temannya tertawa.

"Seharga dua motor lu ya Jer?" kekeh Ghandi.

"Seharga tiga mobil gue!" Jerry menggerutu. "Untung gue tangkep kalau disuruh ganti gimana Rald? Mau nyari di mana lagi yang model kaya gini Raldddd? Limit edition! Gak ada di belahan dunia mana lagi kalau gue cari yang body kaya gini!"

"Gitu doang. Tangkep makanya. Udah gue ajarin biar cepet tanggep juga." Gerald duduk mengambil buah anggur di atas meja dan memakannya.

"Kan ada yang suka koleksi di sini Jer lo kaya lupa aja." Nathan menoleh pada Lucas, the shooter.

"Ohiya lupa berikut tambang emasnya," Jerry melirik Reja dan Gama.

"Apa lo liat-liat?" tanya Gama galak saat Jerry mesem-mesem padanya.

"Lu kaya Reja dong kalem gitu. Anteng. Lah lu kaya macan garong, " kata Jerry.

"Gue timpuk bantal lu ye Jer." Gama mengambil bantal.

"Cailah gitu aja lempar-lemar. Harusnya itulah gunanya teman. Saling membantu. Bahu membahu. Misalnya lo transferin gue duit juga gue oke-oke aja tuh Ja, Gam," kekeh Jerry. "Dengan senang hati gue terima. Dengan kedua tangan terbuka. Ratusan juta juga gue oke gimana?"

"Enak lo, punya lo anget di dompet gak keluar. Modal dikit lah lu. Cewek lu cantik-cantik gitu," Baron meminum larutan kaleng yang tadi ia ambil dari kulkas.

GERALDMARSYA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now