15. MARKAS TAVAGOS

39.1K 5.9K 5.9K
                                    

Heyy guyss malemm!🦋🏴‍☠️🔥❤️ Update lagiii! Gimana senengg gaa?

1-10 Ekspresii / Emoji Milik Kamu Saat Part Ini Update?

Kamu Dari Domisili/Kota Manaaa?

Jam Berapa Di Tempatmu Saat Kamu Membaca Cerita Ini?

Nama / Username Mana Aja Yang Hadir Saat Baca Cerita Ini?

Siap Mengisi Seluruh In-Line Dengan Komentarmu??🔥

Siap Mengisi Seluruh In-Line Dengan Komentarmu??🔥

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

15. MARKAS TAVAGOS

“Hanya karena masa lalu lo tidak seperti yang lo inginkan bukan berarti masa depan lo tidak lebih baik dari yang lo bayangkan. Masa depan selalu ada buat orang-orang yang mau berjuang,” — Gerald Tangkas Negara

Gerald Tangkas Negara: Hari ini lagi sibuk? Mau jalan-jalan bareng gak?

Dikirimi chat seperti itu membuat Marsya kelimpungan dan bingung ingin menggunakan pakaian apa sementara Gerald sudah menunggunya di depan. Begitu Marsya membuka tirai jendelanya. Cewek itu melihat Gerald sedang duduk di sana di atas motor Ninja merahnya dengan kaus dan kacamata hitam.

Gerald Tangkas Negara: Udah di depan rumah kalau mau siap-siap aja dulu ditungguin

Gerald Tangkas Negara: Gak lagi tidur kan?

Marsya Cempaka: Enggak Rald tunggu yaa aku siap-siap dulu

Gerald Tangkas Negara: Okay I'll be wait. Take your time

Marsya memandang gamang lemari pakaiannya lalu mengambil beberapa pakaian dan dengan cepat-cepat menggantinya lalu mengambil tas, ponsel dan juga dompet. Setelah berias. Marsya keluar melihat Gerald yang sedang memperhatikan ponselnya—mengecek jam di bawah terik sinar matahari. Marsya terpesona sekian detik. Apa benar cowok itu mengajaknya jalan?

“Kenapa kok diem di situ?” tanya Gerald mengejutkan Marsya ke dunia nyata.

Sorry kalau lama Rald,” Marsya memegang tali tas selempangnya erat-erat sambil mendekat.

“Gak pa-pa cewek kan emang gitu.” Gerald mengambil helm membuat Marsya meringis.

“Sini,” Gerald yang memanggilnya begitu membuat Marsya mengerjapkan mata. Sebelah tangan hangat Gerald akhirnya menarik Marsya lalu menggunakan helm yang tadi ia pegang untuk Marsya. Jantung Marsya berdebar-debar. Napas mint Gerald menyapu wajahnya. Marsya merinding merasakan kedekatan seperti ini.

“Cantik,” ujar Gerald membuat Marsya semakin terbuai menatapnya dengan binar di matanya.

“Makasi ya Rald,” Marsya mengalihkan pandangannya setelah Gerald berhasil mengaitkan pengait helm.

Gerald tertawa berat. “Kenapa harus makasi? Gue pacar lo.”

“Kenapa jadi diem gitu?”

Marsya menggeleng. “Bukannya kemarin kamu maksudnya bukannya kita ada masalah?”

GERALDMARSYA [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now