November Rain [CHANBAEK LOKAL] [SELESAI]✔️

#TigaPuluhTiga. He's parents

🍁🍁🍁

Bintang tengah memeriksa beberapa bunga yang baru sampai dan yang telah dirangkai. 10 menit yang lalu ia telah pulang dari sekolah, berganti pakaian sebelum pergi bekerja adalah rutinitasnya. Mama memang menyuruhnya untuk berhenti dan fokus belajar, tapi ia tetap mau mempertahankan pekerjaannya itu guna membantu meringankan beban mama nya.

"Kak Bintang, sekolah enak gak?" Tanya Teni, partner kerjanya ditoko bunga.

Gerakan tangan Bintang terhenti, menoleh kaku pada remaja manis yang kini duduk dibangku kasir, tengah membuka buku sekolahnya.

"Mau sekolah?"

Teni yang mulanya menunduk, kini mendongak antusias dengan binar mata bahagia. "Mauuu banget kak.."

"..tapi gak punya uang, hehehe."

Ah, sialan. Tawa itu lagi yang membuat Bintang merasa sakit. Setidaknya ia bersyukur karna masih bisa sekolah, walaupun ekonomi mama nya pas-pas'an. Walaupun dari dulu ia selalu dapat beasiswa, tapi untuk hal lainnya pasti pake uang kan?

"Kakak yang semangat belajar nya, biar jadi orang sukses. Kalo udah sukses, harus jadi orang rendah hati." Nasehat Teni disertai senyuman.

Diantara mereka berdua, Bintang yang memang selalu pasif. Diajak ngobrol juga kadang-kadang gak jawab, cuma didengar doang.

"Kenapa Ten?"

"Orang kalo udah sukses suka khilaf."

"Khilaf?"

Teni mengangguk, "Sombong, suka pamer, boros dan-"

"Nggak semua Ten.. Asal selalu inget aja dulu nya kita gimana, usaha kita kayak apa. Hati-hati, jadi manusia pun sebenernya gak gampang. Bukan cuma orang sukses aja yang harus jaga sikap."

"Oh, ya?"

"Terlebih manusia, yang harus dihati-hatikan itu lisan dan perbuatannya. Susah loh jaman sekarang jaga lisan, jaga ketikan, jaga tindakan."

Teni terperangah, ia melongo lebar. Bukan karna nasehatnya, tapi ia gak nyangka Bintang mau ngomong panjang lebar ke dia. Biasanya secukupnya aja.

"Wahh, kakak lagi kenapa nih?"

Bintang mengernyit dalam. "Kenapa apanya?"

"Mau ngomong sebanyak itu ke aku."

"Biasanya gimana?"