#DelapanBelas. Tetap Sama.

521 93 68
                                    

🍁🍁🍁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🍁🍁🍁

Author.

Di UKS, Ramon masih berdiri disebelah ranjang resha, natap penuh kekhawatiran. Anggota PMR yang jaga disana, tepatnya orang yang juga dikenal ramon, lagi mencoba nyadarin resha. 

"Nic, udah. Jangan kebanyakan ntar hidung resha panas." kata Ali, nyegah Nicky buat gak ngasih minyak kayu putih lagi ditanganya dan diusap-usap dihidung resha.

"Nggak panas Al, anget doang. Biar dia cepet sadar, kayaknya dia belum sarapan makanya lemes." jelas Nicky, dengan senyuman teduh yang ia sunggingkan buat kekasihnya.

Manik ramon juga nyuri pandang ke bilik sebelah, gorden putih yang membatasi memang memperlihatkan sedikit seseorang yang terbaring disana. Dahi nya baru aja dipakein plester sama anggota PMR yang lain.

"Lo gak papa?" tanya Willy, kearah Bintang yang baru aja sadar. Dahinya emang lecet sedikit.

Bintang mengangguk pelan, masih pening rasanya. "Mau minum?"

"Boleh."

Willy memberikan segelas air putih yang disediakan oleh anggota PMR tadi.

"Mau makan? Ntar gue pesenin?"

"Nggak usah.. Mana syifa?" tanya Bintang. Manik sabitnya nyari ke sekitar biliknya.

"Masih dilapangan, dia belum penilaian soalnya, jadi dia nitip lo ke gue."

Kepala Bintang menoleh ke samping, dan tepat saat itu juga maniknya bersinggungan dengan manik seseorang yang tengah menatapnya tidak suka.

Willy mengikuti arah pandang Bintang, dan dia menyunggingkan smirk tipis.

Sejujurnya, willy juga tidak mau jika harus dalam keadaan seperti itu dengan sahabatnya sendiri. Tapi, dia terlalu benci dengan sifat sahabatnya yang tidak menjamin akan suatu kepastian.

Bintang tersentak kecil saat maniknya masih menatap Ramon. Ibujari willy menyentuh luka nya yang di plester, anak itu meniupnya dan mengelusnya pelan. Seolah sedang menyingkirkan rasa sakitnya.

"Cepet sembuh ya? Biar muka cantiknya, gak ada bekas luka." Dia tersenyum ke arah Bintang. Membuat anak itu hanya diam dan tidak tahu harus berbuat apa.

Resha akhirnya sadar, dia pelan-pelan membuka kedua matanya. Dan mendapati seseorang lain disampingnya.

"Alhamdulillah, akhirnya sadar juga."Nicky menghela nafas lega, menatap Ali yang kini tengah mengelus surai panjangnya. Dan jangan lupa, manik lain juga tengah melihat adegan itu. Ruka disana sedari tadi, tapi seakan keberadaannya tidak dihiraukan.

November Rain [CHANBAEK LOKAL] [SELESAI]✔️Where stories live. Discover now