Chapter 49 : The Consequences

17.5K 1.5K 146
                                    

Fraccionamiento Villa Palermo | Ciudad Victoria, Tamaulipas, Mexico.
09.40 PM.

"What are you crying for, Babe?"

Letizia sontak membelalakkan mata dan melirik suara berat nan memabukkan yang selalu menjadi candu untuknya. Air matanya sekali lagi jatuh begitu melihat sang iblis berbaju malaikat berdiri di sana, Gabrielle. Tangisnya pecah. Ya, pria itu bisa disebut iblis, bisa pula disebut malaikat yang menolongnya. Pria itulah yang membuatnya berada di posisi sekarang.

Sekuat tenaga Letizia berusaha menggerakkan tubuhnya, namun ia tidak bisa, bius itu mematikan fungsi anggota tubuhnya kecuali indra pendengar, pengelihatan, dan pernapasannya. Ia ingin sekali marah dan melampiaskan emosi yang selalu ia paksa redam.

Letizia menangis. Ia ingin sekali memaki. Ia benci ini. Letizia melirik Gabrielle yang mengunci pintu dan melangkah mendekat ke arahnya, langkah perlahan sang Dewa membuat ia semakin ketakutan. Entahlah, bukankah ia seharusnya merasa aman jika berada bersama Gabrielle? Pria yang selalu melindunginya, namun pria itu pula yang selalu menghancurkannya. Akan tetapi, apa benar itu Gabrielle? Bagaimana bisa Gabrielle masuk ke sarang musuh? Lagipula, untuk apa ia ke sana? Atau Letizia hanya berhalusinasi seperti sebelum-sebelumnya? Atau karena efek bius sialan di tubuhnya?

Letizia memerhatikan netra biru kelautan itu meliriknya dari atas sampai bawah dengan seringai mematikan sang Dewa. Ia ingin sekali bertanya apa benar apa yang ia lihat? Atau efek carian yang disuntikkan ke tubuhnya, membuat Letizia melihat pria suruhan Xuan menjadi sosok disukainya sehingga ia sukarela diperkosa? Jika benar begitu, mengapa ia masih punya kesadaran seperti ini?

Gabrielle yang melirik dirinya seakan tidak percaya akan kehadiran sosok pria itu terkekeh samar yang lebih mirip helaan napas singkat. "You're not crazy, this is me Gabrielle Dominico Stone." Pria itu duduk di sisi tempat tidur, mengelus pipi Letizia dengan punggung tangannya sensual. Melihat Letizia yang muak akan kehadiranya, Gabrielle kembali tertawa pelan. "You mad, don't you?" bisiknya dengan suara berat nan seksi, membuat kaum wanita ingin sekali mendengarnya mendesah.

Letizia menatap benci sosok yang sangat dicintainya itu. Benar, pria ini benar-benar Gabrielle, tidak perlu meragukan hal-hal mustahil jika menyangkut namanya. Ia ingin sekali mengumpat dan bertanya bagaimana bisa pria itu masuk ke sana dan untuk apa pria itu melakukan hal ini? Ah, bius sialan.

Gabrielle menyeringai makin lebar melihat Letizia yang tidak lagi takut melempar tatapan permusuhan padanya. "You make me wanna fuck you right now."

Letizia memutar mata muak. Ia benar-benar muak omong kosong yang dilontarkan Gabrielle, sebenarnya apa yang diinginkan pria itu? Sebenarnya apa rencananya? Apa yang ingin digapainya? Letizia tidak mengerti, pola pikir manusia gila itu.

"I do this for you, Lily," jawabnya seolah dapat membaca pikiran Letizia.

Namun Letizia justru menatap tajam dirinya seakan mengatakan, fuck you! Melihat Gabrielle menyeringai lagi, Letizia mengalihkan pandangan muak, menatap seluruh interior ruangan, mengarahkan matanya ke mana saja asalkan tidak ke wajah si iblis itu. Pria itu sengaja, sengaja menempatkannya di posisi ini. Cukup sudah, Letizia sampai pada batasnya, ia benar-benar muak dengan Gabrielle. Pria itu menganggap semua hal adalah permainan untuknya. Ia tidak akan membiarkan rencana Gabrielle kali ini berjalan sesuai keinginan pria itu.

"Lily, your God is here, don't you wanna see him?" tanya Gabrielle tertawa kecil seolah tidak percaya atas sikap Letizia yang biasanya memujanya, kini bahkan enggan menatapnya. Gabrielle pun menata rambut Letizia agar telihat berantakan dengan baju yang juga ia buat tidak berarturan, seolah gadis itu benar-benar diperkosa. Gabrielle kembali menatap netra Letizia yang masih enggan menatapnya. "Lily," panggilnya tajam. Ia tahu apa yang ada di dalam pikiran gadis itu ketika marah, karena sifat Gabrielle sedikit menularinya. "Don't mess," ancamnya tajam.

Gabrielle's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang