Chapter 29 : If You Can't be Mine

20.3K 1.7K 339
                                    

HOLAAAA! Gabrielle's back! Part ini aku dedikasikan untuk mfietfitriah komen :

HOLAAAA! Gabrielle's back! Part ini aku dedikasikan untuk mfietfitriah komen :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semuanya akan terjawab pada waktunya ❤️

Happy Reading all and thank you so much for ur vote and comments that's cheer me up! Love you guys!

*




*




*





Gabrielle's Mansion | Turin, Italy
06.17 PM.

Dentingan alat makan terdengar untuk menyuapkannya ke mulut. Namun, gerakan tangan sang pemilik rumah mendadak berhenti. Ia melirik kursi yang seharusnya diisi oleh putri angkatnya kosong, hanya ada Lucrezia. Gabrielle mengodekan tangan agar Lucrezia dapat melanjutkan makannya, sementara dirinya berdiri dari kursi.

"Jika kau terus memanjakannya, dia akan terus menjadi-jadi," ucap Lucrezia sambil menyuap makanannya ke mulut sebal. "Biarkan saj-"

"Diam," potong Gabrielle melirik tenang lawan bicaranya. "Jalang," lanjutnya melangkahkan kaki untuk pergi.

Gabrielle meletakkan jarinya pada fingerprint sebelum mengakses liftnya yang sebenarnya dapat diakses dengan suara, namun sepertinya Gabrielle terlalu malas membuka mulutnya. Lift canggih tersebut terbuka dengan suara robot wanita penuh hormat pada Gabrielle berupa, "Buona giornata Sig.L!"

Gabrielle pun keluar dari lift dan menuju kamar Letizia yang langsung dibukakan oleh penjaga pintu. Ia melihat Letizia meringkuk di atas kasur dengan pandangan kosong, seolah memikirkan sesuatu. Pria itu pun melangkah, berdiri tepat di depan Letizia, membuat gadis itu meliriknya.

"Sebenarnya apa maumu, Lily?" tanya Gabrielle dengan suara berat nan seksinya yang frustrasi.

Letizia membalikkan tubuhnya, memeluk guling dan membelakangi Gabrielle. "Aku tidak mau melihat wanita sialan itu." Gabrielle mengernyitkan dahi tanpa suara, membiarkan Letizia kembali berbicara. "Dia mengataiku anak angkat yang tidak memiliki hubungan darah denganmu dan akan segera tergusur dari kehidupanmu karena dia mengandung anakmu."

"Memang," sahutnya tenang.

Letizia menolehkan kepalanya dengan mata berkaca-kaca. Ia pun kembali membelakangi Gabrielle kesal. "Kau bilang aku selalu ada tempat khusus di hatimu dan tidak akan pernah tergantikan!"

Gabrielle mengangkat sebelah alisnya heran. "Mengapa kau sangat sensitif?"

"Aku benci dikatai olehnya! Aku benci kedatangannya! Tapi aku tidak bisa membenci anakmu," ucap Letizia mengusap air matanya.

Gabrielle's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang