Chapter 40 : Haunted

20.3K 1.7K 112
                                    

HOLAAAA like what I said upnya malem wkwk makasih buat yang setia nungguin haha love you guys! Part ini aku dedikasikan buat Herman998 karena menanggap part sebelumnya, kita harus mensyukuri apa yang kita punya ❤️

HOLAAAA like what I said upnya malem wkwk makasih buat yang setia nungguin haha love you guys! Part ini aku dedikasikan buat Herman998 karena menanggap part sebelumnya, kita harus mensyukuri apa yang kita punya ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Thank you for all of you and happy reading ❤️

*

*

*

Hampton Inn | Ciudad Victoria, Tamaulipas, Mexico
10.02 PM.

Musim semi malam itu terasa buruk untuk seorang wanita yang tidak terbiasa dengan kesederhanaan, tanpa pelayan, tanpa pengawal, dan jauh dari pujaan hatinya. Ia menenggak minuman beralkohol di meja bar berkali-kali, membuatnya mabuk sedikit tidak sadarkan diri dan meracau tidak jelas.

Beberapa pria yang sejak tadi memerhatikan hanya berbisik-bisik, bahkan ada yang membicarakan bentuk tubuhnya dengan kurang ajarnya. Namun, wanita itu tidak menyadari atau peduli, sibuk melampiaskan kesedihan dan kekesalannya.

"Hei, Nona," sapa salah satu dari mereka, mendatangi Letizia yang merasa terganggu akan kehadiran kedua pria tersebut. "Kau terlihat benar-benar kacau, ada apa dengan wanita secantik dirimu?"

Letizia memutar mata muak. "Bagaimana tidak? Aku diusir dari Daddy-ku dan dibuang kemari!" lontarnya tanpa pikir panjang.

"Itu buruk," komentar pria berbaju kuning. "Pantas saja kau bermabuk-mabukan di sini," ucapnya tertawa sambil melirik Letizia dari atas sampai bawah seolah bernafsu. "Kurasa kau sudah cukup mabuk, Nona. Jika kau ingin kami bisa membantumu untuk kembali ke hotel."

"Tidak," tolak Letizia menenggak alkoholnya kembali.

"Nona, kau sudah cukup mabuk. Biarkan kami membantumu."

Letizia merasa terganggu ketika salah satu di antara mereka menarik tangannya untuk pergi ke hotel. Namun, Letizia berusaha melepaskannya. "Aku bilang, aku tidak mau!" tolaknya dengan nada lebih ketus dari sebelumnya.

"Hentikan," lerai seorang pria berjas, menghalangi mereka untuk memaksa Letizia. Pria yang sejak tadi diam memerhatikan Letizia akhirnya angkat bicara ketika wanita itu dipaksa. "Kau mendengarnya, dia tidak mau."

"Jangan ikut campur!" bantah pria berbaju kuning dengan nada sok jagoannya membusungkan dada bidangnya.

Pria berjas itu menunjukkan pistol di balik jasnya dengan netra yang mengancam, menunjukkan bahwa ia bukan orang sembarangan. Jika mereka berbuat macam-macam, maka ia tidak segan menembak. Hal itu membuat kedua pria itu segera pergi dari sana dengan perasaan tidak ikhlas. Namun, dibanding mati atau cedera berat, lebih baik mengalah, bukan? Letizia nan setengah sadar tidak menyadari apa yang dilakukan pria berjas dan sibuk menenggak minumannya kembali.

Gabrielle's [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang