06

34.1K 3.5K 224
                                    

- 𝐇𝐢! 𝐜𝐚𝐥𝐥 𝐦𝐞 𝐍𝐝𝐚 ⋆✮

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 ⭐️ 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚💬 𝐲𝐚! 𝐭𝐡𝐚𝐧𝐤 𝐲𝐨𝐮 𝐉𝐀𝐌𝐄𝐍𝐃𝐀!

🦋🦋
"Kita punya keinginan, tapi semesta punya kenyataan."

Setelah kejadian tadi Nakasaa dan para sahabatnya memutuskan pulang ke apartemen milik Jeje. Sesuai permintaan Nakasaa dan Nauraa. Kedua gadis itu terlalu malas untuk di intorgasi Satria dengan kondisi Nakasaa seperti ini, untung saja Oppet di Luar Negeri kalo tidak bisa habis mereka.

Oppet bukan menyembuhkan tapi malah menambah luka mereka, sesuai dengan didikannya sedari mereka kecil "Kalo kalian luka sedikit pun! Kakek tidak segan-segan menambahkan luka tersebut." ucapnya 10 tahun yang lalu.

Jeje memang memiliki apartemen sendiri tanpa diketahui oleh orang tuanya, bukan hanya Jeje tapi Kia, dan Acel juga memilikinya mungkin Nakasaa dan Nauraa akan menyusul.

Jeje memencet pin apartemennya dan mempersilahkan sahabatnya untuk masuk, bersih dan tidak terlalu besar namun cukup menampung 10 orang.

"Gua ke kamar deluan, kalian langsung ke kamar aja, udah gua bersihin semua." ucap Jeje dan langsung memasuki kamar pribadinya.

"Gua sama Kia, lo berdua aja." ucap Acel, dan hanya di angguki Nakasaa dan Nauraa, kedua gadis itu langsung menuju kamar yang ditunjuk Acel.

"Jangan lupa kabarin orang rumah," ucap Nakasaa sebelum menutup pintu kamar.

"Nggak pulang pun mereka nggak perduli," jawab Kia dan Acel bersamaan, mereka saling tatap dan langsung tertawa miris.

"Anak rumah retak nih bos senggol dong," ucap Acel dan tertawa miris.

"Orang tua gila uang nih bos senggol dong," jawab Kia dan ikut tertawa, walau didalam hati mereka berdua menangis.

"Ayo Cel, mending kita tidur, kalo dimimpi kita bisa buat alur cerita sendiri." ajak Kia dan merangkul teman senasibnya.

🪐🪐

Keesokan paginya mereka sudah siap dengan seragam masing-masing, karena Jeje sudah menghubungi asistennya untuk membelikan mereka semua perlengkapan sekolah.

"Gimana luka lo?" tanya Jeje menatap lengan Nakasaa.

"Udah mendingan," jawab Nakasaa.

"Pake mobil lu aja, entar gua yang bawa." lanjut Nakasaa, dan hanya dibalas anggukan oleh Jeje.

"Widih kapan lagi yee disupirin Bu ketu," ujar Acel.

"Yoii, mana cantik lagi." goda Kia.

"Diam lo berdua!" kesal Nakasaa dan melempar secuil roti coklat ditangannya.

"Jadi kapan kita balik Bu ketu?" tanya Jeje, sambil memperhatikan Nauraa yang sedari tadi hanya diam, memang Jeje paling peka diantar yang lain.

"Main-main aja dulu, tapi gua mau balas dendam soal kemaren," jawab Nakasaa.

"Ha? mau balas dendam apa lo?" tanya Kia.

"Permen kaki," jawab Nakasaa.

"Buset, tapi Nauraa udah balas deluan." saut Acel.

"Malam itu juga Nauraa langsung tusuk lengan tuh orang, sama persis kaya luka lo." tambah Jeje.

"Kenapa lo yang balas?" tanya Nakasaa, Nauraa hanya menggeleng.

𝐀𝐊𝐒𝐀𝐍𝐃𝐑𝐀Where stories live. Discover now