[ RAYA - 16 ]

59 10 7
                                    

RAYA : Fidelity[Bab 16]+

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

RAYA : Fidelity
[Bab 16]
+

Sesuai janjinya, pukul tujuh malam Diva berjalan beriringan bersama Vero berada di mall. “Lantai berapa, Ver?”

Lelaki berjaket denim itu menoleh. “Lantai tiga,” jawabnya.

“Lo mau makan dulu atau langsung ke tempat?” tawarnya kemudian.

Diva mengangkat bahunya. “Terserah sih, gue ngikut aja.”

“McDonald?”

“Boleh.”

Diva berjalan mengikuti Vero sembari memutar-mutar ponselnya. Ia tak membawa tas, namun tetap membawa kartu kredit di balik casing ponselnya. Diva berpakaian casual dengan rambut yang dicepol menggunakan jedah.

Setelah menghabiskan setengah jam untuk makan dan mengobrol santai, mereka berjalan menuju tempat event diadakan. “Btw kenapa ga ngajak temen cowok lo aja? Kan lebih nyambung tuh,” ucap Diva.

Vero tersenyum tipis, memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana. “Gatau ya, gue langsung mikirin elo waktu itu, jadilah gue ngajak lo, ” sahutnya.

Diva mengangguk beberapa kali, tanpa minat menanggapi. Suara dari MC terdengar dan ramai suasana di depan sana memberi tanda bahwa mereka sudah sampai di tempat.

“Gila, rame banget,” gumam Diva sambil mengamati sekitar.

Di depan sana terdapat layar yang menampilkan game battle ground PUBG Mobile.

“Lo ga tertarik top-up atau apa gitu? Pasti ada diskon,” tanya Vero.

Diva kembali menoleh dan menelisik sekitarnya. “Gue udah jarang main,” gumamnya, “tapi boleh lah, ayo!”

Vero tersenyum kemudian mengajak Diva ke tempat souvenir.

Hari semakin malam, keduanya keluar dari mall pukul sembilan malam. Menuju parkiran mereka mengobrol tentang battle ground yang sempat mereka maikan.

“Kece sih, asik banget ada event ginian,” ucap Diva.

“Lo mainnya keren banget tadi, njir!” sahut Vero, “sampe disorakin banyak cowok lagi duh.”

“Siap-siap aja sih followers lo bakal nambah pesat malam ini,” lanjutnya terkekeh.

“Padahal gue udah jarang main PUBG,” sahut Diva.

Keduanya masuk ke Civic putih milik Vero. Tak lama mobil itu meninggalkan basement gedung.

Duapuluh menit berjalan kini mobil putih itu berhenti di halaman rumah Diva.

Anyway thanks banget udah mau nemenin gue,” ucap Vero tersenyum manis.

Diva mengangguk. “No problem,” sahutnya. “Gue keluar.”

RAYA : Fidelity Место, где живут истории. Откройте их для себя