Haechan hanya mengangguk mendengar ucapan suaminya ini. Mungkin memang penting makanya harus di mansion membicarakan nya.



















...



















Rombongan mobil Jaemin dan para pengawal pun sudah sampai di mansion istana, mereka langsung disambut oleh para pelayan.

Jaemin menggendong haechan ala bridal style ke dalam kamar utama mereka karena Jaemin tidak ingin menganggu tidur indah istrinya.

Jaemin merebahkan dengan pelan tubuh mungil sang istri.

Jaemin memandang sendu istrinya. Ia khawatir dengan keadaan istrinya ini jika hamil anaknya nanti.

Karena haechan manusia tentu tidak sekuat Vampir, apalagi anaknya dan Haechan nanti pasti adalah anak immortal dan sudah pasti membutuhkan darah, itulah yang membuat Jaemin Takut.

Sungguh sangat takut jika istrinya ini tidak sanggup menanggung semua kesakitan itu, calon Anak mereka itu pasti akan menghisap darah istrinya setiap bulan purnama dan purnama akan terjadi 2 bulan sekali. Ia tidak sanggup melihat istrinya kesakitan.

Tanpa sadar Jaemin menjatuhkan air mata nya memikirkan bagaimana nasib istrinya nanti saat mengandung.

Jaemin tersentak saat tangan mungil dan lentik mengusap lembut air mata nya, ia terkejut ternyata istrinya lah yang mengusap air mata nya. Kenapa istrinya tiba-tiba terbangun.

AKHH! Jaemin meruntuki kenapa ia bisa menunjukkan sisi lemahnya ini dihadapan istrinya, ia tidak mau istrinya ini khawatir.

"Jaem... Kenapa menangis sayang..?"
Haechan menatap sendu suaminya.

"Tidak apa-apa sayang... Hanya terlalu bahagia akhirnya kau menjadi istriku.."

Haechan menatap Jaemin dengan mata berkaca-kaca, ia tau suaminya ini berbohong.

"Jaem aku tidak bodoh untuk menyadari ucapan mu yang berbohong ini..."

Jaemin menghela nafas panjang dan menatap lekat wajah haechan.

"A-aku h-hanya tidak ingin kau kesakitan saat mengandung anak kita nanti sayang...hiks..."

Roboh sudah pertahanan Jaemin, ia menangis dihadapan istrinya ini, Hanya haechan lah kelemahan nya.

Jaemin sedari kecil di Didik agar kuat dan tangguh oleh ayahnya, karena hanya Jaemin lah harapan untuk masa depan kerajaan dark moon. Dan haechan berhasil meruntuhkan tembok besar Jaemin.

Haechan tersenyum tulus mendengar ucapan sang suami. Haechan memeluk erat suaminya dan mengusap punggung tegap Jaemin. Agar bisa menyalurkan kekuatan untuk suaminya.

Setelah Jaemin tenang haechan melepaskan pelukannya, ia mengusap sisa air mata Jaemin. Kemudian menatap lekat Jaemin

"Heyyy chagiiii dengarkan aku okeyy..." Jaemin mengangguk mendengar ucapan istrinya.

"Mengandung itu kewajiban seorang ibu. Entah itu akan menyiksa aku, aku rela karena itu adalah duniaku. Dia buah cinta kita dan duniaku Jaem, aku akan berjuang untuk anak kita...jadi jangan khawatir nee... Aku akan baik-baik saja selama kau di samping ku.." haechan menguatkan Jaemin agar tidak khawatir dengan keadaan nya.

Jaemin tersenyum mendengar ucapan pujaan hatinya itu. Benar seharusnya ia tidak boleh lemah seperti ini. Ia harus kuat untuk istri dan anaknya nanti.

"Hmmm ya sayang...... Tapi tetap saja bagaimana kalau nanti kau kesakitan dan kekurangan darah jika bulan purnama datang... Aku takut kau tidak kuat dengan rasa sakitnya dan malah menyerah.."

Haechan kembali tersenyum mendengar ucapan sang suami.

"Heyyy... Bukankah aku sudah bilang... Cukup kau di samping ku dan anak kita. Itu adalah kekuatan untuk ku menghadapi kesakitan itu nantinya.."

Jaemin merasa air segar mengalir dalam dirinya mendengar ucapan haechan, istrinya ini berhasil mengurangi rasa khawatirnya.

Jaemin dan Haechan kemudian saling berpelukan dan saling menyalurkan rasa sayang mereka. Ohhh mungkin sudah cinta yang ada diantara mereka.

Jaemin berharap ia dan keluarga kecilnya nanti akan hidup bahagia. Walaupun rasa takut itu masih ada Jaemin berusaha menepis nya. Ia tidak mau istri manisnya ini khawatir dan malah membuat kesehatan haechan terganggu. Karena ia pun masih ingat istri mungil nya ini adalah manusia. Daya tahan tubuh nya tidak sekuat Vampir.

Sebenarnya bukan hanya Jaemin yang takut kehilangan. Haechan sebenernya juga sama takut dengan suaminya ini. Ia takut tidak bisa mendampingi dan merawat suami dan anaknya nanti. Ia takut tidak bisa bertahan untuk anaknya, memikirkan itu membuat haechan sedih. Ia tidak mau anaknya kehilangan kasih sayang. Ia berharap semoga saja ia bisa bertahan untuk anak nya dan Jaemin.

Memikirkan itu membuat Jaemin dan Haechan saling mengeratkan pelukannya dan saling menguatkan satu sama lain.










































































                              End














































































































.....





















Eh kayanya enggak jadi end deh hihihihi.....

















































Anyoengggg ketemu lagi sama ai hihihi.....

Gimana nih..... Makin gaje deh kayaknya hehehehe




TBC?

My vampire prince | Nahyuck (√)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant