Chapter 18: Get Ready

1.5K 219 26
                                    

Third Pov

Sudah dua hari lewat semenjak kejadian di hutan. Hari ini tepatnya adalah hari libur. Namun karena Calixto dipilih untuk masuk Grand School Tournament, Calixto mau tidak mau bangun pagi karena akan ada latihan di jam sembilan.

Mengingatnya saja membuat Calixto ingin tidur lagi dan melupakan semuanya tapi, tentu saja dia tidak bisa. Calixto yakin Daryl pasti akan mendobrak pintu kamarnya, dan menyeretnya keluar jika saja Calixto bolos latihan. Mau Calixto meronta atau tidak, tetap saja temannya yang satu itu tidak akan segan-segan menyeretnya keluar.

Calixto mengerang kesal dan dengan enggan, bangun dari posisi tidurnya. Dia pun bersiap-siap dan memakai seragam untuk kelas sihir. Setelah sudah rapih, Calixto keluar dan mengunci kamarnya.

"Pagi Calixto!!!" teriak Daryl dengan semangat. Calixto melihat ke arah Daryl dengan kaget. 

"Kamu sejak kapan di sini?" tanya Calixto mencoba menenangkan diri akibat teriakan Daryl. Calixto bingung bagaimana orang-orang bisa tidak bangun dari teriakannya Daryl.

"Sudah dari tadi! Jika saja kamu tidak keluar dari kamarmu, aku pasti akan mendobraknya dan menyeretmu keluar,"kata Daryl dengan santai membuat Calixto merinding.

"Beruntung aku keluar duluan sebelum kamu bisa melakukan itu,"balas Calixto kesal. Ingin sekali dia kembali tidur.

Calixto dan Daryl  berjalan bersama menuju kantin untuk sarapan. Setelah sampai di sana, mereka dapat melihat Yuni yang sudah menunggu mereka di salah satu meja yang kosong. Calixto dan Daryl mengambil tray makanan lalu, pergi menuju meja kosong tempat Yuni berada. Mereka pun duduk dan mulai memakan sarapan mereka.

"Latihan Grand School Tournament, aku tidak sabar," kata Yuni sambil memegang cangkir berisi teh hangat.

"Aku berasa malas hari ini," balas Calixto.

"Jalani saja Calixto,"kata Daryl dengan senyum pasrah melihat muka temannya yang sedang kesal.

"Jadi, kalian semua siap hari ini?"tanya Neo yang datang bersama Zane dan yang lainnya.

Setelah kejadian di hutan academy, suasana bisa dibilang menjadi sedikit canggung. Namun untungnya, semua sudah kembali normal. Zane dan yang lainnya tahu kalau Calixto tidak mau membahas apa yang terjadi, mereka menghormati keputusan Calixto yang tidak ingin memberi tahu mereka. Lagipula mereka percaya kalau Calixto lambat laun juga pasti akan memberi tahu mereka.

Jujur, Calixto sendiri tidak terlalu peduli jika saja ada yang mengetahui selain Yuni dan Daryl. Tapi jika Adelyn dan Rekka, mungkin itu akan beda cerita. Calixto tidak ingin memberi tahu mereka karena ya... tahu lah... perilaku mereka kayak gimana. Jika saja mereka tahu, mereka bisa-bisa mengeksploitasinya.

"Sangat siap,"balas Yuni dengan mata membara

"Semakin dipikirkan, aku semakin tidak sabar Grand School Tournament,"kata Neo dengan semangat yang tidak kalah dengan Yuni.

"Iya, kita harus melakukan yang terbaik!"kata Yuni sambil mengepalkan tangannya.

"Kita harus meraih kemenangan untuk sekolah ini,"kata Daryl mengikuti Yuni.

"Aku setuju... ras-ras lainnya... terlalu memandang rendah kami,"kata Elior.

Setelah selesai sarapan, Calixto dan yang lainnya pergi ke lapangan dimana Fei sudah menunggu kehadiran mereka.

"Selamat pagi semuanya! Saya harap kalian siap semua," kata Fei melihat ke arah murid kelas S satu per satu.

"Tanpa basa-basi lagi, kita awali latihan dengan lari keliling lapangan sebanyak sepuluh kali," kata Fei. Calixto dan yang lainnya mengikuti perintah Fei dan berlari sepuluh kali mengelilingi lapangan. Setelah selesai, mereka kembali baris dan menunggu instruksi selanjutnya.

BalancedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang