Chapter 7: Kelas S

2K 370 7
                                    

Third Pov

Calixto berserta murid-murid lainnya, melihat ke arah panggung dimana seorang pria berumur sekitar 30 tahun berdiri.

"Selamat datang di Magia Exclusive Academy, academy dimana kalian semua akan belajar sihir. Saya adalah Alistair, dan saya adalah kepala sekolah academy.

Seperti yang kalian ketahui, hari ini adalah hari pertama. Namun, hari ini bukan menjadi hari pertama kalian belajar di academy. Hari ini adalah hari perkenalan dan pembagian kelas kalian.

Pembagian kelas akan dilakukan setelah pidato saya. Kalian diminta pergi ke ruang test satu per satu. Di sana kalian akan diarahkan oleh dua orang guru dan setelah itu, kalian akan mengetahui kelas kalian.

Namun bagi yang namanya saya baca, kalian akan masuk ke kelas S. Ini dikarenakan kalian yang memiliki dua atau lebih sihir dan salah satunya adalah sihir rare atau legendaris.

Nama anak pertama adalah Zane de Viserlon, silahkan pergi ke belakang di sana sudah ada seorang guru yang akan mengantar kalian ke kelas kalian.

Kedua adalah Arneo de Dervex, dilanjutkan oleh Elior de Raelis, Daryl de Erys, Reivem de Axian, Yunika de Zerfeim, Adelyn de Meryn, Rekka de Kirean, dan terakhir adalah Calixto Silverthorn.

Bagi yang namanya dipanggil silahkan pergi ke belakang,"kata Alistair. Murid yang dipanggil tadi langsung pergi ke belakang untuk menemui guru yang akan mengantar mereka

"Kalau begitu tanpa basa basi lagi, murid pertama dari depan arah kanan, silahkan maju dan masuk ke ruangan yang ada di belakang," lanjut Alistair.

Calixto melihat ke arah murid-murid yang akan menjadi teman kelasnya. Ada sembilan murid kelas S.

'Huh... aku dengar dari Daryl tidak ada murid kelas S untuk tahun kedua. Karena tahun sebelumnya tidak ada yang memiliki dua sihir dengan rare sebagai salah satu sihirnya,' pikir Calixto.

"Sebelum pergi ke kelas, perkenalkan, nama saya adalah Khanza. Saya akan menjadi wali kelas kalian,"kata Khanza.

"Kalau begitu, ikuti saya," perintah Khanza.

Calixto berserta murid kelas S lainnya mengikuti Khanza menuju ruang kelas mereka. Calixto berjalan sambil melihat ke arah orang-orang yang akan menjadi teman kelasnya.

Calixto aku akui, dia berasa sedikit aneh karena, Calixto tahu mereka semua adalah anak noble. Sedangkan Calixto sendiri, merupakan anak commoner.

Sampai di ruang kelas mereka, Calixto dan murid lainnya di suruh untuk duduk di tempat yang kosong. Calixto pun duduk di antara Daryl dan Yuni di baris kedua.

Kelas mereka sendiri memiliki sebuah papan tulis di depan dan ada juga meja guru di depan. Ada juga sebuah lemari dan rak buku.

Untuk meja dan kursi, terdapat 4 baris menyamping dan 3 baris ke belakang. Zane, Elior, Arneo, dan Reivem duduk di paling depan. Sedangkan Calixto, Daryl, dan Yuni duduk di belakang keempat laki-laki tersebut. Adelyn dan Rekka duduk di barisan ketiga, dan dapat Calixto lihat kalau mereka berdua adalah teman.

'Sial! Sih sok imut punya teman,' pikir Yuni dengan kesal.

'Wow... mereka ada dua,'pikir Daryl yang dapat mendengar Rekka dan Adelyn yang berbicara tentang Zane.

"Kalau begitu karena ini hari pertama, silahkan perkenalkan diri kalian masing-masing. Hmmm... mulai dari depan,"kata Khanza melihat ke arah Elior.

"Saya Elior de Raelis, salam kenal,"kata Elior dengan muka datar.

"Nama saya Arneo de Dervex, salam kenal semuanya,"kata Arneo dengan senyum kecil.

"Nama saya Zane de Viserlon, saya harap kita semua dapat bekerja sama di masa depannya," kata Zane dengan senyum yang dapat Calixto tebak adalah senyum palsu.

Calixto dapat mendengar teriakan tertahan dari Adelyn dan Rekka. Calixto menghela nafas kecil.

"Nama saya Reivem de Axian, salam kenal,"kata Reivem. Melihat kalau dia adalah gilirannya, Yuni memasang wajah dingin.

"Yunika de Zerfeim,"kata Yuni dengan singkat, padat, dan jelas sebelum akhirnya duduk kembali.

"Daryl de Erys,"kata Daryl sama seperti Yuni, dengan singkat, padat, dan jelas.

'Wow... mereka benar-benar menggunakan 'topeng' mereka,' pikir Calixto sambil berdiri.

"Nama saya Calixto Silverthorn," kata Calixto sebelum akhirnya dia duduk.

"Salam kenal semuanya! Nama saya Adelyn de Meryn, panggil aku Adel ya~,"kata Adelyn sambil melihat ke arah Zane dengan tatapan penuh.... ingin....

"Silahkan lanjut,"kata Khanza. Adelyn pun duduk dan membiarkan Rekka memperkenalkan dirinya.

"Nama saya Rekka de Kirean, salam kenal semuanya!"kata Rekka dengan semangat sambil melihat ke arah empat cowok yang duduk di depan Calixto. Rekka pun kembali duduk di kursinya.

"Kalian sudah mengetahui nama saya, saya adalah Khanza dan saya akan menjadi wali kelas kalian. Di gelang academy kalian, kalian sudah diberi tahu tentang jadwal kelas kalian. Saya harap kalian semua masuk tidak terlambat dan tepat pada waktunya.

Karena hari ini adalah hari pertama kalian, kalian bebas dari pelajaran untuk hari ini. Kalau begitu saya pergi dulu karena saya ada urusan. Kita akan bertemu lagi setelah istirahat. Dimohon untuk tidak keluar kelas,"kata Khanza sebelum akhirnya keluar dari kelas.

"Hehehe~ menarik sekali,"tawa Adelyn dengan 'imut'.

"Kalau begitu, kita ngapain?" tanya Arneo.

"Kita di sini bersembilan tapi, menarik sekali... salah satu dari kita tidak pantas berada di sini," kata Adelyn dengan muka 'polos' sambil melihat ke arah Calixto.

Mendengar itu, Calixto hanya mengangkat salah satu alis matanya. Sedangkan Yuni dan Daryl memincingkan mata mereka sedikit dan memberikan tatapan tajam ker arah Adelyn.

"Ah iya! Aku juga bingung bagaimana seorang commoner bisa masuk ke sini?"tanya Rekka dengan nada merendahkan.

"Hehe~ lebih baik kamu jawab... um... siapa namamu tadi? Cal.. Calin... ah! Calixto,"kata Adelyn.

"Aku punya sihir,"kata Calixto dengan singkat yang membuat Rekka dan Adelyn kesal.

"Hei! Hormati kami! Status kami lebih tinggi darimu!"kata Rekka.

Sekarang, kesabaran Yuni mulai berkurang. Dia tidak peduli sama sekali siapa Adelyn dan Rekka ejek atau rendahkan jika saja bukan Calixto atau Daryl. Tapi ini Calixto yang mereka ejek jadi, dia tidak akan membiarkannya.

"Hormati kalian? Lucu sekali untuk menghormati seorang anak illegitimate dari baron, lucu sekali menghormati anak dari seorang baron yang baru satu bulan lalu naik pangkat menjadi baron,"kata Yuni

Sekarang, semua yang berada di kelas S, kecuali Calixto dan Daryl melihat ke arah Yuni dengan shock. Mereka tidak pernah mendengar Yuni berbicara lebih dari lima kata terlebih lagi, membela seseorang yang notabenenya statu commoner.

Adelyn dan Rekka melihat dengan mulut terbuka. Mereka mencoba mengeluarkan sebuah perkataan namun, mereka tidak bisa.

"Tidak seperti kalian yang beruntung masuk ke kelas S, Calixto memang kuat dan pantas. Jadi, jangan sombong terlebih dahulu,"kata Daryl.

Ok, sekarang bahkan mulut Elior yang berstatus muka datar dan dingin, terbuka. Semua orang menatap ke arah Daryl dan Yuni dengan mata lebar dan mulut terbuka.

Kedua orang yang dikenal sebagai orang yang dingin dan tidak bisa didekati sedang membela seseorang yang mereka tidak kenal. Mereka mungkin tahu tentang status commoner Calixto tapi, mereka tidak benar-benar mengenal Calixto.

'Apa yang benar-benar terjadi di sini?!'pikir semua orang kecuali Calixto, Daryl, dan Yuni.

BalancedWhere stories live. Discover now