Chapter 9: Kelas S (3)

2.1K 333 16
                                    

Third pov

"Kalian bisa berhenti menarikku," kata Calixto dengan datar. Mendengar itu, Daryl dan Yuni berhenti menarik Calixto.

"Mereka ini- ingin sekali aku- ugh!"kata Yuni dengan kesal sebelum akhirnya dia berjalan menuju kantin. Calixto dan Daryl pun berjalan mengikuti Yuni.

"Ugh! Dia anak baron illegitimate pangkatnya bahkan sama seperti commoner tapi dia merendahkan mu. Dan sih Rekka itu, ugh! Dia anak baron yang baru naik pangkat namun, sombongnya sudah melebihi langit,"oceh Yuni.

"Tarik nafas Yuni,"kata Calixto yang dapat melihat temannya sudah mulai kehilangan kesabarannya.

"Ok... aku bisa lakukan ini..,"kata Yuni sambil menarik nafas lalu membuangnya.

Tidak berapa lama, Yuni, Calixto, dan Daryl sampai di kantin. Mereka pun masuk dan mengambil sebuah tray makanan lalu, duduk di tempat yang kosong.

"Ugh... aku kira di academy akan menyenangkan karena kalian berdua berada di sini. Tapi aku salah.... ada dua orang bit-"

"Yuni bahasanya,"potong Calixto sambil melihat ke arah murid lainnya yang sedang melihat ke arah mereka.

"Aku sudah tidak peduli dengan bahasaku! Mau orang dengar juga biarin! Lama-lama kita juga menurunkan 'topeng' kita kan?" tanya Yuni.

"Yuni... kamu perlu menangkan dirimu,"kata Daryl

"Oh tenang saja... aku tenang... sangat tenang....,"kata Yuni

Calixto menghela nafas dan memakan makannya. Jujur, dia juga sebenarnya kesal dengan Adelyn dan Rekka.

'Hari pertama dan ini sudah terjadi...,'pikir Calixto sambil memakan makanannya.

"Ugh~ seharusnya kamu menunjukkan sihir aslimu lalu menghajar mereka berdua," kata Yuni yang lalu mengambil garpunya lalu memakan makanannya.

"Um... permisi... boleh kami duduk di sini?"tanya Neo yang datang bersama teman-teman nya.Calixto, Yuni, dan Daryl melihat ke arah satu sama lain. Calixto pun menjawab.

"Tentu saja," balas Calixto. Mendengar itu, Zane, Neo, Reivem, dan Elior duduk dan menaruh makanan mereka di atas meja. Mereka pun mulai makan.

Keadaan meja sekarang sangatlah canggung dan hening. Banyak murid yang menatap mereka tapi banyak juga yang tidak peduli. Kebanyakan dari mereka yang menatap adalah perempuan namun, ada juga beberapa laki-laki.

"Jadi.... uh... makanan academy nya enak?"kata Neo yang mencoba memulai percakapan. Neo merasa sangat canggung.

"Aku akui makanannya enak tapi, ini tidak apa-apa dibanding dengan masakannya Calixto," kata Yuni.

Mendengar itu, Daryl mengangguk setuju dengan Yuni. Masakannya Calixto sangatlah enak. Bahkan masakannya lebih enak dari chef yang memasak di mansion.

"Iyakah? Kamu bisa masak?" tanya Neo ke arah Calixto yang dibalas dengan anggukan.

"Iya... sudah dari kecil, aku diajar oleh ibuku,"kata Calixto.

"Woah~ kami para noble tidak pernah memasak atau bahkan ke dapur. Semua sudah disediakan oleh para chef,"kata Neo

"Iya... tapi tetap saja, masakan Calixto sangatlah enak...,"kata Daryl mengingat egg benedict yang dibuat Calixto.

"Kapan-kapan, bisakah kamu mengajariku?"tanya Neo ke arah Calixto.

"Tentu saja...,"kata Calixto. Reivem melihat ke arah Neo dengan bingung.

"Kenapa kamu ingin belajar memasak"tanya Reivem. Neo hanya mengangkat bahunya.

"Entahlah, aku ingin saja mencoba," balas Neo.

BalancedWhere stories live. Discover now