Hilang

1.4K 115 5
                                    

Happy reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ✨

"Gue mohon, bantu kita buat selesaiin ini semua."

Terdengar helaan nafas panjang dari seorang gadis yang duduk di dalam mobil sembari mengelus perutnya yang kian hari kian membesar.

"Gue gak bisa."

"Apa yang buat lo gak bisa?"

"Gue ngelakuin ini semua karena anak ini. Dia bilang setelah gue bikin hancur hubungan Bisma, dia bakalan suruh cowok brengsek itu buat tanggung jawab."

Putri meraih tangan gadis itu, mengusapnya pelan dan menatap mata gadis didepannya penuh keyakinan. "Itu semua cuma omong kosong."

"Gak mungkin, dia udah janji ke gue."

Cecep memukul dashboard mobil sehingga membuat dua gadis di jok tengah terjengit. "Bodoh kalau lo percaya sama si jalang itu. Dia cuma manfaatin lo!"

"Bim, kasih buktinya. Kalau gini terus dia gak akan percaya sama kita," lanjut Cecep meminta Bimo agar memberikan rekaman suara beberapa hari lalu.

"Dengerin sampai selesai," ujar Bimo menyerahkan ponselnya pada Chika dan langsung diterima dengan baik.

Chika sedikit ragu dengan apa yang ada digengamannya. Namun tak ayal ia menyalakan ponsel itu dan melihat sebuah video didalamnya.

Percakapan awal di video itu masih belum dimengerti oleh Chika sampai pada satu titik ia menggeram kesal.

"Gimana keadaan cewek itu?"

"Baik, dia ada di apartemen gue."

"Usia kandungannya?"

"Empat bulan. Sebaiknya lo gak usah peduliin dia, fokus sama tujuan kita."

Damn! Chika paham betul suara itu. Suara sahabat kecilnya dan suara lelaki yang menghamilinya.

"Gimana? Masih percaya sama jalang itu?" Cecep menaikkan salah satu alisnya.

"Ka, lo denger sendiri kalau dia gak ada niatan buat bantu lo."

Chika, gadis itu mengepalkan tangannya kuat. Ternyata sahabat kecil yang paling ia percayai telah menghianatinya. Menyesal? Pasti. Chika sangat menyesali apa yang ia lakukan beberapa bulan lalu. Ia merusak hubungan orang lain yang bahkan tidak pernah mengusik kehidupannya.

"Lo masih belum mau bantu kita?" tanya Bimo dengan wajah datarnya.

"Oke, gue bantu kalian."

Mata coklat Putri berbinar. "Lo serius?"

"Gue serius, toh gue udah buat hubungan mereka rusak. Jujur gue juga gak mau, tapi dia kasih iming-iming yang buat gue mutusin buat ngikutin kemauan dia." Chika menatap lurus ke jalanan dengan sendu.

Hallo Mantan! [END]// TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang