Penjelasan

4.9K 315 2
                                    

Happy reading✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading✨

Braakk...

Naya dan Sisi melonjak kaget ketika Icha menggebrak meja didepannya. Bukan hanya mereka berdua saja tapi juga sebagian anak lain yang ada di kelas itu. Mereka tampak heran dengan kelakuan Icha, tapi hal itu tidak membuat Icha mengalihkan pandangannya dari ponsel miliknya.

"ICHAAA LO BISA SANTAI DIKIT GAK?! GUE LAGI PAKAI MASKARA, NANTI MATA GUE KECOLOK BEGO!" pekik Sisi kesal. Hampir saja matanya menjadi korban.

"Lo mau sekolah apa ngelonte sih?!" Sarkas Icha ketika melihat penampilan Sisi.

"Sekolah juga harus cakep, biar apa? Biar banyak cogan yang ngelirik. Zaman sekarang cowok tuh liat fisik!"

"Lo dari dulu tancap kaya gitu kek tante-tante mau ngelonte, hasilnya apa? Emang ada cowok yang tertarik sama lo? Kalau emang gak laku ya terima aja kali!" lontar Icha pedas.

Sisi membelalakkan mata, mulutnya terbuka lebar membentuk huruf o "Lo makan cabai dari pohonnya langsung ya? Pedes, boncabe aja kalah."

"Makanya jangan ngusik gue."

"Lo duluan bego yang mulai! Ngapain gebrak-gebrak meja?!"

"Gue butuh penjelasan dari lo, Nay!" ucap Icha mengalihkan tatapannya pada Naya penuh selidik.

Naya yang sedang asik menyenderkan kepalanya ditembok menatap Icha penuh tanda tanya. "Gue?"

Icha mengangguk, menyodorkan ponsel yang daritadi ia pegang pada Naya. "Jelasin ini maksudnya apa?"

Naya membulatkan matanya ketika melihat foto yang ada di ponsel Icha. "Ini kan gue sama--"

"Bisma!" potong Icha.

"OMO OMO OMO?! LO BALIKAN SAMA BISMA?" tanya Sisi yang sudah duduk disamping Naya dengan wajah terkejut.

"Enggak!"

"Terus foto itu maksudnya apa?" tanya Icha menyilangkan kedua lengan didepan dadanya.

"Ini... Jadi--"

KRINGGG...

"Gue tunggu penjelasan lo waktu istirahat," kata Icha kemudian mengambil ponselnya dari genggaman Naya.

Naya menghembuskan nafas lega saat bel masuk sudah berbunyi. Dia tidak perlu susah payah menjelaskan hal ini pada kedua sahabatnya, tapi Naya yakin mereka pasti akan terus bertanya sampai Naya memberikan jawaban yang akurat. Namun setidaknya dia bisa merancang terlebih dahulu kata-kata yang tepat untuk menjelaskan pada mereka.

"Cabut aja lah njir! Ngapain masuk segala sih? Males gue nih pelajaran bancol!"

Naya mengalihkan pandangannya ke sumber suara. Ternyata disana ada Bisma dan teman-temannya yang baru saja masuk ke dalam kelas. Malas jika harus menatap cowok itu terlalu lama, Naya kembali menyenderkan kepalanya ditembok sambil menunggu guru yang mengajarnya datang.

Hallo Mantan! [END]// TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang