Kecelakaan

1.8K 128 4
                                    

Happy reading✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading✨

Naya berlari terburu-buru menuju kelasnya setelah menerima pesan dari seseorang. Sesampainya dikelas ia langsung menghampiri kedua sahabatnya yang sedang duduk bersama Bisma dkk. Gadis itu menarik nafasnya dalam.

"Nay, kenapa?" Bisma yang menyadari kehadiran gadis itu langsung mengubah posisi duduknya menghadap Naya.

"Ada berita penting," sahut Naya membuat yang lainnya sontak menatapnya penasaran.

"Widiw berita apaan nih? Ada anak baru yang montok?" tanya Cecep dengan mata berbinar.

"Astaghfirullah tobat monyet!" ujar Adit menonyor kepala Cecep.

"Maklumin aja, lagi patah hati dia." Tio ikut menimpali.

"Berita apaan?" tanya Bimo menaikkan salah satu alisnya.

Naya menunjukan isi pesan diponselnya. "Putri kecelakaan," kata gadis itu.

"Halah gak penting!" ketus Icha mengalihkan wajahnya dari Naya kemudian duduk di sebelah Bisma.

"Heh, dia itu sahabat lo!" sungut Cecep menatap sinis Icha.

"Mana ada sahabat teror sahabatnya sendiri, mana ada juga sahabat yang celakain sahabatnya sendiri!" sahut Icha penuh emosi.

"Cha tapi dia sahabat kita," kata Sisi tegas.

"Sahabat lo, bukan sahabat gue! Gue gak mau punya sahabat munafik kaya dia!"

"Kali ini gue setuju sama dia," ujar Bisma menunjuk Icha.

"Kalian berdua jangan gitu kek, gimana pun dia juga teman kita." Naya menaikkan nada bicaranya entah mengapa gadis itu tidak suka jika mereka berpikiran seperti itu pada Putri.

"Nay, dia patut dapat itu semua." Bisma menatap Naya dalam.

"Menurut gue kalian gak perlu gitu ke dia, siapa tahu pelakunya bukan dia," kata Bimo memperingati.

"Udah jelas dia ngaku sendiri!" sungut Icha.

"Benar, kemarin dia ngaku sendiri!" ucap Adit.

"Kemungkinan besar emang dia, noh dia suka sama Bisma." Tio menujuk Bisma dengan dagunya.

"Gue cuma ingetin aja, siapa tahu kalian bakal nyesel."

"Dih ngapain juga nyesel, penghianat kaya dia biarin aja. Dia kecelakaan juga karena karma udah buat gue pincang!" emosi Icha.

"Mulut lo benerin bangsat! Jaga ucapan lo!" Cecep menunjuk wajah Icha.

"Lo ngapain anjing!" Bisma menepis telunjuk Cecep yang berada tepat diwajah Icha.

"Lo bela dia?!"

"Dia ngomong fakta!" sahut Bisma lantang.

BRAKK...

Hallo Mantan! [END]// TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang