UKS

2.7K 172 0
                                    

Happy reading✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading✨


B

isma sama sekali tidak memperhatikan guru yang sedang menerangkan sesuatu didepan sana. Lelaki itu hanya fokus pasda satu objek yang membuatnya mengerutkan dahi. Memperhatikan seorang gadis yang sedang duduk beberapa meter didepannya seraya memegang perutnya.

"Woi, liatin apa lo?" tanya Tio yang baru saja mengalihkan pandangannya pada Bisma.

"Berisik lo!" cibir Bisma tanpa menoleh ke lawan bicaranya.

Tio mendengus, matanya mengikuti arah pandang sahabatnya itu. Tio berdecak setelah tahu objek apa yang membuat sahabatnya sama sekali tidak mengalihkan pandangannya.

"Udeh kali liatinnya. Naya kagak bakal ngilang juga, ngapa lo pelotin sih!"

"Bukan itu masalahnya," sahut Bisma.

"Terus apaan?"

Bukannya menjawab pertanyaan Tio. Bisma justru mengangkat tangannya tinggi-tinggi membuat guru yang sedang mengajar menghentikan kegiatannya, aksinya juga membuat beberapa siswa menoleh ke arahnya kecuali Naya.

"Ya, ada apa Bisma?" tanya seorang pria paruh baya yang tak lain adalah guru kesenian.

"Pak, saya mau izin bawa Naya ke UKS. Perut dia sakit, maagnya kambuh," ucap Bisma kembali melihat Naya yang sedang menatapnya juga.

"Benar Naya kamu sakit?" tanya itu itu pada Naya.

Naya diam, lebih tepatnya ia ragu harus menjawab apa. Tapi rasa sakit itu semakin terasa bahkan kini dia sudah mual. Alhasil Naya mengangguk lemas.

"Iya Pak..."

"Baik Bisma, antarkan Naya ke UKS."

Bisma berdiri dari duduknya, menghampiri meja Naya. Cowok itu memapah Naya keluar dari kelas.

"Sakit banget ya?" tanya Bisma.

"Perih."

Bisma menghentikan langkahnya, kemudian tanpa mengeluarkan sepatah kata cowok itu langsung menggendong Naya ala bridal style. Sontak Naya sempat mematung beberapa detik.

"Turunin, gue bisa jalan sendiri." Naya memberontak, gadis itu memukul lengan Bisma agar menurunkannya.

Bisma menggeleng, ia mempercepat langkahnya. "Bisma gak tega lihat Naya kesakitan, Naya diem aja. Kalau Naya protes terus yang ada makin sakit." Ucapan Bisma berhasil membuat Naya diam tak berkutik.

Bisma membaringkan tubuh Naya di brankar. Cowok itu hendak meminta bantuan pada petugas PMR untuk membelikan teh hangat. Namun mata elangnya sama sekali tidak menemukan orang lain disini kecuali dirinya dan Naya.

"Nay, Bisma mau keluar dulu sebentar. Naya tunggu disini dulu, Bisma gak lama," kata Bisma langsung diangguki kepala oleh Naya.

Naya menghembuskan nafasnya, gadis itu menutup matanya perlahan agar bisa menahan perih yang dirasanya.

Hallo Mantan! [END]// TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang