24 - V E I N T I C U A T R O

Beginne am Anfang
                                    

"Tuan Jung." Renjun mulai bersuara takut-takut, "kenapa, Huang?"

Renjun memilin ujung sweaternya, "daripada memikirkan cara untuk mematahkan 'Bayangan Abadi', kenapa tidak kita coba untuk memperkuat segel yang selama ini menyegel kekuatan Jeno?"

Semua orang disana terperangah, seolah mendapat pencerahan dari apa yang dikatakan Renjun barusan. "Kau benar, setidaknya kita mungkin masih bisa memperkuat segel milik Jeno agar mereka tidak berhasil membukanya."

Lalu tatapan Yunho beralih kearah sang menantu, "kau bisa melakukannya, Taeyong?"

Mendapat pertanyaan tersebut membuat menantu keluarga Jung itu gelagapan, dirinya merasa tidak yakin jika dirinya mampu melakukannya. Apalagi ia tidak memiliki kemampuan ataupun pengetahuan tentang sihir. Bahkan dirinya saja belum lama ini mengetahui jika ternyata ia memiliki darah penyihir klan vrăjitoare.

Taeyong melirik kearah suaminya yang sedari tadi menggenggam tangannya; Jaehyun menyadari kegelisahannya. Suami tampannya itu tersenyum lembut sembari berkata, "kau bisa." Tanpa suara. Namun Taeyong bisa membaca gerak bibir pria Jung itu.

Omega cantik itu menghela nafas kemudian menoleh kearah Yunho, "akan aku coba, ayah. Aku akan berusaha semaksimal mungkin." Ucapnya yakin. Walau dalam hati ia masih merasa sangsi, akankah dia bisa melakukannya tanpa persiapan?

Ia pasti bisa. Kata itu terus ia ulang di dalam otaknya, menyingkirkan segala keraguan yang hinggap dibenaknya.

Sedangkan Jaemin yang sedari tadi menyimak hanya bisa menghela nafas lega. Setidaknya masih ada kesempatan untuk mereka melindungi Lee yang ingin membuka segel Jeno.

"Jeno akan baik-baik saja, kan, ayah?"

Siwon menoleh kearah putra bungsunya dan tersenyum lembut, tangannya terulur untuk menyentuh helaian rambut halus putranya itu, "Jeno anak baik-baik saja, Na. Kau tidak perlu khawatir."

Jaemin tersenyum kecil, "syukurlah." Walau resah itu masih ada, tapi setidaknya Jaemin bisa bernafas lega sekarang. Lalu pandangannya beralih kearah Hyunjin dan Eric yang duduk dengan kaku tidak jauh darinya. Ia hampir melupakan keberadaan dua sahabat kekasihnya itu.

Lantas Jaemin bergerak mendekat kearah dua lelaki tersebut, "maaf, aku sempat lupa jika kalian berdua ada disini."

Hyunjin meringis, "tidak apa, Na. Anggap saja kami berdua hantu." Guraunya lalu tertawa pelan, berusaha sedikit mengurangi ketegangan yang ada padanya.

"Na, ada apa dengan Jeno sebenarnya?" Eric memutuskan untuk bertanya. Karena dirinya sendiri pun bingung dengan apa yang dikatakan oleh orang-orang disini. Tentang Jeno, segel, Bayangan Abadi, dan sebagainya.

Lelaki Na itu melirik kearah Yunho dan Taeyong yang sedang berbincang, pandangannya menerawang. Sedangkan kedua sahabat Jeno itu masih menunggu cerita yang akan keluar dari bibir Omega manis itu.

"Kalian sudah tau bukan jika Jeno adalah seorang Elder? Kakek Jeno, tuan Lee. Dia mengadu domba Jeno dengan keluarga Jung dan keluarga ku demi menguasai kekuatan Jeno. Dia ingin memanfaatkan Jeno." Jelas Jaemin secara singkat, dan untungnya baik Hyunjin maupun Eric paham dengan penjelasan Jaemin.

Manik karamel Jaemin kini beralih kepada dua lelaki itu, "dan sekarang, kita akan menyelamatkan Jeno dan membawanya kembali."

Tuan Lee meletakkan cangkirnya perlahan diatas meja, matanya berkilat akan ambisinya yang akan terealisasikan tidak lama lagi

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Tuan Lee meletakkan cangkirnya perlahan diatas meja, matanya berkilat akan ambisinya yang akan terealisasikan tidak lama lagi. Memiliki Elder disisinya membuat ia merasa menang. Tak disangkanya jika semua akan berjalan dengan sangat lancar, padahal ia sudah menyiapkan berbagai macam rencana cadangan untuk menghadapi segala skenario yang bisa saja terjadi demi mewujudkan apa yang ia mau.

Tapi ternyata semua itu tidak perlu, hanya dengan memberi bukti bahwa Jeno tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga Jung ditambah dengan dongeng karangannya, Jeno bisa dengan mudah berada dipihaknya dan balik membenci keluarga Jung dan Na yang selama ini sangat merepotkan dirinya.

Lalu tiba-tiba seorang pria dengan setelah jas yang berstatus sebagai tangan kanannya itu menghampiri tuan Lee, "permisi, tuan. Lucas sudah sadarkan diri, apa tindakan anda setelah ini?" Tanyanya dengan sopan.

Tuan Lee membuang nafasnya sedikit kasar, "lepaskan saja dia."

Tangan kanan tuan Lee itu nampak terkejut mendengarnya, "melepasnya?" Beonya, "anda yakin, tuan? Bagaimana jika dia berpindah ke pihak Jung dan balik menyerang anda?" Tanyanya sedikit khawatir.

"Ya sudah, biarkan saja. Dia tidak bisa melakukan apa-apa walaupun dia berada dipihak Jung dan memberitahu semuanya pada si Jung sialan itu." Jawab tuan Lee santai, lalu ia melirik sang tangan kanan dengan ekor matanya, "apa kau lupa jika Elder berada di pihak kita, Choi?"

Sang tangan kanan hanya bisa menunduk dalam, "saya tidak lupa, tuan. Saya hanya sedikit khawatir jika Lucas membeberkan semuanya pada Jung."

Tuan Lee tertawa kecil, "bukankah sudah kukatakan bahwa itu bukanlah masalah besar?" Kini ia memberi atensi penuh pada orang kepercayaannya itu, "lusa upacara pembuka segel Jeno akan dilakukan. Jung tidak akan sempat untuk membatalkan upacara itu."

"Kenapa tuan bisa sangat yakin?"

"Sorcière sudah menyiapkan segel yang bahkan tidak bisa ditembus oleh vrăjitoare sekalipun." Jawabnya santai, seolah dirinya yakin jika rencananya akan berjalan mulus sampai Jeno bisa mengendalikan kekuatan miliknya.

"Bagaimana dengan Jeno? Dia tidak menunjukkan keanehan atau mencurigai sesuatu, kan?" Tanya tuan Lee.

Sang tangan kanan menggeleng singkat, "tidak tuan, tuan muda Jeno sangat mempercayai anda. Karena anda adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki."

Suara tawa dari pria berumur itu kembali terdengar memenuhi setiap sudut ruangan ruang kerja luasnya. "Tidak kusangka akan semudah ini untuk memanipulasi Jeno. Anak itu terlalu naif, dan suatu keberuntungan bagi kita karena Jeno tidak mengetahui apapun. Termasuk tentang aku yang telah membunuh kedua orang tuanya." Tuan Lee mengatakan itu seolah tidak ada beban, sedangkan orang kepercayaannya itu sudah merasa khawatir jika ada orang lain yang mendengar.

Namun mereka tidak menyadari jika sedari tadi ada sepasang telinga yang sedari tadi menyimak seluruh pembahasan mereka.

.
.
.
.
Tbc.

Hai, long time no see! It's been two months(?) sorry for late update:(

Nerd Alpha | NOMIN Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt