eps 29

0 0 0
                                    

"kak Wildan" teriak Aulia yg histeris. Dia langsung turun dari motor nya dan menghampiri mobil Wildan.

"Kak kak Wildan. Apa kakak denger suara gue?" Ucap Aulia yg melihat Wildan tergeletak di dalam mobil. Dan menepuk pipinya

"Ini kan yang Lo mau ya?" Ucap Wildan dengan terputus putus.

"Gak. Gue gak mau ini" ucap Aulia berteriak sambil menangis

"Tolong tolong" teriak Aulia melihat ke seluruh jalan yg masih sepi.

Aulia melihat orang yg ada di trek dia menghampiri nya.

"Pak tolong Ngin teman gue pak yg ada di mobil. Gue mohon" ucap Aulia sambil menangis

Supir trek itu pun turun. Ke adaan dia baik baik aja.

Aulia dan supir itu membantu mengeluarkan Wildan.

" Pak gue mohon telfon kan ambulans sekarang" ucap Aulia. posisi Wildan kepalanya ada di paha Aulia

"Baik dek" ucap sopir itu.

"Kak gue mohon.lo harus bertahan" ucap Aulia menangis dengan deras. Sambil menepuk pipi Wildan

"Gue udah gak kuat ya. Dan satu lagi apa Lo masih gak percaya kalau gue suka sama Lo?" Ucap Wildan yg masih tersenyum.

"Gue percaya jadi gue mohon kakak bertahan hisk"

"Gue gak bis.."

"Kakak harus bisa. Kalau kakak cinta sama gue kakak harus bertahan" ucap Aulia yg

"Jangan tutup mata kak" lanjutnya lagi.

Aulia melihat ke supir trek nya. "Pak apa masih lama ambulans nya?"

"Udah saya hubungi. Mereka lagi di jalan" ucap sopir itu.

Tak lama ambulans datang. Wildan langsung di masuk kan ke dalam mobil ambulans. Aulia juga ikut menemani dia.

Sampai di rumah sakit. Wildan di turunin dari mobil ambulans.

"Cepat bawa dia ke UGD" ucap dokter.

Mereka mendorong brankar Wildan menuju UGD. Aulia yg masih setay memegang tangan Wildan.

"Kak gue mohon Lo harus bertahan" ucap Aulia sambil menangis.

Sampai di depan UGD

"Maaf. Mb gak bisa masuk. MB harus tunggu di luar" ucap suster menyuruh Aulia.

"Gue pengen nemenin dia sus" teriak Aulia

"Kalau MB masuk. Dokter gak bisa fokus buat meriksa pasien. Kami akan menolong pasien sebisa mungkin"

"Baik sus. Saya mohon selamat kan dia" ucap Aulia suster mengangguk kan kepalanya.lalu menutup pintu UGD.

Aulia duduk di kursi dia bingung harus menghubungi siapa.

Aulia mencari dikontak dan menghubungi Diana. Aulia yakin pasti Diana mempunyai nomer Fasya.

"Halo ya kenapa Lo telfon malam malam" ucap Diana yg mengangkat telfonnya

"Hisk hisk na Lo bisa kesini?" Ucap Aulia sambil menangis

"Lah ya. Lo kenapa nangis" ucap Diana khawatir

"Lo cepat ke mari ya dan Lo juga ajak kak Fasya dan Ferdi di rumah sakit"

"Emang kenapa?"

"Kak Wildan kecelakaan hisk"

"Ok ok gue kesana sekarang. Lo serlock aja rumah sakit mana"

"Iya"

Aulia mematikan sambungan nya. Dan mengirim tempat rumah sakit Wildan.

Aulia terus menangis di paha nya.

Tak lama datang lah teman nya dan teman Wildan.

"Aulia" teriak Diana yg berlarian.

Aulia menghampiri Diana sambil berlari dan Langsung memeluk dia.

"Kenapa bisa begini ya?" Ucap Diana yg memeluk tubuh Aulia.

"Ini salah gue hisk" ucap Aulia

Diana menyuruh Aulia duduk dulu. Dan mereka masih belum melepaskan pelukannya.

"Coba Lo cerita dulu ya" ucap Fasya

Aulia menceritakan awal mulanya ke temannya sambil menangis.

"Ini semua salah gue. Coba aja gue maafin kak Wildan pasti dia gak akan begini hisk" ucap Aulia

Diana memeluk tubuh Aulia"Udah udah ini bukan salah Lo ini udah takdir ucap Diana.

"Iya ya. Lo gak usah nyalahin diri Lo sendiri" ucap Fasya.

"Lo udah hubungi keluar kak Wildan kan" ucap Diana ke Fasya

"Hmm udah mungkin habis gini mereka datang"

Tak lama datang lah cewe.

"Kakak gue gimana?" Ucap Amel yg barusan datang sendiri.

"Dia masih di periksa. Boco

mencari masa depan (Completed)Where stories live. Discover now