35. Kembali

31.1K 5.2K 931
                                    


Disaat ruangan itu gelap gulita, komputer di meja kerjanya tiba-tiba menyala.

Sebuah pesan masuk dengan kode tertentu muncul di layar.

Komputer yang menyala itu bergerak dengan sendirinya, menyalin data-data penting dan menghapus jejak nya disana.

Delete processing..

"Ah! Akhirnya selesai juga, terima kasih anak muda. Berkat ingatan dan tubuhmu itu, aku dapat melihat dunia luar."

"Dua bocah itu masih saja bertengkar, padahal sudah 10 tahun berlalu."

"Ugh- a-air.."

Pria tua itu memberikan segelas air putih pada nya. Menepuk-nepuk pundak pria muda tersebut dengan pelan.

"Kau ingat siapa dirimu anak muda."

Pria yang masih meneguk air minum itu mengganguk pelan. "Ya."

"Bagus kalau begitu, aku tidak perlu repot-repot menjelaskan kehidupan mu."

Pria itu mengambil gelas yang sudah kosong, kemudian menyucikan cairan berwarna hijau kental.

"Minum ini, dan segeralah sembuh. Selamatkan teman mu itu dari bahaya."

"Pak tua. Bagaimana bisa anda mengetahui-,"

"Saya tahu semuanya, termasuk kamu anak muda yang mencintai p-,"

"Jangan ingatkan aku tentang hal itu, itu masa lalu.."

"Ya. Masa lalu, dan akhirnya kamu sembuh berkat wanita hamil itu."

"Ambil tiket pesawat ini, setelah sampai di mansion itu nanti.. selamatkan yang menurut mu penting saja."

"Kenapa anda menolong saya?" Tanya pria itu menatap pria tua di sampingnya.

"Karena saya tidak ingin masa lalu kembali terulang lagi, dan itu terjadi pada kedua anak saya."

"Apa maksud anda? Saya tidak mengerti?!"

"Sampai kapanpun kamu tidak akan pernah mengerti, hanya mereka berdua yang tahu diri ku."

"Bawa cincin ini, tunjukan saat kamu berhadapan dengan kelima pria muda itu."

***


Hari ini jadwal cek kandungan nya Meisya. Ia ditemani oleh August asisten dari Max.

Sampai di depan ruang pemeriksaan, Meisya membalikan badannya sehingga berhadapan langsung dengan asisten Max.

"Kamu tunggu disini, jangan ikut masuk."

"Tapi, nyonya.. tuan menyuruh saya untuk terus berada di samping anda."

"Dan kamu pikir kamu harus ikut sampai masuk ke dalam sana," kedua mata Meisya memincing, "Nggak ya! Mereka bisa ngira kamu suami aku, padahalkan bukan."

"Baik, saya akan menunggu di luar."

"Nah, bagus itu."

Wanita hamil itu masuk kedalam ruang pemeriksaan, menutup pintu putih itu dengan pelan kemudian melirik keluar dari balik kaca buram di atas pintu.

"Mari nyonya lemos, silahkan anda berbaring di kasur."

Dokter yang memeriksa kandungan Meisya adalah wanita setengah baya. "Mari biar saya bantu,"

Pakaian miliknya di singkapkan ke atas, kemudian perut buncitnya si olesi jel dingin.

"Bisa anda lihat di layar monitor, itu adalah anak anda nyonya.."

Mata Meisya berkaca-kaca melihat anak-anaknya itu, mereka sangat kecil sekali dan terlihat kesempitan didalam perut nya.

"Apakah mereka tidak merasa sempit di dalam sana, dok? Mereka kan berlima, apakah tempatnya muat?"

Dokter perempuan itu tertawa sampai air matanya menetes. "Tenang nyonya.. tempat itu sangat luas bagi mereka berlima-,"

"Tunggu.." dokter itu memperjelas bagian monitor yang sedikit mengganjal. Terlihat ada sebuah janin yang terhalangi oleh janin lainnya.

"Keajaiban..! Ini benar-benar keajaiban, anda tidak mengandung lima bayi, tetapi anda mengandung enam bayi sekaligus nyonya..,"

"Hah?!"

"Selamat nyonya, saya akan mengirimkan kabar bahagia ini pada tuan Lemos."

"Jangan.." cegah Meisya. "Eh, maksudku.. biar aku saja yang memberitahukan suami ku kabar bahagia ini."

"Ah begitu.."

"Bisakah aku menggunakan kamar mandi ruangan ini, aku ingin buang air kecil."

"Silakan.."

***

"Ada enam bayi, bagaimana bisa? Suamiku kan cuma ada lima."

Wanita hamil itu mundar-mandir di kamar mandi tersebut, "Oh! Apakah salah satu diantara mereka ada yang kembar,"

"Iya bisa saja kan, mereka berlima dari salah satu Dady nya bisa saja ada dua sekaligus."

"Ck! Para bedebah itu, kapan mereka menjemput ku dari mansion itu."

"Bukanya aku nggak senang hidup sama, Max. Tapi, aku kangen sama para suami tampan ku,"

"Tenang Ceysa, tinggal beberapa Minggu lagi.. semua nya akan terbongkar."

"Jadi, harus tetap pertahanin sikap polos seorang Meisya Kaelia Lemos."

"Maaf, Max. Aku telah membohongi mu, kamu sebenernya tampan dan romantis. Tapi, lima suami sudah cukup."



Bersambung...

Revisi setelah selesai...

Part ini bagaimana menurut kalian?

Vote + komen juga follow jangan sampai lupa ya bestie..

Komen grub sepak bola favorit kalian disini..

Persib, Chelsea💙

Salam damai ya, tidak ada unsur menyinggung atau menghina.. cuman kita berbagi aja grub sepak bola favorit hihi..

Selain sepak bola boleh kok, aku juga suka MotoGP, setiap ada acara di Trans7 aku selalu nonton.

Nggak pernah absen, cita-cita pengen banget nonton langsung balapan nya. Semoga kecapaian amiin..

SPAM NEXT DISINI...

15/11/21


FIVE HUSBAND Where stories live. Discover now