10. Ruang Rahasia

89.5K 10.5K 849
                                    


"Sekarang bagian ku yang memberikan hukuman." Ujar Excel.

Sagra, Aston, Xavior menatap sengit Excel. Kemudian dari lantai atas turunlah Lauze dengan wajah kusutnya.

"Ada apa dengan wajah mu itu bung? Apakah kamu mencoba mengambil hak, tapi tidak di kasih." Tanya Excel.

BRUGH

Wajah tengil Excel di lempari bantal oleh Lauze. Membuat wajah tampan itu memerah seketika.

Xavior memijat pangkal hidungnya, melihat kelakuan kedua pria itu. Sagra berdecak karena mansion jadi kacau, sedangkan Aston menikmati saja.

Dari lantai atas Ceysa melihat semua kelakuan suaminya itu. Matanya memincing menatap mereka satu persatu.

Sudah puas menatap mereka semua, saat Ceysa akan masuk kedalam kamarnya. Ia mendengar percakapan yang sangat membuat ia syok.

Setelah mendengar percakapan itu, ia segera berlari masuk kedalam kamar dan menutupnya pelan agar tidak terdengar oleh mereka yang ada di ruang tengah mansion.

Malam harinya setelah makan malam bersama, Ceysa langsung izin masuk ke dalam kamar.

"Kenapa langsung tidur? Biasanya juga nonton dulu di ruang tengah." Ujar Sagra.

Diantara mereka berlima sagra orang yang paling sensitif, ia akan tahu suatu keadaan seseorang di saat ada masalah.

Tapi pertanyaannya kenapa ia tidak tahu kalau yang menempati tubuh istrinya itu bukan arwah demeter asli?

Berarti ilmunya belum sampai..

Back to topic..

"Ngantuk."

"Kamu tidak menyembunyikan sesuatu?" Suara tegas Xavior menginterupsi Ceysa.

"Nggak kok, capek aja. Mau tidur,"

"Biar aku temenin kamu tidur," ujar Excel. Langsung saja sebuah garpuh melayang ke jidatnya.

"Sakit anjir! Kagak ada akhlak, dasar suami pertama yang tersakiti." Ketus nya pada Aston.

"Heh! Saya tidak tersakiti, tapi saya baik makanya saya ikhlas di madu."

"Kok jijik ya denger nya." Kata sagra.

"Deme.. aku mi-,"

"Selamat malam, aku tidur duluan." Kata Ceysa kemudian pergi dari sana, tanpa mendengarkan ucapan Lauze.

Semua orang yang di meja makan menatap Lauze. Xavior dengan wajah sanggarnya, sagra dengan wajah menelisiknya, Excel dengan wajah datar, Aston biasa saja.

"Kumpul di ruang biasa, dan kamu Lauze jelaskan semuanya." Titah Aston mutlak.

Itulah fungsi suami pertama, seorang penengah yang sabar dan mempunyai hati yang besar.

***

Mengunci pintu kamar lalu mengganti password pin pintunya. Setelah itu Ceysa masuk kedalam kamar mandinya.

Ia meraba-raba bawah wastafel mencari sesuatu, setelah berhasil menemukan sebuah tombol disana.

Kaca besar yang berada di kamar mandi itu terbelah menjadi dua. Di dalam sana terdapat barang-barang tajam seperti ; Belati, pistol, golok, kapak, pisau daging dan masih banyak lagi.

"Gila! Demeter asli memang benar-benar psikopat sejati,"

"Kenapa gue baru tahu kemarin sih, kenapa nggak minggu lalu."

Ceysa mengitari seluruh ruangan keren tersebut, sampai di sebuah ruangan di sana. Ceysa membuka pintu tersebut dan menemukan sebuah layar komputer yang berjejer rapih dan menyala.

"Ini ruang tengah, ini dapur, kamar ini.. kamar mereka berlima."

Saking syok nya Ceysa menutup mulutnya dengan kedua tangan. Kemudian mengotak-atik komputer itu, sampai menemukan kelima suaminya sedang berkumpul di ruangan yang baru ia ketahui.

"Itu ruangan di sebelah mana? Perasaan nggak ada ruangan yang kayak gitu deh."

Karena penasaran dengan percakapan yang mereka ucapkan, Ceysa mengaktifkan radar suara yang ada di ruangan itu.

Ia kembali di buat syok mendengar percakapan mereka. Lagi setelah percakapan tadi di ruang tengah, dan sekarang percakapan di ruang itu.

"Sial! Kalau terus berada di sini, bisa-bisa gue jadi gila."

"Gue harus kabur dari mansion ini, tapi masalahnya gue harus nyari kunci itu dulu."

Ceysa menuliskan sebuah catatan dalam kertas disana.

Rencana Ceysa yang cantik
1. Transferkan uang para suami pada rekening nya yang baru.
2. Membeli apartemen yang hah dari jangkauan para suami.
3. Membeli barang-barang mewah, kemudian sembunyikan di apartemen.
4. Jangan membuat mereka curiga.
5. Jangan hamil.
6. Harus menghilang dari mereka.

"Nah udah. Kalau gitu harus mulai dari mana dulu nih,"

Ceysa berlari keluar dari ruangan tersebut, menekan tombol tersembunyi itu dan kaca besar itu menutup kembali.

"Kayaknya harus mulai dari nomer 2 deh, kalau nomer 1 udah setengah jalan."

Merebahkan tubuh tubuhnya diatas kasur, "Anjir! Gue lupa nggak minum pil kontrasepsi,"

"Mana udah kelewat 3 minggi dari kejadian itu lagi, astaga naga nggak bakal jadi kecebong kan di dalam sini."

Ceysa menepuk-nepuk perut ratanya kencang. "Kagak lah, nggak mungkin. Cuman satu kali mana mungkin langsung jadi,"

"Besok aja ke dokter lah," monolog Ceysa kemudian terlelap tidur. "Semoga nggak ada apa-apa di dalem perut,"

Bersambung...

Halo! Buat kalian yang mau aku follback, harus DM aku dulu ya. Terima kasih 😉

Ditunggu sampai akhir Oktober, ayok siapa cepat dia dapat.

Jangan lupa vote dan komen nya ya.

Target💖
Vote : 1.000

Komen : 500

Pasti kalian nggak bakal nyampe 1 hari kan. Soalnya aku mau nyantai dulu nih...

Semoga beres vote dan komen kalian lebih dari 1 minggu lebih ya. Tapi, kayaknya nggak mungkin deh..

Soalnya kalian agresif sekali baca nya, btw.. makasih huhu..

Kita lihat aja nanti ya. Kalau 1 hari aja udah lebih dari target, part selanjutnya bakal langsung update.

Sayang banyak sama kalian para readers 💓❤️❤️💖

ABSEN DENGAN NAMA DAERAH KALIAN DONG...

SPAM NEXT DISINI...

Harusnya besok update, tapi karena antusias kalian rame banget aku jadi up nya sekarang.

Revisi setelah selesai..

26/10/21

FIVE HUSBAND Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang