Drunk

1.3K 124 9
                                    

Yoongi menatap Jimin yang tengah berdiam seraya memutar-mutar wine di dalam gelas, sungguh, Yoongi tak bisa membohongi diri jika dia tertarik pada pria molek itu di pertemuan pertama mereka, dan dapat bercinta dengannya saat itu juga membuat Yoongi memiliki harapan lebih untuk mengenal pria manis itu lebih jauh. Tapi sepertinya Yoongi harus berjuang lebih keras kali ini, sosok yang di dekatinya bisa dibilang tengah berada dalam fase terberat hidupnya?

Yoongi mengingat semua cerita Jimin kemarin malam, dia ingat bagaimana pria itu mengumpati kekasihnya yang kini berstatus suami orang lain. Meski belum pernah bertemu, Yoongi tahu bahwa pernikahan pria yang Jimin sebut-sebut bernama Namjoon itu bukanlah atas kehendaknya. Dia tahu mungkin itu semacam perjodohan bodoh para orang tua yang kolot, tapi Yoongi sungguh ingin berterimakasih pada siapapun yang memiliki ide itu karena, sekarang Yoongi bisa bertemu makhluk seindah Jimin.

Tangan Yoongi menghentikan pergerakan tangan Jimin yang kembali akan meneguk alkoholnya, Jimin mendelik kesal.

"Apasih?" makinya.

"Terjadi sesuatu? Kau terlihat... Banyak pikiran?"

"Bukan urusan mu."

"Tentu saja urusan ku, aku menyukai mu."

"Cih, gila."

"Memang aku gila, karenamu." Yoongi tak pernah buang-buang waktu.

"Berhenti bicara, bagaimana bisa kamu menyukai orang yang baru dua kali kamu temui? Omong kosong macam apa?"

"Apa ada aturannya jika kita menyukai seseorang itu harus bertemu berapa kali dulu? Aku belum pernah dengar."

"Ck. Terserah mu saja." Jimin kembali mengangkat gelasnya, namun lagi-lagi Yoongi menghentikannya. Pria mungil itu mendesis sebal.

"Apa lagi sih?" sergahnya tak sabar.

"Sudah ya, minum nya? Kamu sudah minum banyak."

"Kenapa mengaturku? Ini tubuhku, jangan ikut campur."

Yoongi menghela nafas, tak lagi sanggup menahan Jimin yang bersikeras menghabiskan alkohol hingga ke tetes terakhir. Untuk sesaat Yoongi menyesal membawakannya wine, karena Jimin benar-benar tak berniat berhenti untuk minum sebelum cairan itu tandas dari wadah. Sebenarnya, niat awal Yoongi kesana hanya iseng, dan anggap saja pria Min itu tengah beruntung karena Jimin menerima kehadirannya meski dengan sedikit paksaan dan sogokan, ㅋㅋㅋ.

"Ah, hidupku kenapa seperti ini? Hik!"

"Cih, dia mulai lagi." Yoongi berbisik, dia tahu Jimin telah 80% dibawah pengaruh alkohol sekarang. Sama seperti kemarin, pria mungil itu akan mulai meracaukan masalahnya.

"Aku sangat mencintainya, kenapa.. Hik! Kenapa hidupku sulit sekali, astaga."

"Ck. Sudahlah, aku pulang saja. Kamu hanya akan meracau tidak jelas seperti itu sampai pagi. Bye, terimakasih untuk waktunya."

"Tunggu! Hik! Kenapa kamu pergi? Apa pada akhirnya aku harus selalu sendiri? Hiks, menyedihkan."

"Yak, kenapa menangis?"

"Hiks, tidak ada yang mau bersama ku. Kenapa hidupku kacau sekali? Hueee."

"Haish, astaga." Yoongi kembali mendudukkan diri, "baiklah, aku tidak pergi. Silahkan berceloteh sesukamu." ucapnya pasrah.

"Hiks.. Sungguh? Kamu tidak akan meninggalkan ku?"

"Hum." Yoongi menyahut dengan kepala yang sudah tersandar di punggung sofa, dia bahkan memejamkan matanya, mencoba tidur. Ya, karena Yoongi memang butuh tidur setelah seharian bekerja. Dan sekarang dia mempertanyakan kenapa dirinya berakhir di apartemen orang?

Nikah Siri [Namjin]Where stories live. Discover now