The Day

4K 180 18
                                    

Seokjin masih mematung di tempatnya berdiri, menatap pantulan dirinya dalam cermin, wajahnya tampan, seperti biasa, hanya saja terlihat sendu, bimbang.

"Jin, acaranya akan segera di mulai." seorang pria mengintip dari celah pintu, melihat si calon pengantin yang menoleh dengan tatapan kosong, membuat hati Taehyung berdenyut nyeri. Dia membuka pintu lebih lebar dan menghampiri kawannya. "Kau oke?" tanyanya tak yakin, terlebih saat Seokjin menatapnya dengan raut yang mengisyaratkan permintaan tolong.

Seokjin menggeleng, dia menunduk, semakin tak mengerti dengan apa yang tengah di alami. Taehyung merengkuh tubuh yang lebih sempit darinya untuk di peluk, erat, berusaha memberikan kehangatan pada yang hatinya tengah sedingin antartika. Taehyung tau temannya bingung, Taehyung tau Seokjin tak menginginkan ini, Taehyung ingin menolong. Tapi dia hanyalah orang lain dalam hidup Seokjin.

Kehidupan pria berparas cantik itu sepenuhnya berada di tangan keluarganya, keluaraganya yang tak pernah menganggapnya sebagai manusia. Taehyung tau benar bagaimana Seokjin menjalani hidupnya selama ini, pria itu... Menderita.

Taehyung semakin mengeratkan pelukan kala suara isakan samar terdengar, tidak, dia benar-benar tak tega, tapi dia bisa apa?

"Ssshhh, sudah, Jin. Ku mohon jangan begini. Hatiku sangat sakit." lirihnya, benar-benar memohon.

"Tae.. Hiks.."

"Aku tahu perasaanmu, Jin. Maafkan aku yang tak bisa melakukan apa-apa untuk mu. Maafkan aku."

Seokjin menggeleng dalam pelukan Taehyung, mengisyaratkan bahwa ini semua bukanlah salah pria itu, ini... Memang sudah takdirnya.

💍 💍 💍

"Selamat, kalian sudah menjadi sepasang suami istri."

Alih-alih membalas ucapan tulus dari sang pendeta, Namjoon, pria jangkung yang baru saja resmi secara adat menjadi suami Seokjin, berlalu dari tempatnya tanpa beban. Meninggalkan pengantinnya dan beberapa orang yang menyaksikan pernikahan siri mereka, pernikahan yang di lakukan tanpa pendataan resmi di negara.

Tangan Taehyung mengepal erat melihat hal yang terjadi di depan matanya, namun lagi-lagi pria itu tak bisa melakukan apapun untuk menolong temannya.

Seokjin masih diam di tempatnya, sejak proses pengikraran berlangsung pun, Seokjin hanya mengikuti sekenanya.

°
°

Seokjin berjalan masuk ke dalam rumah mewah yang akan menjadi tempat tinggalnya mulai hari ini-

"KENAPA ABEOJI MEMBERIKAN WASIAT GILA SEPERTI ITU?! AH! HANCUR SUDAH HIDUP KU!"

-atau tidak.

Tubuhnya kaku, dia tak berani melanjutkan langkah, Seokjin ingin berbalik dan berlari kemanapun asal tidak berada disana dengan orang yang sama sekali tak menginginkan kehadirannya. Seokjin tahu pria itu sama frustasi dengannya, dan Seokjin tahu mereka berdua sama-sama tak bisa menentang.

Yang membedakan hanya satu, sikap mereka dalam menerima perjodohan itu. Kalau Seokjin hanya bisa pasrah, menerima tanpa memprotes, lain dengan Namjoon yang sempat mati-matian menentang, namun pada akhirnya pria itu dibungkam oleh kematian sang ayah. Orang yang paling menginginkan pernikahan itu terjadi, dan demi menghormati orang tua yang telah menjadi abu, Namjoon merelakan hidupnya. Meski sampai detik dimana di telah mengikrarkan janji pernikahan itu, dirinya masih tak ingin menerima sosok Seokjin sebagai pendamping.

Nikah Siri [Namjin]Where stories live. Discover now