Meet

1.2K 117 8
                                    

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Seokjin pergi kesebuah galeri seni di pusat kota Seoul, itu adalah salah satu miliknya yang berharga, menyimpan banyak karya seni terutama lukis, hasil tangannya sendiri, dan tentu berisi beberapa karya seni orang lain juga yang Seokjin dapatkan d...

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Seokjin pergi kesebuah galeri seni di pusat kota Seoul, itu adalah salah satu miliknya yang berharga, menyimpan banyak karya seni terutama lukis, hasil tangannya sendiri, dan tentu berisi beberapa karya seni orang lain juga yang Seokjin dapatkan dari acara lelang, untuk meramaikan dan menambah koleksinya.

Sejak kecil Seokjin teramat mencintai seni lukis, karena baginya, melukis dapat melimpahkan segala kegelisahan diri, melukis membuat waktu yang selalu Seokjin lalui seorang diri menjadi jauh lebih berharga. Melukis membantunya untuk bertahan dari keterpurukan, memberinya kekuatan.

Seokjin bahkan menolak tawaran untuk di jadikan direktur utama perusahaan keluarga, pria yang kini berusia 27 tahun itu bersikeras memilih galeri sederhana nya. Karena, jika Seokjin menerima tawaran jabatan, maka itu berarti dia harus melepaskan dunia seni nya. Pihak keluarga bukan tidak mendukung, hanya saja mereka memang benar-benar tidak perduli, bagi mereka, hal yang dilakukan Seokjin hanyalah membuang-buang waktu.

Beberapa jurnalis datang pada pembukaan musim baru galeri hari itu, Seokjin senang dan berterimakasih pada mereka yang menghargai hasil karya seni, apapun itu. Karena, orang-orang seperti Seokjin pun mendapatkan semangat dari para penikmat seni. Beberapa jurnalis tentu tak menyiakan kesempatan untuk mewawancarai si pemilik galeri yang tengah menjadi buah bibir sebab karya-karyanya yang banyak menginspirasi. Pengunjung hari itupun bisa di bilang lebih ramai 2x lipat dibanding biasanya. Seokjin benar-benar bersyukur.

Dihadapan orang-orang, Seokjin tampil begitu berbeda, tanpa luka dan air mata, pria itu setia mematri senyum tulusnya pada siapapun yang menyapa. Hingga tak ada satupun dari mereka yang tahu bahwa si pemilik senyum yang begitu indah di hadapan adalah orang yang sangat rapuh dalam waktu bersamaan. Tidak ada satupun dari mereka yang tahu soal kehidupan pribadi Seokjin, termasuk status pernikahan sirinya sejak hari lalu. Dia diminta merahasiakan hal itu atas kemauan suaminya, Kim Namjoon.

"Hai?" Seokjin menoleh ke arah suara lembut yang menyapa, senyumnya mendadak berganti menjadi ketegangan luar biasa yang tengah berusaha mati-matian di tenangkan.

"J-Jimin?" Sapanya terbata, yang disebut namanya justru tersenyum begitu manis.

"Apa kau sibuk?" Tanyanya, Seokjin memperhatikan sekitarnya untuk sebentar sebelum menggeleng pada yang bertanya. Bagusnya para pengunjung lain tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing, wawancara dengan para jurnalis pun telah selesai beberapa saat lalu.

Nikah Siri [Namjin]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz