51. professor lupin

1.3K 171 100
                                    

[ GOLDEN TRIO ERA IN 1992/1993 ]

[ GOLDEN TRIO ERA IN 1992/1993 ]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

─────────────────

Author

Tahun pelajaran pertama Harry di Hogwarts sangatlah mengejutkan. Banyak orang yang mengira Voldemort benar-benar menghilang, tetapi kemudian Harry Potter sendirilah yang melihat wajah Voldemort berada di belakang kepala Professor Quirrell.

Harry terluka, tetapi tidak parah. Phoebe yang sangat khawatir pun langsung berjalan ke Hospital Wings, menjenguknya. Phoebe mengetuk pintu, kemudian membukanya secara perlahan.

"Hello, Harry, dan Professor Dumbledore," sapa Phoebe tersenyum. Dumbledore membalasnya dengan senyuman. Harry hanya terdiam seraya menatap ke arah guru History of Magic-nya itu.

Harry ingat kalau itu adalah orang yang sering dibicarakan oleh Hermione, dan Hermione menjadi murid yang lumayan disukai oleh Phoebe karena kepintarannya dan keaktifannya saat menjawab pertanyaan di kelas.

"Akan kutinggalkan kalian berdua," kata Dumbledore yang kemudian berjalan keluar dari Hospital Wings. "Oh, dan ada permen segala rasa, kalian bisa memakannya bersama."

Phoebe hanya tersenyum kecil, kemudian berjalan ke arah Harry, duduk di sampingnya. "Bagaimana perasaanmu, Harry?" dia bertanya, Harry mengangguk pelan. "I'm good, tidak apa-apa.. Tapi aku mengalahkan Voldemort menggunakan tanganku, itu.. Brilliant... But kinda scary.." anak laki-laki dengan bekas luka petir di dahinya menjawab, ikut tersenyum.

"Kau sangat mirip Ayahmu, Harry," Phoebe berucap, membuat Harry terdiam kembali, seperti sedang berpikir. "Seperti apa dia?" Harry bertanya, Phoebe menahan nafasnya, mencoba untuk tidak mengeluarkan air matanya.

"Dia.. Sedikit nakal, suka berkeliaran di malam hari bersama teman-temannya, tidak menuruti peraturan sekolah, dia cukup terkenal di Hogwarts dulu.. James, dia juga sedikit sombong," Phoebe berkata, menjelaskan. Harry mengernyit, dia berpikir apakah Ayahnya benar-benar seperti itu?

"Tetapi walaupun James sifatnya terkadang menjengkelkan, dia adalah orang yang hebat, kuat, dan..." suara Phoebe mulai serak dan pandangan matanya menjadi sedikit buram, "...dia adalah teman yang baik dan seorang Ayah yang baik untukmu, Harry.."

Harry dapat melihat professornya sekarang itu mulai mengeluarkan air matanya banyak. Phoebe mulai terisak, entah kenapa tiba-tiba muncul banyak memori yang berisikan tentang James, Sirius, Remus, Peter, kemudian Lily di kepalanya.

"Itu pasti sangat berat, Professor," kata Harry, hanya kata-kata itu yang bisa keluar dari mulutnya. "Yeah.. Padahal aku sudah berjanji untuk tidak menangis lagi.. Sepuluh tahun yang lalu, Harry.." balas Phoebe yang kemudian terkekeh pelan.

𝐄𝐍𝐀𝐌𝐎𝐑, sirius blackWhere stories live. Discover now