41. the discussion

769 146 111
                                    

─────────────────

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

─────────────────

Author

Beberapa hari telah berlalu. Phoebe sekarang sedang berjalan, hendak menuju rumah Marlene, untuk menjenguk Mary yang baru saja orangtuanya dibunuh oleh para Pelahap Maut.

Perempuan itu mengetuk pintu rumah yang akhirnya dibukakan seorang perempuan juga. "Oh, Phoebe," Marlene berkata kemudian memeluk temannya di depan itu. "Marlene.. Bagaimana Mary?" tanya Phoebe cemas, Marlene menoleh ke belakang.

"Mary terlalu syok, dia sampai sesak nafas beberapa hari yang lalu... Jantungnya juga hampir kena.." jawab Marlene berbisik, dia menarik tangan Phoebe pelan dan berjalan ke tempat dimana Dorcas dan Mary berada.

"Dorcas," Marlene membuka pintu kamar, dia mendapati Mary yang masih cerita sambil menangis dengan Dorcas yang mendengarkan ceritanya itu. "Mary," panggil Marlene, kemudian Mary berhenti berbicara dan menoleh. Dia mengusap air matanya.

"Phoebe!! Kumohon, kau tidak percaya dengan apa yang kudengar.. Aku dengar Wormtail! Salah satu Pelahap Maut mengatakan Wormtail..! Kau tahu siapa itu, kan??" kata Mary panik, nafasnya memburu, keringat dingin mulai bercucuran di dahinya kembali, dan dia sekarang mengguncang-guncangkan tubuh Phoebe.

"Mary, Mary, tenanglah. Wormtail itu Peter," balas Phoebe, mengelus pundak dan surai Mary pelan dan lembut. "Iya.. IYA! Jadi.. Wormtail.. Peter.. Aku mendengar Pelahap Maut mengucapkan namanya.." kata Mary sekali lagi, Phoebe menepuk jidatnya pelan.

"Mary, aku tahu maksudmu. Peter tidak akan menjadi seorang Pelahap Maut, kau tahu dia.. Dia ini mungil dan orangnya saja tidak percaya diri." tukas Phoebe membuat Mary menggelengkan kepalanya mantap, dia mau mengatakan sesuatu lagi tapi Dorcas segera menghentikannya.

"Maaf, biarkan Mary sendirian dulu bersamaku. Sepertinya dia masih syok dengan kejadian beberapa hari yang lalu, dia menjadi sedikit gila." Dorcas berkata sambil menahan lengan dan bahu Mary yang kini tengah-tengah memberontak.

"Dorcas, jagalah dia dengan baik." ucap Phoebe, membuat Dorcas mengangguk menanggapinya kemudian Marlene mengedipkan salah satu mata seraya tersenyum kearahnya. Dorcas menggigit bibir bawahnya kasar, tahan.. tahan.. hanya beberapa hari saja..

"Well, see you soon, Phoebe. Sampaikan salamku kepada Lily dan James, kemudian Sirius, Remus, Peter, dan Harry." Marlene meraih gagang pintu, kemudian terdengar suara orang menyahut dari belakang.

"Leaving? So soon??" tanya Mrs McKinnon, membuat Marlene memutar bola matanya malas. "Yeah, Mother. Phoebe ini Auror, dan keadaan saat ini tidak senyaman dan seaman dulu, dia butuh pergi berkeliling." balasnya, kemudian membuka pintu rumahnya itu.

𝐄𝐍𝐀𝐌𝐎𝐑, sirius blackWhere stories live. Discover now