꒰ completed - sirius black x readers ꒱
꒰ written in bahasa indonesia ꒱
en·am·or /iˈnamər,eˈnamər/
be filled with a feeling of love for.
gadis itu sering dijahili oleh sebuah
kumpulan bernama marauders, tapi
siapa sangka dia akan jat...
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
─────────────────
Author
Acara makan malam di ruang makan rumah James pun sudah selesai, kini ketiga gadis itu pun sudah dibolehkan oleh Euphemia dan Fleamont untuk masuk kedalam kamar mereka yang telah diatur oleh Fleamont dengan sangat rapi dan benar-benar terlihat seperti khas kamar milik gadis.
Lily tiba-tiba mengkerutkan keningnya, kemudian berjalan keluar dari kamarnya. "Lily, mau kemana?" tanya Marlene seraya merapikan rambutnya menggunakan sisir rambutnya di depan cermin. "Aku mau mencari James. Tadi aku berbohong kepada Mum—maksudku Euphemia. Tapi aku tidak tahu kenapa, maksudku alasan kenapa James, Sirius, Peter, dan Remus menghilang secara tiba-tiba." jawab Lily panjang, sedikit tergagap.
"Lils, santailah sebentar. Mungkin James dan kumpulannya itu hanya berjalan-jalan diluar sebentar." Dorcas membaringkan tubuhnya diatas ranjang seraya mengacak rambutnya yang berwarna hitam keriting itu pelan.
Gadis bersurai merah itu menggelengkan kepalanya spontan, masih mengkerutkan wajahnya karena merasa kalau James menyembunyikan sesuatu padanya. "Padahal aku pacarnya," katanya pelan, suaranya serak dan bibirnya mulai bergetar.
Phoebe yang melihat itu langsung menahan nafasnya, jantungnya berdegup kencang. Dia kira memang Lily sudah diberitahu oleh James kalau kumpulan Marauders itu adalah kumpulan antara tiga Animagus dan satu Werewolf.
Phoebe pun beranjak berdiri dari ranjangnya kemudian meraih gagang pintu kamar dan membukanya secara perlahan. "Aku ikut." Lily menahan tangan Phoebe, membuat gadis itu terlonjak kaget. "Uh-- Lily, begini," Phoebe menggantungkan kalimatnya, menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.
"Aku ikut." kata Lily sekali lagi, membuat Phoebe menggigit bibir bawahnya, kemudian lanjut membuka pintu kamar dan menemani Lily untuk berjalan dan membuka pintu kamar milik James, Sirius, Remus, dan Peter.
Lily membulatkan matanya sempurna saat melihat kamar yang kosong lalu bantal dna selimut ranjang yang sangatlah berantakan, tidak ditata dengan rapi. "James!?" Lily memekik memanggil kekasihnya itu, "Sirius? Peter? Remus!?"
Phoebe memainkan jari-jari tangannya gugup lalu melihat peta Marauders yang dibicarakan oleh James tahun lalu, dia langsung meraih peta itu dan menyembunyikannya di belakang tubuhnya. Lily mendengar suara sebuah perkamen kertas yang diambil, dia langsung memutar kepalanya dan menatap kearah Phoebe curiga.
Lily pun mengeluarkan tangannya, memasang pose meminta kepada Phoebe. "Apa yang kau sembunyikan?" tanyanya yang membuat Phoebe menelan ludahnya kasar dan menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak," katanya ragu.
