🌹 Istikharah Cinta 26

3 0 0
                                    

Kini Ara tengah berada di Mie Gacoan. Tentu saja bersama Aini dan juga Syifa. Mereka sedang bermain-main sembari bercerita. Menunggu pesanan mereka datang.

Tak lama kemudian, Ara merasakan ada yang bergetar.

"Handphone siapa itu yang geter-geter?" tanya Aini.

"Nggak tau, handphone-ku aku silent, jadi nggak akan bunyi maupun nggak akan geter-geter," ucap Syifa.

"Handphone lo, Ra?" Netranya Aini langsung mengarah menuju Ara.

"Eh, iya mungkin," ucap Ara.

Ara pun segera mengambil handphone-nya yang berada di dalam tas kecilnya yang berwarna hitam.

Ara melihat ada satu notifikasi masuk. Dari Azzam. Kenapa Azzam chat dirinya? Ada apa? Apa ada masalah yang cukup penting? Ara terus pada pemikiran itu.

Jemari Ara pun membuka chat dari Azzam. Dia tertegun. Pasalnya, Azzam saat ini mengajaknya untuk mengerjakan latihan soal yang telah diberikan oleh Bu Nita sebelumnya.

"Kenapa, Ra?" tanya Aini. Jiwa-jiwa kekepoannya mulai muncul.

Ara hanya terdiam. Dia pun memberikan handphone-nya kepada Aini supaya dia melihatnya sendiri.

M. Nabil Azzam
Ra, lo sibuk kaga? Mau gue ajakin ngerjain latihan soal olimpiade yang waktu itu dikasih sama Bu Nita habis ini. Gimana? Lo mau, 'kan? Nanti biar gue ajak adek gue aja, gue tau lo kaga akan nyaman kalau kita pergi cuma berdua doang.

Syifa pun ikutan membaca chat tersebut.

"Ara harus bales dia apa?" tanya Ara.

"Azzam nyebelin banget, ya. Ganggu aja kita buat main bareng, jalan bareng gitu. Padahal kita udah lama gak keluar bareng bertiga," gerutu Aini.

"Lo gak lupa bilang ke kelompok seni budaya lo waktu itu, 'kan, buat yang hari ini lo harus libur kelompokan supaya kita bisa pergi main bertiga bareng?" tanya Aini mengintimidasi Ara.

"Udah bilang, kok. Ara udah bilang. Mungkin Azzam lupa kali, ya," ujar Ara.

"Hm, gini aja deh. Lo bales gini. Intinya, lo minta maaf sama dia kalau waktu itu lo udah bilang buat libur kelompokan dulu karena lo ini mau pergi main sama gue dan Syifa. Gitu aja deh. Nih handphone lo," kata Aini memberi saran. Ia pun mengembalikan handphone Ara.

Ara segera mengetikkan balasan untuk Azzam

Innayah Nur Zafirah
Afwan, Zam, bukannya Ara nggak mau buat ngerjain latihan soal itu, tapi waktu itu Ara udah bilang kalau kita libur kelompokan dulu soalnya Ara ada keluar untuk main bertiga sama Aini juga Syifa. Ini juga Ara barusan aja nyampe di Mie Gacoan.

Tak selang beberapa lama, chat tersebut telah bertanda ceklis dua dan berwarna biru. Lalu, handphone Ara pun kembali bergetar. Ada sebuah pesan balasan dari Azzam. Ara pun segera membuka dan membacanya.

M. Nabil Azzam
Oh iyakah? Gue lupa kayaknya. Lo di Mie Gacoan masih lama, 'kan? Gimana kalau gue kesana aja sekalian kita ngerjain soal latihan olimpiade sabi kali. Lagian disana juga ada Syifa sama Aini, 'kan? Jadi gue kaga usah itu ngajakin adek gue. Gimana? Lo tanyain ke Syifa sama Aini deh gimana kalau gue gabung sama kalian aja?

Ara kembali kebingungan. "Aini, ini gimana?" Ara segera menyerahkan handphone-nya kepada Aini.

Aini segera mengambil alih handphone Ara. Syifa pun ikut merapat karena dia juga ingin melihat balasan dari Azzam.

Istikharah CintaWhere stories live. Discover now