🌹 Istikharah Cinta 15

8 3 0
                                    

Hari mulai beranjak siang. Matahari telah naik di atas kepala. Adzan pun sudah terdengar dari lima menit yang lalu. Di sebelah kanan taman kota terdapat sebuah masjid yang cukup besar. Masjid ini selalu ramai dengan orang-orang musafir atau orang-orang yang yang dalam perjalanan.

Kini mereka berada di masjid tersebut. Menunaikan kewajiban bagi umat Islam, yaitu melaksanakan ibadah Shalat Dhuhur secara berjama'ah.

Ara dan Nadila kebetulan saja tidak membawa mukena, tetapi untungnya di dalam masjid tersebut disediakan mukena yang cukup banyak.

Di dalam masjid terdapat cukup banyak orang. Tak banyak juga yang membawa tas-tas. Mungkin mereka itulah orang-orang musafir yang singgah untuk sekadar istirahat sejenak melepas penat setelah perjalanan jauh dan juga mampir untuk menunaikan kewajibannya, yaitu shalat.

~oOo~

Shalat Dhuhur berjama'ah telah dilaksanakan sejak lima menit yang lalu, tetapi banyak yang masih berada di tempat duduknya. Sedang berdzikir dan berdoa. Setelah berdoa, sebagian dari mereka melaksanakan Shalat Sunnah Qabliyah Dhuhur atau shalat sunnah dua rakaat setelah Shalat Dhuhur.

Setelah selesai shalat, mereka berlima duduk-duduk di serambi masjid. Mereka berisitirahat sejenak. Di sana mereka berlima sibuk bermain ponselnya sendiri tanpa ada yang membuka suara.

Selang beberapa menit kemudian, Lala memecahkan keheningan.

"Eh, udah mau jam setengah dua, nih," ucap Lala setelah melihat jam yang berada di tangannya sudah menunjukkan pukul satu lebih dua puluh menit. "Gak ada niatan buat nyari makan gitu? Laper lagi nih gue," tambah Lala disertai dengan cengiran khasnya.

"Ayo aja gue, mah. Lagian gue juga udah laper," kata Alvian.

"Gimana kalau makan di cafe deket sini aja? Yang baru buka, tuh. Kayaknya enak terus juga murah, deh," usul Lala.

"Boleh. Yuk, gas!" ucap Alif semangat.

Mereka berlima pun segera bangkit dari duduknya. Masing-masing dari mereka segera memakai sepatunya dan segera bangkit menuju parkiran taman kota tempat mereka memarkirkan motornya.

Mereka segera menaiki motornya dan menuju ke Stars Cafe, cafe yang tadi dibilang oleh Lala yang baru saja minggu lalu buka.

Motor Alif dan juga Alvian jalan terlebih dahulu, sedangkan Azzam dan Ara masih di sana. Karena tiba-tiba saja Azzam kebelet ingin ke kamar mandi. Jadi, mau tidak mau Azzam harus ke kamar mandi dulu dan Ara hanya bisa menunggu Azzam di parkiran. Untung saja di parkiran tersebut terdapat tempat duduk untuk Ara menunggu Azzam kembali dari kamar mandi.

Setelah selesai dari kamar mandi, mereka segera menyusul Alif, Alvian, dan juga Lala yang sudah berada di Stars Cafe.

~oOo~

"Lama, ya? Sorry, tiba-tiba tadi gue kebelet, jadi gue ke kamar mandi duluan," ucap Azzam setelah sampai di cafenya.

"Kaga, kok. Belum setengah jam juga kita nunggunya," lawak Alif.

"Kalian udah pada pesen?" tanya Azzam.

"Belum, kita masih nungguin kalian, biar barengan. Ya udah ayo sekarang pesen, biar nanti baliknya kaga sore banget," kata Alvian dan langsung saja dia bangkit dari duduknya untuk segera memesan makannya.

Istikharah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang