MRVL [33]

571 59 20
                                    

HAPPY READING-!!😚❤
Hehe aku pernah janji buat double update, jadi aku kabulin hehe
Yuk seperti biasa 15 vote and 20 komentar buat part selanjutnya😍



•MARVEL•

"Shh.. Pelan-pelan anjing!" Marvel memukul lengan Haikal yang tengah mengompres kaki nya menggunakan es batu yang dibalut dengan lap.

"Sakit, monyet! Iya ini pelan-pelan," dengus Haikal.

"Udah enakan?" tanya Sam. Marvel mengangguk lemah, walaupun kini hanya terasa sedikit sakit tapi itu tak sebanding dengan rasa penasaran nya tentang sikap Mellissa tadi.

"Sorry buat sikap Mellissa tadi, gue jadi gak enak sama lo, Vel." sesal Dafi sambil menghembuskan nafas nya kasar. Ia juga bingung dengan sikap Mellissa yang menurut nya diluar nalar itu.

Mellissa yang ia kenal itu gadis ceria, lembut bukan seperti tadi. Ia menjadi merasa jika adiknya itu tengah di rasuki hantu jahat yang masuk ke dalam tubuh adiknya, tapi sebelum ia berpikiran terlalu jauh, sedetik kemudian Rafi sudah memukul kepalanya.

"Sakit, setan!" kepalanya berdenyut nyeri.

"Suruh siapa muka lo kayak gitu, masih mending gue pukul belum gue jadiin tumbal,"

"Serem amat pemikiran lo, nyet!"

"Jangan terus dipikirin soal Mellissa, nanti gue tanya sama anaknya langsung." seperti tahu apa yang tengah di pikirkan oleh Marvel, Dafi pun menyahut.

"Tapi pengen gue tanya langsung sekarang!"

"Dan malah semakin buat lo sakit dengan omongan Mellissa kayak tadi? No! This will be my business with my sister!"

Marvel hanya pasrah saja, lelaki itu sungguh keras kepala. Tak bisa diganggu gugat jika Dafi sudah berkata dengan serius.

"Pada penasaran gak sih, perubahan Mellissa tadi?" pertanyaan Haikal membuat mereka saling melirik lalu berfikir.

"Positif thingking aja, mungkin dia lagi dalam mood yang buruk, maybe?"

"Atau memang ada masalah di sekolah nya sampe kayak gitu?"

Rafi menoleh ke arah Dafi, "Dia pernah cerita tentang masalah nya ke lo?" tanya nya.

"Dia itu orang nya tertutup, ya walaupun sesekali aja sih dia curhat ke gue tapi gak semuanya. Gue ngehargain privasi dia, dan selama ini juga gue gak mau bertanya lebih karena dia memang sedikit sensitif kalau privasi nya di ungkit," jelas Dafi.

"Jadi intinya dia selalu mendem perasaan dia dibandinkan menceritakan nya ke orang lain?" Dafi mengangguk membenarkan ucapan Langga.

Marvel semakin penasaran, apa yang tak di ketahui oleh nya tentang Mellissa. Karena memang selama ini, ia tak pernah mengungkit perasaan gadis itu. Karena ia tahu sendiri, salah satu sifat perubahan mood seorang perempuan itu jika mengenai privasi atau perasaan nya.

"Dia itu gadis yang selalu overthingking kalau malam, selalu memikirkan hal yang tak penting menurut gue tapi penting menurut dia. Perubahan mood nya yang selalu gue hindari, karena apa?"

MARVEL 2 [REST]Where stories live. Discover now