MRVL [26]

616 55 4
                                    

HAPPY READING-!!❤
Huhu maafin aku ya update lama dan nggak sesuai dengan ekspetasi kalian yang biasa nya, liburan sekolah dah aku niatin buat update tapi ya sama sekali nggak ada ide saat ini. Jadi mohon pengertian nya, ya🤧😌
Jadi maaf ya kalau menurut kalian nggak jelas alur cerita nya



•MARVEL•

"Ngapain malam-malam ke taman sih, kak? Udah tau habis magrib minta ke taman lagi," Marvel hanya diam mendengarkan omelan Mellissa yang tiada henti nya di sepanjang jalan mereka menuju taman. Malahan ia sudah hafal dengan ucapan gadis itu yang ia ucapkan secara berulang-ulang.

"Ngadi-ngadi lo mau nyerahin diri ke wewegombel!"

"Apa lo mau ketemuan sama selingkuhan lo?!"

"Atau memang selingkuhan lo itu makhluk gaib?"

Mungkin beberapa seperti itu, ia sudah tak mau lagi membahas nya. "Ck! Jawab, anj! Kan Astagfirullah baru juga sholat jangan ngumpat," Mellissa mengelus dada nya untuk tak menlanjutkan umpatan nya, takut khilaf nanti nya.

"Mau ketemu sama orang," balas Marvel santai tapi tidak dengan Mellissa yang sudah berpikiran aneh-aneh.

"Sama siapa?"

"Nanti juga tau,"

"Ih! Gue mau nya sekarang,"

"Nggak usah kepo,"

"Cewek atau cowok?"

"Nggak dua-dua nya,"

"Lah? Terus setan gitu?"

"Iya,"

Mellissa spontan menghentikan mendorong kursi roda itu. "Kak.. Jangan ngadi-ngadi deh! Awas aja ya kalau sampe lo ngerjain gue lagi kayak waktu itu, gue nangis nih!" rengek nya dengan kaki yang di hentak-hentakan ke tanah.

"Kalah sama bocil lo mah, setan aja takut. Yang ada juga setan nya yang takut sama lo," balas Marvel.

"Kakk..." rengek Mellissa yang terdengar seperti anak kecil yang ingin di belikan permen kapas di pasar malam tapi tak di bolehkan oleh kedua orang tua nya.

Marvel diam tak membalas, karena ia tengah malas untuk mengeluarkan suara nya lagi, membuat Mellissa mendengus kesal dibuat nya.

Akhirnya setelah lama di perjalan dengan kesunyian di antara mereka, kedua nya sampai di sebuah taman perkomplek-kan Mellissa. Disana terdapat seorang lelaki yang duduk membelakangi mereka. Taman ini masih terasa sepi dikarenakan masih jam nya sholat magrib, biasa nya taman ini akan ramai setelah isya.

"Lho? Ngapain lo disini?" Lelaki yang membelakangi mereka pun membalikan badan nya. Lelaki itu—Nomy tersenyum ke arah kedua nya.

"Owh! Jadi kalian janjian?" kedua lelaki di hadapan nya mengangguk secara bersamaan.

"Bisa lo pergi gak? Tinggalin kita berdua disini?" Mellissa mendengus, jadi sekarang ia di usir gitu?

"Lo ngusir gue?"

Marvel mengangguk tanpa beban membuat Mellissa yang melihat nya kesal. "Mending lo jajan sana di warung," Marvel mengeluarkan beberapa lembar uang berwarna biru dan memberikan nya pada Mellissa.

"Nih, dah sono beli jajan. Jangan pergi kemana-mana, nanti gue panggil lagi,"

Mellissa mendengus kesal tapi tak ayal dalam hati ia bersorak girang, nikmat mana yang engkau dustakan. Magrib-magrib gini di kasih uang, uh ia mulai senyum-senyum tak jelas membayangkan apa yang akan ia beli.

Mungkin beberapa printilan BTS keluaran terbaru? Album BTS Butter? Lighstick? Owh! Atau ia tabung untuk pergi ke Korea Selatan nanti?

Tak apa hanya di beri beberapa, nanti ia akan memalak Dafi untuk menambahkan uang nya. Hehe terbaik!

"Yaudah, bye!" Mellissa pergi meninggalkan kedua lelaki yang sedari tadi menatap nya dengan tatapan cengo.

"Pacar lo, pasti nih habis ini dia lagi mikir buat gimana bawa Kim Namjoon pulang dari Korea kesini," Nomy sampai hafal apa yang di inginkan gadis itu. Karena ia pernah mendengarkan ocehan halu dari Mellissa dkk.

Marvel terkekeh lalu sedetik kemudian mimik wajah nya berubah menjadi serius. "Jadi, apa yang mau lo ceritain ke gue?"

Wajah Nomy pun berubah serius. "Gue nggak tau harus mulai darimana, dan gue juga gak tau mereka ada masalah apa sama Mellissa,"

Setelah mengatakan hal itu Nomy mulai menceritakan kejadian di kantin sekolah, dari awal hingga akhir. Tanpa di kurang atau di lebih kan. Marvel diam menyimak sesekali mata nya menajam dengan tangan yang mengepal kuat. Ia perlahan menghembuskan nafas nya, menenangkan hati juga pikiran nya.

Ia tau, bahwa kejadian ini tidak harus di balas oleh kekerasan hingga membuat emosi nya tak stabil. Ia menganggukkan kepala nya pelan lalu menatap Nomy yang berada disamping nya dengan senyuman nya.

"Lo tau apa yang harus dilakukan,"

Nomy tertegun sebentar lalu ia membalas senyuman lelaki yang satu tahun di atas nya itu. "Yes, i now."

Lalu Marvel mengeluarkan ponsel dari dalam saku celana nya, mengetikkan beberapa nomor telepon lalu mendekatkan ponsel itu ke telinga.

"Hallo?"

"Gue udah selesai, buruan kesini, gak pake lama!"

Tut tut

Panggilan ia putuskan sepihak, sudah ia pastikan seseorang di seberang sana tengah mengumpat. "Mending lo balik," ujar Marvel pada Nomy disebelah nya.

"Gila, lo? Kalau lo hilang gimana, gue pasti bakalan di gantung di pohon tomat sama pacar lo!"

Lelaki yang duduk di kursi roda itu merotasikan mata nya malas, "Gue bukan anak kecil yang harus di tungguin!"

Suara decakan keluar dari mulut lelaki yang duduk disebelah nya, tak lupa dengan tangan yang ia gunakan untuk mengacak rambut nya.

"Fine! Awas aja kalau lo beneran hilang, gue bakalan kabur dari pacar lo!" Nomy pun memakai jaket lalu menaiki motor besar nya, tak lupa ia juga memakai helmet nya.

"Salam buat yang lain nya," Nomy mengangguk, lelaki itu membunyikan klakson lalu motor besar nya pergi meninggalkan Marvel seorang diri.

•MARVEL•

Tbc
Dapet fak feel nya?
Maaf ya pendek huhu🙂 dan maaf juga udah buat kalian nunggu, sumpah aku nggak ada ide sama sekali, maaf cerita ini kemarin-kemarin harus hiatus dulu mungkin akan aktif lagi hehe
Doain ya biar ide cerita ini ngalir terus, biar nggak di gantung terus sama aku yang jahat ini🙂
Thank you😙❤

MARVEL 2 [REST]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang