MRVL [13]

612 61 7
                                    

HAPPY READING-!!❤
Gimana puasa hari ini?



•MARVEL•

Marcel mengusap lengn dan seluruh badan Marvel menggunakan lap basah yang sudah ia celupkan terlebih dahulu pada air hangat dalam sebuah baskom.

"Ck! Lo gak mandi beberapa bulan aja masih wangi, pake parfum apa sih?" gumam Marcel.

Ia meringis kala menyadari banyak nya bekas luka dibagian tubuh Marvel. Bahkan terdapat bekas luka yang sudah mengering dan ia ketahui itu adalah luka tusukan benda tajam.

Bahkan beberapa bagian seperti tangan, bahu pun terdapat luka cambukan atau pun luka pukulan.

Ia jadi mengingat waktu kecil dulu, saat ia tak sengaja mendengar suara cambukan dari kamar samping yang berarti juga itu adalah kamar Marvel. Ia juga sering menguping dan melihat kelakuan orang tua nya yang sering menyakiti Marvel.

Hanya karena sebuah kesalahpahaman dari masa lalu, kedua orang tua nya malah melampiaskan nya pada Marvel kecil yang saat itu tak tahu apapun. Ia jadi menyesal entah karena apa. Mungkin ia menyesal tak melindungi Marvel saat di beri luka fisik maupun batin oleh kedua orang tua nya.

"Rambut lo lepek tapi kenapa tambah ganteng sih?" cowok itu pun sempat menyentuh rambut Marvel yang terasa sangat lepek.

Setelah selesai ia pun menyimpan baskom itu di atas nakas. Ia memandang kembaran nya yang masih ingin tetap di alam bawah sadar nya. "Kapan bangun, bang?" tanya nya.

Hanya terdengar suara mesin EKG dan suara hujan dari luar. Marcel menghembuskan nafas nya. "Gue kangen dipeluk sama lo, bang." ujar nya.

Tanpa aba-aba ia pun memeluk Marvel, menghalau air mata nya yang akan turun. "Gue pengen kayak mereka di luaran sana yang main sama kakak nya, yang dijaga, yang selalu membuat keadaan rumah menjadi ramai."

"Selama dua belas tahun gue nahan supaya gak meluk lo tapi nyata nya gue gak bisa dan selama itu juga gue selalu nunggu lo dibawah, siapa tahu lo datang dan ajak gue main seperti biasa tapi itu semua cuman angan-angan gue doang, bang."

"Gue mohon sama lo, bangun bang. Walaupun lo gak bangun demi gue tapi setidak nya lo bangun demi Mamah sama Papah yang udah berubah, demi Mellissa."

"Gue seneng akhirnya Mamah sama Papah sadar sama kesalahan mereka, kebahagiaan yang selama ini lo impikan akan terkabul, bang. Tapi dengan syarat lo harus bangun dulu,"

"Bahkan lo ninggalin beasiswa lo untuk pergi ke Belanda yang katanya itu adalah Negara impian lo, kan?"

Marcel mendongak. Tak sengaja matanya melihat sebuah jejak air mata di sudut mata Marvel. Cowok itu tersenyum tipis. Marcel mengelus rahang tirus itu dan menghapus jejak air mata nya. "Jangan nangis, walaupun begitu itu artinya lo bakalan sadar, kan?"

"Cepet sadar, semua orang nungguin lo."

Tak lama pintu terbuka menampilkan Vita di ambang pintu. "Marcel, kamu ke kamar, ya? Biar kakak kamu Mamah yang jagain," ujar nya sambil mengelus rambut hitam Marcel.

Cowok itu menoleh lalu menggeleng. "Aku pengen tetep disini, Mah!" tolak nya.

"Sayang, kamu harus istirahat ya? Biar kakak kamu Mamah yang jagain."

MARVEL 2 [REST]Where stories live. Discover now